3a

150 8 0
                                    

"Ella Grayson" Professor Carl memanggilnya ketika kelas berakhir.Ini kelas terakhirku di hari ini dan aku hanya memiliki sedikit waktu antara kelas terakhir dan jam kerjaku di salon.Aku tidak punya waktu untuk basa basi atau apapun yang dia inginkan,"Temui aku sebelum kau pulang.

Aku mengernyit pada Professor Carl dan bertanya tanya apa yang kira kira dia inginkan dariku.Aku bahkan tidak tahu kalau dia mengetahui namaku.Sebelumnya dia tidak pernah dekat denganku dan aku tidak tahu apa yang ingin didiskusikannya sekarang.Aku tidak pernah gagal di kelasnya dan aku selalu hadir jadi aku tidak mengerti.

Dengan cepat aku merapikan catatanku ke dalam buku teks sebelum menutupnya.Aku mengambil buku ke dalam pelukanku dan melihat jam tanganku."Sial" kataku,sudah hampir 2.45 pm.Jika dia tidak cepat aku akan terlambat bekerja lagi."Apa yang bisa kulakukan untukmu,Professor Carl ?"" Aku mencoba menutupi rasa tidak sabar dalam suaraku tapi gagal.

Dia menaikkan alisnya dan mengerutkan dahinya."Apa kau sudah berusaha keras pada mata kuliahku,Miss Grayson?"

Aku mengerut.Jantungku berdetak cepat dan aku yakin aku berkeringat.Rasa gugup menghampiri.

"Aku pikir tidak."

"Nilaimu mengalami penurunan yang signifikan setelah kau kembali dari liburanmu." Dia memiringkan kepalanya ke satu sisi."Jelaskanlah apa kau sedang merencanakan sesuatu?"

Apa dia tidak tahu kalau orangtuaku meninggal karena kecelakaan mobil?Apa dia begitu tidak pedulinya dengan mempercayai bahwa ketidakhadiranku karena liburan?Aku merasa pipiku seperti disengat karena melakukan pelanggaran tapi aku menahan kembali kata kataku.Aku tidak punya waktu untuk hal ini."Aku minta maaf.Aku akan meluangkan waktu untuk lebih berusaha mempelajarinya."

Dia menyipitkan matanya."Lakukanlah,Miss Grayson.Aku tidak punya waktu untuk pemalas dikelasku dan aku tahu kau berbakat.Aku tahu kemampuanmu dan aku akan menerimanya tanpa kekurangan."

Aku mengangguk memperjelas dan menahan air mataku.Oh Tuhan aku marah,tapi tidak ada yang bisa kulakukan.Dia adalah Professorku dan aku tidak berada dalam situasi untuk mengatakan yang sebenarnya.Dia jelas berharap lebih padaku dan karena aku yang menetapkan standarnya jadi sudah tugasku untuk mempertahankannya."Semoga malam anda menyenangkan Prof Carl." Aku bicara dengan suara gemetar dan dia mengangguk.Jelas dia mengerti bagaimana dia membuatku merasa.Tapi bukan tugasnya untuk menanggapi perasaanku.Sebenarnya bukan wilayah tanggung jawabnya mendorong seorang siswa mendapat nilai tinggi,dia tahu aku mampu karena itulah dia memberitahu.Hanya itu.

"Kau juga Miss Grayson."

Aku berbalik dan berjalan keluar.Aku bisa merasakan manik manik matanya menatap punggungku ketika aku berjalan dan saat sampai dikoridor dan keluar dari pandangannya,aku menghela nafas lega.Melihat sekilas jam tanganku,aku hanya mempunyai waktu kurang dari setengah jam untuk mencapai depan kampus,mengambil mobilku dan bekerja.Aku memotong jalan dan tidak punya pilihan lain selain mulai berlari.

Jika bukan karena seringnya pergi ke gym untuk menemani Dee aku akan terengah-engah ketika sampai di area parkir.Untungnya keanggotaanku bisa diperpanjang selama satu tahun kalau tidak aku tidak akan bisa pergi kemana pun selain sekolah,rumah dan bekerja.Hidupku dengan cepat akan jatuh dalam jurang kebosanan dan aku tidak berdaya untuk menghentikannya.

Aku berbelok tajam kearah kiri diantara dua mobil dan melihat Mazda CX-5,jantungku melompat.Untunglah itu salah satu benda yang telah di lunasi oleh orangtuaku,karena aku tidak tahu lagi bagaimana membayar tagihan yang lain dan aku tidak bisa melepaskan Mazzy.Itu adalah benda terakhir yang aku terima dari ayahku.Ayahku sangat bangga dengan dirinya bahkan lebih gembira dariku.Tidak mungkin aku melepaskan Mazzy.Aku sangat menyukainya.

Mataku berkabut ketika aku mengingat kedua orangtuaku,aku menghilangkan ingatan itu dari pikiranku.Aku tidak punya waktu untuk menangis.Aku hampir sampai ke mobilku.Itu berarti aku hampir sampai di tempat kerja dan aku tidak akan terlambat setengah jam lagi seperti sebelumnya.Aku benar benar membutuhkan uangnya,aku sibuk dengan pikiranku sendiri ketika menuju mobilku.Aku benar benar tidak menyadari sekitarku saat aku menabrak sesuatu yang besar,keras dan tinggi.

"Ooooomph," sebuah teriakan keluar dari bibirku saat buku bukuku menekan perut dan jatuh ke trotoar,tidak lama kemudian kakiku terangkat dari bawah dan aku tahu aku tidak jadi mencium aspal.

"Aku memegangmu Angel." Sebuah suara berat terdengar saat sebuah lengan memegang perutku untuk menahanku jatuh ke tanah.Lengannya dengan mudah menarikku menempel dengan tubuhnya yang keras,aku menegang saat kesadaranku kembali dalam kewaspadaan.

"Maafkan aku." gumamku saat aku mengangkat tangan dan meletakkannya diatas dadanya.Jantungku berdetak cepat ketika aku mendorongnya dan dia tidak bergerak satu inci pun.Dia tetap memelukku."Kau bisa melepaskanku sekarang." Aku mulai mendorong tubuhnya dan sebuah tawa terdengar diatasku.Saat itu juga mataku bergerak menatapnya.Aku membeku.Dunia seakan berhenti ketika sepasang mata biru yang dalam yang pernah aku lihat menatapku.

"Kau yakin kau bisa menangani dirimu sendiri ?" Sebuah seringai muncul dibibirnya dan jantungku berdetak cepat.Telapak tanganku terasa lembab dan perut bawahku penuh dengan kupu-kupu.

Sejauh ini dia adalah lelaki paling menakjubkan yang pernah aku lihat.Dengan rambut hitamnya yang berantakan dan sedikit terlalu panjang,mata biru cobalt dan kulit yang seperti terbakar matahari membuatku tak bisa bicara.Aku dalam pelukannya.Otakku meneriakkan pikiran tersebut dan aku menggelengkan kepalaku untuk keluar dari hipnotis yang tiba tiba datang.Damn it,Ella.Sadarlah !

" Aku yakin." Aku mendorong dadanya lagi dan kali ini aku merasa pagutan tangannya berpindah ke tanganku saat ia melonggarkan pelukannya kemudian dia melepaskanku.Perutku meluruh.Apa yang bisa kuberikan agar aku bisa dipeluk lagi olehnya.

" Kau akan kemana ?" Dia memiringkan kepalanya saat,dia menunggu jawabanku.Tidak ada satu bagianpun dari dirinya yang menunjukkan rasa aman.Dia lelaki paling percaya diri yang pernah aku temui.Dia membawa kepercayaan diri dan pesona yang membahayakan.Jika aku cerdas,aku akan melupakan bukuku di tanah dan mulai berdiri lagi.

" Bekerja." Aku berlutut untuk mengambil buku dan dia ikut berjongkok di depanku.Lututku gemetar,entah karena usahaku di awal atau karena kedeketannya.Aku tidak yakin.

Dari sudut mataku bisa kulihat lengan berototnya yang merentang sampai ke tangannya saat mengambil bukuku."Bahasa Inggris huh." Suaranya yang dalam bergema melalui tubuhku,membuatku gemetar sampai ke intiku,dia telah meluluhkanku.

Pemikiran tersebut membuatku bingung.Tak ada seorangpun yang bisa meluluhkanku.Aku pernah memiliki pacar ketika berkencan rasanya hanya melakukan hal yang benar,tapi mereka tidak bertahan sampai kencan kedua.Aku tidak tertarik.Aku tahu apa yang aku inginkan untuk hidupku,para pria tersebut tidak.Aku memiliki rencana dan percintaan bukan salah satunya.Belum,disinilah aku takluk di tangannya.Tidak masalah lututku gemetar dan perut yang mengecil.Aku memang kacau.

"Ya," Aku mengambil buku dari tangannya."Aku harus pergi."

Dia berdiri bersamaku dan memasukkan tangannya ke dalam saku."Siapa namamu?"

Aku mulai berjalan."Aku terlambat." Aku menjawab lewat bahuku dan langsung menuju ke Mazzy.

EnrapturedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang