Lariane terbangun di tengah malam yang sangat gelap. Ia tidak bisa melihat apa apa dan hanya mengandalkan suara saja. Lariane bngun dari poaiai tidurnya dan melihat kedakitar. Gelap itu yang ia lihat tapi ada sebuah suara aneh yang ia dengar. Ia berjalan mencari suara tersebut dengan langkah kakinya, ia menuju sebuah pohon besar. Suara itu perlahan menjelas di dekat pohon itu.
"Sss... Raid...Anhh... "
"Apa? Egh"
Suara tersebht berasal dari dua orang yang baru saja ia kenali. Tapi suara yang di keluarkan berbeda sangat aneh. Karena penasaram lariane ngintip dari balik pohon tersebur. Tapi sebelum ia mengintip nao menjerit kesakitan dan nikmat. Lariane adalah anak yang polos tapinia juga mengetahui hal hal negativ demi menghindarinya. Ia menuntup telinga dan belari menjauh. Wajah lariane memerah sambil membayangkan hal tersebut.
"Ta-ta-tadi i-itu? Suara nao?"
Ia merasa ragu dengan suara jeritan tersebut. Ia mendekat sekali lagi dan memastikan, kini ia mengendap endap dan benar benar senyap. Ia mendekat menuju pohon tersebut, kali ini ia memasang kupingmya baik baik. Entah kenapa suara mereka kali ini lebig kecil dari yang tadi lariane dengarkan.
"... Anh... Raid... Raid-"
"Ini dia... Egh!"
"Dalam... Biarakan di dalam!... Ahn... Sss..."
Lariane meneguk ludah dan wajahnya memerah. Ia metasa jika telah mendengar sesuatu yang tifak seharusnya ia dengar. Sedangkan raid dan nao terus mrlanjutkannya dan mengabaikan lariane. Setelah cukup lama suara jeritan nao berhenti lariane membuka tanganya dan mengambil nafas. Ia mencoba melihat ke balik pohon.
"Hai"
"Haaaa!!"
Tepat di depan wajah lariane saat ia berbalik sosok nao tengah duduk sambil menampilkan senyum lebar. Nao terlihat sudah mengenakan pakaiannya dengan benar dan ia terlihat sangat bahagia tanpa di jelaskan lariane bisa tau jika nao sedang bahagia. Mambalas Sapaan lariane dengan snyuman polos di wajahnya.
"Na-nao k-k-kau dari mana saja"
"Tidak usah sok polos kelinci"
Dari belakang nao muncul raid dengan tatapan dingin darinya. Ia terlihat sedang merapihkan bagian kecil di bajunya. Dari wajahnya lariane bisa melihat ia lebih hidup dari bisanya walau itu hanya sebagian kecil saja. Raid berjalan melewati lariane menuju bebatuan di belakangnya.
"Maaf ya line kami sepertinya mengganggu"
"Ti-tidak malahan aku yang mengganggu"
"Ma.... Aku si tidak masalah jika kau yang melihat-"
"Apa kau tidak malu!"
Lariane memotong kalimat dari nao dengan wajahnya memerah. Nao hanya tersenyum kecil dan memalingkan wajahnya. Sedangkan raid merasa kesal dengan sikap nak, ahirnya ia mencacinya.
"Urat malunya sudah putus"
"Raid!"
Raid menyela pembicaraan nao dan lariane. Ia mencela nao dengan santai dan tanpa emosi, nao meberteriak malu dan wajahnya memerah. Lariane hanya bisa tertawa dengan ringannya. Nao malah tambah memerah dengan tawaan dari lariane, raid menghela nafas dan tersenyum kecil. Nao berbalik malu dan menstabilkan dirinya.
"Sudahlah kelinci lupakan sana yang tadi"
"Ba-baik, tapi ada yang ingin ku tanyakan?"
"Ada apa?"
Raid menanggapi pertanyaa lariane. Lariane berbalik dan melihat raid, raid terlihat seperti biasa dingin dan tidam peduli pada apapun. Tapi kini ia menamggapi pertanyaan dari lariane. Lariane mangambil nafas dan menguatkan dirinya, bagaimanapun juga baginua raid cukup menakutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Survive against the book of fate
Fantasía[New original strory from Ryuga shin] Genre: Action,Adventure,Romance, issekai, fantasy Qais rivan, seorang pelajar yang hidup yang biasa. Suatu hari, setelah rutinitas pagi dengan pembulian yang biasa terjadi. Pada waktu jam pelajaran dia dan semua...