Tujuh

947 141 11
                                    

Voteeeee eakk





❄❄❄

-19.00,Restoran-

Hari ini Chuni kerja di sebuah restoran terkenal dan mewah,kalo kalian tanya kenapa Chuni bisa kerja disini bukan karena dia pelayan yang terlatih melain kan fisiknya yang lulus seleksi.

Memang ya kecantikan adalah segalanya.

"Kang Chuni"

"Iyaaa?"

"Bisa tolong antarkan ke ruang VIP?katanya ini untuk seorang model"

"Apa?kenapa saya?"

"Karna beliau model terkenal kita harus memberikan pelayanan yang terbaik,tidak usah bicara apa-apa cukup tersenyum manis saja"

"Ahh baiklah"

Chuni pun mengambil pesanannya dan mengantarkan pesanan tersebut ke ruang VIP.

Dia memasuki ruangan tersebut dengan wajah tertunduk karna malu dan gugup.




Bruuuukkk

Tiba-tiba saja tangannya tak sengaja menabrak meja sehingga menumpahkan minuman tepat mengenai baju pelanggan.

"Ahh maafkan saya,saya benar-benar mint-"

"Lu lagi lu lagi bisa gak sih sehari aja gak ganggu gua?"

Chuni cukup terkejut mendengar suara yang sangat ia kenali sekaligus ia benci,namun ia ingat perintah menejernya.

"Ma..maafkan saya"

"Restoran macam apa ini memperkejakan seorang pelayan rendahan,seharusnya mereka mempekerjakan pelayan dari kalangan atas bukan dari keluarga miskin"

Ujar Yeosang ketus.

"Hush!Yeos-HUAAAAA"

Chuni dengan wajah datarnya menumpahkan minuman yang ada dimeja ke atas kepala Yeosang.

"Lu boleh hina gua sesuka hati lu tapi jangan bawa keluarga gua,gua kerja bukan karna gua miskin gua cuman mau nenangin ortu gua yang ada di atas sana supaya mereka tau sekarang anaknya sudah mandiri"

Ucap Chuni dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Ah ya satu lagi,jangan mentang-mentang lu dari kalangan atas lu bisa seenaknya"

Tanpa Chuni sadari air matanya mulai jatuh.

"Maaf dan saya permisi"

Saat Chuni pergi awalnya Yeosang ingin kembali memarahinya tapi melihat air mata Chuni terjatuh membuat hati Yeosang sedikit sesak.

"Ye..Yeosang kau tidak apa-apa?"

Tanya ibunya yang menyadarkannya dari lamunan.

"Ah aku tidak apa-apa bun"

"Kau mengenalinya?"


Hening sejenak.



"Iya aku mengenalinya,sangat mengenalinya"



❄❄❄

Sekarang Yeosang sudah ada di apartnya sambil terus-terusan menangis,ia memang gadis yang sangat kuat tapi bila sudah menyangkut keluarga atau orang tuanya hatinya akan sangat rapuh.

Chuni mencari hpnya dan berniat menelfon Yunho.

"Halo?"

"Yunhooo hiks hiks"

"Yakk lu ngapa lagi dah?!"

"Yunho...."

"Sebentar lagi gua kesana tunggu ya"

Yunho langsung mematikan sambungannya.

Tak lama kemudian Yunho sudah berada dikamar Chuni,dia sangat terkejut karena sudah sekian lama ia tak pernah melihat Chuni menangis.

Dengan cepat Yunho pun menenggelamkan tubuh kecil Chuni ke pelukannya.

"Kenapa sayang??siapa yang buat kamu nangis?"

Tanya Yunho sambil mengusap kepala Chuni dengan lembut,dan tangisan Chuni malah semakin menjadi.

"Lampiaskan aja sampai kamu puas,kamu udah lama memendam segalanya"

Setelah setengah jam menangis Chuni baru bisa tenang dan masih dipelukan Yunho.

"Sudah tenang?"

Tanya Yunho dan Chuni mengangguk.

"Mau cerita?"

Akhirnya Chuni mulai menceritakan semua kejadiannya dari awal.

"Yeosang lagi Yeosang lagi,kalian jodoh ya?!ketemu terus"

Bukannya menjawab Chuni malah menatap sinis Yunho.

"Becanda beb,sebenernya lu sama Yeosang tuh sama"

"Maksudnya?"

"Lu kerja buat lunasin utang ortu lu kan?padahal lu bisa aja minta sama om lu tapi lu pengen lu yang beresin"

Lagi-lagi Chuni nangguk.

"Yeosang juga sama dia jadi model untuk bayar hutang ayahnya yang tiba-tiba hilang,dan bayar pengobatan ibunya cuman buat nutupin diri dia yang lemah dia jadi cowok yang jahat,sinis dan dingin"

Chuni masih diam mendengarkan cerita Yunho.

"Sifat aslinya bener-bener lembut,saat smp dia yang nolongin gua dari kakak kelas yang suka bully gua,padahal tubuh dia kecil dan imut tapi dia berani nantangin kakak kelas yang badannya gede-gede"

"Terus?"

"Ya tetep aja kita kalah,tapi dia mau nolongin gua itu suatu keajaiban,mana ada model yang mau mukanya hancur kan?"

Chuni semakin terdiam mendengar cerita dari Yunho.

"Cobalah kalian saling mengerti jangan sama-sama gengsi dan egois"

Yunho kembali menarik Chuni kepelukannya.

"Gua sayang sama kalian berdua,karna cuman kalian sahabat terbaik gua"









Tbc

Enemy • YeosangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang