🎶 Boiji anheun neol chajeuryeogo aesseuda
Deuliji anhneun neol deureulyeo aesseudaLagu tersebut mengalun lembut di ruangan yang redup.
Ia terbaring di tempat tidur nya dan menatap kosong langit-langit kamarnya.
🎶Boiji anhdeonge boigo deulliji anhdeonge deullyeo
Neo nareul ddeonan dwiro naegen eobdeon himi saenggyeosso
Air matanya mengalir membasahi pipinya yang pucat itu.
Ia kembali teringat kenangan nya bersama orang yang sangat dia cintai. Jakurai memeluk erat bantal yang sudah basah karena air matanya. Hati nya saat ini terasa sangat sakit. Ia menyesal. Sangat menyesal karena tidak menyadari perasaannya sejak awal.
Flashback on
"Ne.. Ne... Jakurai.." Ramuda berlari ke arah Jakurai yang saat itu sedang asyik membaca buku di taman.
"Ada apa Amemura-kun? " tanya Jakurai tanpa melepas pandangan dari bukunya.
Ramuda pun duduk di samping Jakurai dengan ekspresi kesal di wajahnya. "Hey, kalau ngomong itu liat lawan bicara nya" kata Ramuda sambil menatap kesal ke arah Jakurai.
Pria berambut panjang itu pun menutup bukunya dan menampilkan senyum lembutnya ke pria kecil yang di samping nya."Baiklah Amemura-kun. Apa yang ingin kau katakan? "
Seketika, Ramuda langsung memalingkan wajahnya yang mulai memerah.'Hey, itu tidak adil. Kau membuat ku semakin terpesona pada mu' batin Ramuda.
Jakurai yang melihat sekilas wajah merah Ramuda pun bingung sekaligus khawatir. Ia menyentuh jidad Ramuda sambil berkata "Amemura-kun, apa kau sakit? Wajah mu sangat merah. Kau harus istirahat "
"Tidak, aku tidak apa-apa. Aku sehat kok" kata Ramuda sambil menepis tangan besar dan hangat itu.
"Boleh aku minta tolong? "tanya Ramuda dengan suara riangnya yang khas.
"Boleh, asalkan permintaan mu tidak membuatku pusing" kata Jakurai tersenyum manis sambil menatap Ramuda.
Sesaat Ramuda terpesona karena senyum itu. 'sangat lembut' batin Ramuda.
"Baiklah, temani aku nanti malam ke bioskop. Ada film yang sangat ingin ku tonton. Ya?"
"Baiklah. Akan ku temani"Hati Ramuda saat itu sangat bahagia. Ingin sekali ia melompat lompat dan memeluk Jakurai saat itu juga. Namun, ia sadar bahwa hanya dia yang punya perasaan itu terhadap Jakurai. Ramuda sangat ingin memberitahu Jakurai betapa ia sangat mencintai pria berambut panjang itu. Tapi ia urungkan karena takut, bahwa persahabatan mereka akan rusak.
Kadang dalam hati, ia mengutuk Jakurai yang tidak peka dengan perasaannya.Malam pun tiba. Ramuda duduk di kursi taman tempat mereka janjian untuk pergi menonton. Ramuda senyum-senyum membayangkan kencan mereka walau hanya dia yang berpikir itu adalah kencan. Setelah beberapa saat menunggu, dari kegelapan, muncul seseorang dengan tubuh tinggi. Ramuda yang mengetahui orang itu langsung berlari menghampirinya dan berkata
"Kau sangat lama Jakurai~" ia menggembungkan pipinya.
Jakurai yang melihat ekspresi Ramuda tersenyum.
"Maaf Amemura-kun, tadi aku menolong nenek-nenek dijalan" kata Jakurai minta maaf pada Ramuda.
"Baiklah. Terserah kau saja. Ayo pergi"kata Ramuda dengan suara riangnya sambil menarik tangan Jakurai.
Sesaat Jakurai terkejut karena Ramuda langsung menggenggam tangannya. Namun ia tersenyum sambil menggenggam erat tangan kecil itu. "Ayo" katanya pelan dapat di katakan berbisik.
Malam itu mereka sangat bersenang-senang. Mereka menghabiskan waktu berdua seperti kencan yang sangat di idamkan Ramuda. Ia berharap waktu berhenti saat itu juga. Dimana hanya ia yang dapat melihat senyum manis nan lembut milik Jakurai.
Yo, minna
Ini merupakan cerita pertama ku
Maaf ya kalo gak bagus
Aku juga buat cerita ini karna aku tuh ngeship banget ama JakuRamu.
Adem aja gitu, liat mereka berdua 😅Mohon maaf ya kalo cerita ini gak bagus dan gaje🙏🙏
Selamat Membaca 🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle in December
Teen FictionTerinspirasi dari lagu nya EXO yg judulnya Miracle in December