6 || jadi babu nya galaksi

845 45 3
                                    

Viella menatap dirinya di cermin kamar mandinya dengan balutan piyama gambar sapi nya.

Viella memang gila akan hal yang berbau fashion sapi sehingga ia memiliki banyak hal yang bercorak sapi di tas, baju, sepatu, dll.

Viella mencuci mukanya, dan memakai bando sapi dikepalanya supaya rambutnya tidak turun kewajahnya. Lalu, mulai melakukan rutinitas seorang perempuan, dengan men tap tap wajahnya pelan supaya serum nya menyerap kepori pori terdalam nya.

Dia mulai memiringkan wajahnya kekanan, hari ini ia memutuskan tidak pulang kerumahnya, melainkan ke apartemen nya, ia akan mengambil resikonya. Toh, rasanya seperti sudah biasa ia diperilakukan macam hewan bukan manusia.

Disela sela kegiatannya pikirannya tertuju kepada saat selesai meatting tadi.

***

"iya ma?" jawab Viella saat Ryna kembali memanggil namanya.

Ryna menundukan wajahnya, lalu kembali menatap Viella "nanti saja mama beritahukan lain kali, kamu pulang saja dulu ke apartemen kamu ya sayang" sambil mengelus kepala Viella lembut.

Viella hanya menganggukan kepalanya, lalu melihat Ryna yang bangkit dari tempatnya, dan mengucapkan kata kata kecil untuknya lalu pergi.

***

"eum, aku jadi bingung deh, mama kenapa ya?" ujarnya berdialog kepada pantulan cerminan dirinya.

lalu menyelesaikan rutinitasnya dan pergi menuju kasurnya, karna besok ia harus mulai sabar lagi akan perintah Galaksi.

"Ah, aku melupakan hal itu hampir saja, sial. Kenapa aku harus mempunyai hubungan dengan orang seperti dia coba?" sambil menatap langit langit kamarnya.

"Tau ah, pikirin besok lagi aja, sekarang aku harus bobo biar gak ada mata panda" ujarnya sambil menarik selimut nya dan mulai memejamkan matanya.

***

Seperti yang dikata kan Galaksi kemarin, Viella menunggu Galaksi didepan gerbang sambil memegang tali tas nya.

"Ih lama banget si," gumam nya.

sesekali melirik jam nya yang terus berjalan "Galaksi ini mana si, bentar lagi gerbang ditutup" ucapnya berdialog.

Tak lama itu bunyi motor berhenti tepat didepannya, lalu dia menaikan kaca helm nya.

"lama ya? gua emang kalok dateng jam segini" ujarnya yang hanya diangguki Viella.

Dia harus kelihatan lugu dan polos tidak seperti kemarin, dia merasa Galaksi mulai mencari tahu tentangnya.

Itu ia dapatkan dari tangan kanan nya, bahwa ada seorang yang mulai mencari info tentang nya dan mulai mengikuti nya, saat sepulang sekolah.

"Ayo masuk dulu, lo bawain tas gua" ujarnya sambil memasuki motornya kedalam sekolah dan memarkirkannya.

Viella hanya mendengus kesal, lalu berjalan masuk kegerbang dan menuju ke Galaksi dengan kepala ia sengaja menunduk.

Galaksi langsung menyodorkan tas nya "Bawain, terus bilang ke temen gua buat nemuin gua" ujarnya yang diangguki Viella.

"Gih sana" ujar nya sambil menyuruh Viella pergi, dengan menarik nafas pelan Viella membalikan badannya sambil memeluk tas Galaksi.

"Viella" Panggilan Galaksi membuat Viella memberhentikan langkah nya, lalu membalikan badannya sambil memiringkan kepala nya seola menjawab 'apa'.

"Ntar istirahat ke kantin, gak ada penolakan lo ada ditangan gua saat ini. Ikutin kata kata gua aja" ujarnya lalu berlalu melewati Viella.

Viella mendengus kesal, bagaimana bisa ia bertemu dengan makhluk seperti Galaksi.

Dengan berjalan malas-malasan Viella mulai berjalan untuk menaruh tas Galaksi lalu pergi ke kelasnya, karna pelajaran bentar lagi akan dimulai.

***

KRING KRING..

Bunyi bel membuat sebagian anak langsung berlari ke kantin, ada yang sedang make up, dan juga menyempat kan waktu istirahat untu tertidur.

Viella langsung saja bangkit dan menuju perpustakaan sebelum ia bertemu dengan Galaksi.

Sambil melihat kanan kiri Viella mulai berlari kecil sambil memandang kanan kiri nya berjaga jaga takut bertemu dengan Galaksi.

Tanpa sengaja Viella menabrak seseorang dan membuatnya terjatuh terduduk dilantai.

Bisa ia rasa kan, bahwa pantat nya sangat sakit saat ini, seseorang yang ikut terjatuh itu juga menatap Viella tajam.

"Bisa bisa nya lo nabrak gua!" teriak nya sambil dibantu teman teman nya agar berdiri.

"Gak punya mata lo! Mata lo udah empat masih gak punya mata?! HAH?!"

Viella hanya bisa menunduk agar masalah ini cepat selesai.

Wanita itu mulai berdecih, lalu kembali menatap Viella dengan pandangan meremehkan.

"Heh cupu, dengerin gua ya, lo tuh gak pantes disini"ujarnya diakhiri dengan kekehan.

"Bukannya biasanya lo open bo kan? Ups" sambil menutup mulutnya dengan tanganya seolah olah ia tidak sengaja mengucapkannya.

"Gih sana cupu, layanin om om club malam disana. Atau, perlu gua cariin orang yang mau nyewa lo?" tanyanya yang hanya direspon diam dengan Viella.

"Ck! Keluar dari sekolah ini mendingan. Disini gak ada yang ngeharapin lo ada, lo gak ada kek nya bakalan lebih baik bukan?" ujarnya.

"Cabut" ujarnya kepada kedua temannya, dan pergi meninggalkan Viella yang masih terduduk disana dengan masih dilingkari siswa siswi.

Langsung saja satu persatu dari mereka pergi menjauhi kerumunan dengan memaki Viella terlebih dahulu.

Setelah pada pergi, Viella bangun dengan perlahan. Pantat nya benar benar ngilu saat ini.

"Duh pantat aduhai gua makin tepos lagi" gumam nya.

Lalu memutuskan untuk kembali ke kelas dan tidak kemana mana.

***

Selesaiiii!!

ily semua nya yang masii bertahan disini

jangan lupa di vote, share, follkw juga kalok bole hahaha

btw bole ga sekalian promote ig? follow ig aku ya.

Ig: @bellakrnia

I'm TiredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang