Part 33

1.2K 150 21
                                    

Chanyeol menarik nafas tak suka melihat tingkah sehun yang tak henti hentinya melihat kearah handphone nya, sembari berjalan kesana kemari layaknya setikaan.

Tanpa basa basi chanyeol langsung menyambar handphone milik sehun. Chanyeol sudah tau sehun akan mencaci maki nya saat ini. Ya betul. Lelaki tersebut menyebutkan kata kata yang tidak sepantasnya di sebutkan.

"Bisakah kau diam? Aku pusing melihat kau muter sana muter sini seperti setrikaan. Apa salah nya cerita sama hyung mu."

Senyuman frustasi terlihat di wajah sehun, "selama ini aku sudah meceritakan nya hyung. Mengapa di ungkit ungkit lagi? Mana! Berikan handphone ku!"

Sehun merampas handphone milik nya tanpa berkata satu, dua kata dia langsung berjalan keluar ruangan dengan pintu yang di tutup sangat keras.

Chanyeol menatap kepergian sehun dengan tercengang, pertama kali nya dia melihat sehunnya mengamuk seperti kesetanan.

Segera di keluarkan handphone milik nya dan berencana menghubungi seseorang.

"Ah, nee annyeong.. maaf menggangu waktu istirahat mu, bisakah kita bertemu?"

---

Seorang wanita terlihat duduk di pojok kedai coffee di daerah myeongdong, dikarenakan dia memang ada urusan di daerah myeongdong. Dia meminta seseorang menemui nya disana.

Dia tau daerah myeondong sangat amat ramai, oleh karena itu dia memakai stelan sangat tertutup, jaket berhodie yang terlihat kebesaran, masker berwarna hitam, dan tentu kacamata hitam yang membuat dia terlihat sangat sangat misterius .

Sambil sedikit bersenandung mendengar lantunan lagu paris in the rain oleh lauv yang di putar sedikit keras di cafe tersebut  sangat pas dengan suasana yang sedang hujan gerimis di luar sana.

Jadi ingat cerita joy ketika dia baru saja sampai di dorm sehabis pulang dari paris bersama sehun. Ini lagu yang selalu di putarnya sambil tersenyum tersenyum tentu nya. jika lagu nya habis dia akan mengulangi lagunya lagi terus menerus hingga bosan.

Hal tersebut membuatnya menghembuskan nafas yg terasa berat.

"Hey.. maaf jika membuat mu menunggu lama" sebuah tepukan mengagetkan wendy.

"Tidak apa apa.." tersenyum melihat orang tersebut.

Berbeda 360drajat dari penampilan nya, chanyeol terlihat hanya menggunakan masker dan topi untuk menutupi identitas nya.

"Eum.. apakah tidak apa apa disini? Orang orang akan tau jika dirimu adalah chanyeol exo kalau kau hanya menggunakan masker dan topi."

"Yaa... kau yang kenapa terlihat seperti pisikopat yang ingin membunuh orang. Apa tidak panas??" Chanyeol mendekat kearah wendy dan melepaskan kacamata hitam dan memundurkan hodie milik wendy, mata wendy melotot kearah sunbaenim nya tersebut. Bagaimana bisa?! Dia tidak ingin ada masalah lain antara red velvet dan exo nanti nya.

"Bagaimana jika ada yang memotret kita?!" Terdengar sedikit penekanan di ucapan wendy.

Chanyeol tertawa sembari melepas masker dan topi nya, hal tersebut membuat mata wendy semakin melotot. "YAA OPPA!"

"Hey hey, santai sedikit wendy-ah.. tidak ada siapapun tenang saja." Tawa chanyeol semakin mengeras.. wendy melihat kiri dan kanan memastikan tidak ada yang melihat nya.

Dan benar saja......... tidak ada siapapun disana.

"Aku meminta staff disini untuk meminta semua orang keluar dengan alasan akan ada acara di seluruh cafe ini." Ujar chanyeol sembari bersender santai, melipatkan tangan di depan dada nya dan menyilangkan kaki nya. Typical chanyeol sekali.

The First OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang