#CERITA SEKUEL
CALON PILIHAN ABI
Siapa tak kenal Abi? Semua orang di kawasan ini bahkan tetangga kelurahan kiri kanan amat sangat kenal dan menghormatinya.
Selain pengasuh pondok pesantren, Abi juga seorang dosen syariah di sebuah perguruan tinggi ternama. Ustad, tentu saja. Siapa pun kalau ketemu memanggilnya Ustad.
Abi dengan keilmuannya dihargai oleh semua pihak baik dari tukang obat sampai kalangan pejabat. Istilahnya dari kelas teri hingga level ikan pari. Saking membuminya Abi.
Abi punya 4 orang anak perempuan. Kak Farah, Kak Hanifah, Kak Nadia. Terakhir adalah aku, si Sarah yang kadang suka bikin Abi sedikit marah-marah. Ya sedikit saja, sebentar kemudian sudah lupa.
Bagi Abi aku sepertinya dianggap anak gadis yang paling aneh. Anti mainstream kalau istilah jaman sekarang. Paling suka protes, keukeh dengan pendapat sendiri dan paling rajin membantah dengan beragam argumen.
Apalagi aku kuliah di jurusan komunikasi. Klop sudah. Namun demikian Abi tetap sayang sama aku dan bersabar dengan sikapku, si Bungsu.
Satu dari konsep Abi yang aku tolak adalah 'campur tangan' nya dalam masalah jodoh. Aku ogah dijodohkan dengan orang yang tak kukenal apalagi tak kusuka.
Aku bukan Kak Farah, Hanifah dan Nadia yang semuanya mengiyakan atas lelaki pilihan Abi. Suami Kak Farah adalah seorang dokter yang kata Abi sudah hafal 5 juz. Bagi Abi seorang dokter tapi rajin menghafal Quran itu sesuatu yang luar biasa.
Abi mengenalnya saat ia sedang medical checkup di rumah sakit. Sebagai orang yang pintar diplomasi maka Abi sangat pintar melihat peluang. Peluang mencari jodoh untuk anak-anak gadisnya.
Melihat keramahan sang dokter, Abi pun mulai menginvestigasi siapa dia. Ia investigator ulung, pintar memata-matai orang dan menelaah karakter orang.
Ternyata Abi mengenal keluarganya. Pokoknya pucuk dicinta ulam tiba judulnya. Kak Farah dan sang dokter akhirnya menikah. Itulah pangeran pertama Abi.
Adapun suami Kak Hanifah adalah anak buah Abi di pondok pesantren. Abi bahkan sudah mengincarnya untuk dijadikan mantu sejak dia mendapat beasiswa kuliah di Madinah, Arab Saudi.
Bayangkan! demi anakya, ia sudah memantau calonnya itu secara baik-baik meski diam-diam bak sniper ngintip dari kejauhan. Tak lama sesudah lulus Abi pun membicarakan dengan keluarga calon lelaki yang sudah duluan dikenalnya. Kalau bisa diajak kerjasama. Siapa sih yang tak mau besanan sama Abi?
Nah kalau Kak Nadia baru dua tahun menikah. Suaminya pengusaha travel umroh. Awal dijodohkan karena Nadia didiagnosa punya kista endometriosis di rahimnya. Kata dokter, menikah dan mengandung bisa menjadi alternatif menyembuhkan endometriosisnya karena kista coklat itu bisa sekalian diangkat bareng sang jabang bayi.
Karenanya Abi pun siap siaga mencarikan calon suami idaman untuk Kak Nadia. Pas kami umroh keluarga ndilalah pemilik umrohnya masih single dan sedang mencari calon istri.
Akhirnya setelah melalui serangkaian fit and proper test dari Abi, loloslah ia menyunting Kak Nadia. Alhamdulillah mereka sekarang lagi seneng-senengnya gendong anak.
Kalau sekarang, aku. Agaknya aku akan siap-siap menghadapi rencana Abi. Dari gelagatnya Abi hendak menjodohkanku dengan seseorang. Entah siapa! Aku pun tak mau tahu.
"Dengar baik-baik ya Sarah, jika kamu sudah lulus wisuda nanti Abi sudah siapkan calon suami yang akan siap mendampingi kamu. Kamu tahu kan, salah satu tugas orang tua jika anak gadisnya dewasa adalah mencarikan jodoh," papar Abi serius.
Giliran aku yang ogah-ogahan menimpalinya.
"Abi gimana sih ... Sarah kan masih sibuk skripsi. Yang jelas Sarah juga nggak mau dijodoh-jodohkan!" seruku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEHANGAT KASIH ABI (SUDAH TERBIT)
General FictionTentang sosok Abi berputri 4 yang amat dekat dan hangat dengan keluarganya. Saking dekatnya, Abi pun benar-benar mencarikan jodoh yang pas menurutnya buat keempat anaknya