32. City after war

21 1 0
                                    

"Uwwwwaaaaaaaaaaaaa------"

DI tengah rerumputan hijau yang luas sebuah benda hitam dan terikan seorag gadis. Jika di perhatikan benda hitam itu di tunggu oleh tiga orang, dua orang berboncengan dengan posisi seorang pria mengendarainya dan wanita ke ok duduk di depan. Lalu di samping mereka ada tempat khusus satu orang dan di duduki seorang gadis sedang berteriak.

"Raid-Hmp, Cepat berhenti di-Hpm

"Baiklah"

"Uwaaaaaaa-"

Gadis mungil itu memberikan arahan pada pria yang mengendarainya sambil menahan mual. Ia mempercepat kendaraan itu dan melesat menuju pohon yang di katakan gadis itu. Dengan begitu cepatnya mereka langsung sampai dan berhenti di sana. Gadis mungil itu turun dengan elegan di susul oleh pria tersebut, berserta gadis di tempat khusus itu juga turun.

"Ekh- uwee-"

"Sensei apa kau baik baik saja?" Gadis  berambut pirang itu mendekati gadis mungil berambut putih, Gadis berambut putih itu mengarahkan tanganya ke dahi dan dari sana muncul cahaya hijau. Perlahan kondisinya membaik dan sembuh dari penyakitnya.

"Haa.... Sudah kubilang Raid kita tidak buru buru"

"Ya,ya.... Aku tau tapi, kalau sudah masalah dengan motor kau tau sendiri bukan nao?"

Nao ya gadis berambut putih bersih dan mata merah delima terkadang bisa menjadi merah darah. Dan lelaki tampan dengan rambut coklat dengan bercak putih, yang menjadi ciri khasnya adalah tanganya. Tangan kanan mirip dengan tangan monster, mereka berdua berdebat tapi tidak membawa amarah.

"Sudahlah susah kalau berbicara masalah ini dengan mu"

"Bagus kalau kau paham- lalu sekarang apa?"

"Menurut king kita hanya perlu berjalan sedikit ke barat dan nanti kita sampai kita tujuan"

"Eee.... Eh? Sampai? Maksud sensei apa? Bukanya masih jauh?"

Gadis yang mabuk perjalanan itu telah pulih dan langsung terheran dengan perkataan Nao. Nao tersenyum dan melihat kearah barat. Tapat di sana mereka melihat sebiah tembok yang sangat besar dan tinggi melindungo kota.

"Tidak- berkat dengan motor kita bisa sampai lebih cepat"

"Mustahil...dengan berkuda saja butuh semalaman..... Tapi dengan benda bernama motor ini hanya dua jam?"

"Fufufu..... Ini lah kehebatan masa lalu"

Nao membanggakan dirinya dan masa lalu. Sambil menunggu Raid menyimpan motornya kedalam ring dimension miliknya nao dan lariane berjalan duluan. Mereka berdua berbincang dengan riang dan santai. Tanpa butuh waktu lama Raid menyusul mereka.

"Apa yang kau cari dari kota itu nao?"

"Hm? Sejujurnya aku hanya ingin minum kopi dan beli baju baru"

"Eh? Kopi? Apa itu? Tadi sensei bilang minum? Apa itu minuman?"

"Tunggu baju? Bukannya kita punya cadangan yang cukup?"

"Ssst- Kau diam saja"

"Sensei Kopi itu apa?"

"Benar itu adalah nama sebuah minuman, rasanya sangat nikmat dan segar- walau sedikit pahit tapi ada yang manisnya juga"

"Pahit dan manis? Aku tidak bisa membayangkan rasa seperi itu- terlebih lagi manis karena gula mahal aku jadi tidak begitu suka manis"

"Kalau hanya untuk kopi bukanya kita ada stock?"

"Tidak ada- seingat ku aku menyimpan di gudang dimensi yang lain"

"Lain? Tunggu nao ada yang ingin ku tanya"

Survive against the book of fateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang