4 || anak buah galaksi dan veron

896 50 2
                                    

"Nih," ujarnya sambil menyodorkan sepiring nasi goreng dan satu botol teh.

"Kok dua?" tanyanya yang dibalas senyum kemenangan oleh Viella.

"Iya, kan buat gue satunya," balasnya dengan santai.

"Oh."balas Galaksi yang membuat Viella melototkan matanya.

"Kok! Lo gak marah sama gue?" tanyanya dengan nada begonya.

"Buat apa marah? Gue kan kaya segitu mah dikit doang," balasnya sambil mengangkat alisnya berniat menggoda Viella.

"Sombong amat pak bapak," balas Viella sambil mulai duduk dan menyantap makanannya.

"Gue rela dipanggil bapak bapak kalok lo jadi ibu ibu nya," godanya lagi membuat Viella ingin segera membuang Galaksi dari hadapannya.

"Bacot tai!" balasnya dengan malas.

Tring..

Bunyi handphone Galaksi membuat mereka berdua mengalihkan pandagannya kearah handphone itu.

Tertera tulisan nama 'Rakha'disana.

Langsung saja Galaksi mengangkatnya.

"Napa," balasnya singkat.

Viella langsung saja menggerutu mendengarnya, dan langsung mendapat tatapan tajam Galaksi dan kembali membuatnya kicep.

"Gal, sih gerry dia digebukin sama robongannya Veron katanya gak terima sama penghinaan tadi pagi, emang ada apaan dah?" jelas Rakha yang diakhiri kekepoan.

"sharelok." ujarnya lalu langsung mematikan telpon secara sepihak.

"Gue balik dulu, jugaan tinggal beberapa menit lagi balik kan? Jangan lupa besok digerbang, kalok sampe gue gak liat lo! Liat aja!" setelah mengucapka itu,  Galaksi langsung saja pergi meninggalkan Viella yang masih asik memakan nasi gorengnya.

"ah iya,  bentar lagi metting males bener rasanya," gumamnya, lalu membersihkan bekas makannya dan Galaksi.

Dengan kaca mata yang terus menurun membuat Viella gemas karna membuatnya kesulitan.

***

Galaksi menatap datar rombongan anak high school Dipratipa.

"Maksud lo apa?" tanya Galaksi dengan senyum remeh.

"Ya ini balasan karna lo udah bikin muka gue ancur," balasnya dengan senyum kemenangan.

"Kenapa? Gak terima lo kalah? Sehingga lo kalahin anggota gue karna lo serombongan?" tanya Galaksi yang masih memandang remeh kearah Veron.

"Cemen man," ujar Rakha mengatai Veron, membuat Veron langsung saja berjalan dekat dan semakin dekat dan

Bugh

"Tambah kelihatan bancinya kan lo," balas Rakha sambil tersenyum sinis.

"LO!" Teriaknya dengan nada geram.

"Apa? Kenapa gue woy haha," Rakha membalasnya dengan ucapan mengejek anak buah Veron.

"BANGSAT!" teriak Veron yang nampak sekali sudah marah terlihat dari dirinya sudah merah padam.

Galaksi menatap datar kearah Veron yang terus saja terpancing emosi nya dengan mudah.

"Udah Ka." perintah Galaksi yang Rakha angguki dan berjalan mundur.

"Gue cuman nanya, dan lo harus jawab dengan jujur dan serius. Maksud. Lo. Apa?" tanyanya dengan penuh penekanan tiap katanya.

"Apalagi kalok bukan bales dendem?" balasnya dengan santai dilihat dari wajahnya yang sudah tak memerah lagi.

"Lo gak jelas. Dari awal lo mulai peperangan ini dengan bales dendam. So,  gue emang ngelakuin apa?" tanya Galaksi dengan wajah datar.

"Salah lo? Mau tau? AYAH LO NINGGALIN NYOKAP GUE ANJING!" Teriak Veron dengan kesal.

"Oh gara gara itu? Hubunganya sama geng gue?" balas Galaksi, yang sebenarnya tidak terima karna ayahnya yang disalah kan jelas jelas ibunya Veron yang terlalu obsesi dari dulu ingin memiliki ayahnya.

Bugh

Bugh

Bugh

Klek

"Itu perjumpaan kita hari ini, cabut." ujar Galaksi yang menyerang tiba tiba membuat Veron tak mampu melakukan apa apa.

"Dan itu, akibat lo buat ulah sama geng gue." lanjutnya sebelum benar benar pergi dari hadapan Veron dan anak bauh Veron.

I'm TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang