14. New name

35 5 0
                                    

Setelah mereka selesai bercumbu mesra mereka keluar dari ruangam dengan begandeng tangan. Gadis itu terlihat senyum senang sedangkan anak itu terlihat kesal dengan gadis itu. Ia merasa di permainkan olehnya, setelah mereka berciuman dengan entengnya ia memberikan nama baru bagi anak itu. Anak itu berusaha melepaskan diri dari gadis itu. Tapi kekuatannya kalah dari gadis itu, mereka sampai di tengah ruangan penjaga. Gadis itu melihat sekitar san menuju tempat terahir anjing itu hidup. Ia mengelus lantai hitam itu dengan lembut, ia tersenyum lembut.

"Terimakasi atas penjagaanya selama ini"

"Kau tau jika kau dijaga?"

"Tentunya, memangnya kau kira aku harta murahan?"

"Bu-bukan begi-? apa maksud tangan mu itu?"

Gadis itu sudah ada di depannya dan tanganya terbuka dan mengarah me anak itu. Ia bergaya layaknya meminta sesuatu dari anak itu, karena tidak tau apa yang ia maksud anak itu memiringkan kepalanya. Gadia itu menunggu sampai anak itu sadar apa yang ia minta.

"Apa? Kau mau apa?"

"Kau tidak peka ya, minus minus , berikan aku Kristal kehidupan penjaga itu "

"kri- oh itu, tunggu itu sudah menjadi milik ku!"

Gadis itu menghela nafas dan menylangkan tanganya di dadanya. Dengan hanya bermodal jubah beruang yang di berikan anak itu ia masih terlihat anggun. Gadis itu menaikan kepalanya dan mulai mengakat suara.

"Anjing penjaga itu adalah peliharaan ku, dari awal sebelum disini juga ia itu milik ku!"

"Dengar ya loli-baba, anjing itu sudah kukalahkan dan lagi Kristal itu adalah rampasan perang"

"kh, loli-baba lagi, baiklah lupakan dulu Kristal, bisakah kau tidak memanggil ku loli-baba?!"

"Lalu kau mau dipanggil apa, Chibi-baba gitu?"

"I-itu lebih parah, berikan aku nama!"

"Nama? bukanya kau sudah punya?"

Gadis itu terlihat kesal dan mendekati anak itu. ia mencengkram bajunya dan mensekatkan wajhnya, ia telihat marah dan siap memgamuk kapan saja. Tiba tiba Insting anak itu menyela dan menunjukan tingkat bahaya me maksimal.

"Kau tau, nama itu adalah satu hal penting bagi ku jadi berikan nama yang normal dan bagus"

"Baik baik, aku paham"

Gadis itu melepaskan anak itu dan memalingkan wajahnya dengan kesal. Ia terlihat seperti gadis kecil yang sedang marah kepada kekasihnya. Anak itu menghela nafas dan memikirkan nama untuknya, dia berfikir menyusun kata di kepalanya. Berbagai macam kata tersusun rapih di kepalanya, tapi ia tidak yakin jika gadis itu akan menerimanya. Melihat anak itu yang berfkir keras, ia menertawinya tapi tawanya malah mebuag anak itu berhenti berfikir.

"Apa? Jangan bilang kalau kau mempermainkan ku?"

"Hihihi, Maaf- kalau kau tengah berfikir keras wajah mu lucu"

"Hm- Terserah kau saja"

"Lagi pula raid, jangan pikirkan nama yang bagus tapi pikirlah nama yang selalu bisa kau ingat"

"Selalu di ingat?"

Anak itu mengulang kembali ia memicingkan matanya dan melihag kearah gadis. Gadis itu tersenyum lembut kepada anak itu sambil menganggukan kepala dan mengulang kalimat terahirnya. Anak itu mmikirkan satu kata, dia membandingkan dengan tampilan gadis itu. Seorang gadis loli dengan umur tua, di tambah rambut putih panjangnya dan matanya yang megah delima membuat ia tambah anggun. Terlebih lavi statusnya yang tinggi dan kebiasaanya yang memainkan kalimat demi menjebak orang. Setelab membandingkan seluruh tubuh dan kepribadiannya satu kata muncul dari mulutnya.

Survive against the book of fateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang