An Irrational Fate

2.3K 187 32
                                    

"Kau punya telinga yang bagus."

Tubuh Sasuke mendadak kaku, pikirannya menjadi kacau dan melepaskan anak panahnya dengan sembarang arah sehingga anak panah itu tidak tepat sasaran.

Sasuke dengan sigap mengambil sebuah anak panah lagi, dan mengarahkannya ke Narutoーsiap untuk memanahnya.

Naruto mundur selangkah seraya mengangkat kedua tangannya.

"Oi tenanglah. Tebakanku benar, ya?"

Naruto benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari kedua telinga yang indah itu. Suatu hal yang ingin dilihatnya sejak dulu.

Kedua bola mata hitam itu tidak memancarkan kemarahan, tapi seratus persen penuh kewaspadaan.

Naruto mencoba melunakkannya, ia pun tersenyum pada Sasuke namun tidak mengurangi kadar kewaspadaan di kedua bola mata hitam itu.

"Kupikir kau bisa diajak berkompromi."

Setelah mengatakan sepatah kalimat penenang, Naruto menurunkan kedua tangannya dan melirik-lirik pada Sasuke.

Aneh sekali, Naruto belum pernah bersikap takut pada seseorang. Bukan, sebenarnya ia bukan takut pada Sasuke. Melainkan sengaja merendah karena ini merupakan objektifnya sejak dulu.

Sasuke langsung membuang busur panahnya, menimbulkan suara yang memekakkan antara tanah dan besi.

Sasuke memegangi kedua telinganya dengan kesal. Kenapa telinganya berubah tiba-tiba? Padahal Sasuke sudah berusaha sebisa mungkin agar telinga itu tetap pada bentuknya.

Memang, Sasuke tidak bisa menahan perasaan anehnya ketika berada didekat Naruto.

Dan Sasuke tidak tahu perasaan apa itu, mungkin efek dirinya yang sedang berada dalam usia masa kawin elf, rata-rata diusia 50-100 tahun.

Sasuke tidak mau tahu apa alasannya, tubuhnya mengatakan bahwa ia harus menjauh, tapi hatinya menolak.

Naruto perlahan mendekati Sasuke namun pemuda raven itu dengan sigap langsung menjauh.

"Oh ayolah. Apa yang terjadi?"

Naruto pun menjadi bingung sendiri. Sasuke bersikap seolah-olah Naruto adalah musuh bebuyutannya.

Kemana interaksi akrab mereka tadi?

"Kau tahu, berbahaya bagi seorang elf keluyuran disini."

Ya, disini, maksud Naruto adalah tempatnya para manusia. Meskipun manusia dan elf hidup bersama-sama di dunia ini, habitat mereka tetaplah berbeda.

Terbukti, manusia dan elf tidak bisa akur. Dahulunya mereka memang hidup damai, tiada satupun yang mengusik satu sama lain. Tapi semua berubah ketika seorang elf wanita tewas karena ulah manusia.

Kaguya Otsutsuki, adalah elf pertama yang meninggal. Wanita berkulit pucat itu berasal dari ras snow elf. Kabarnya juga wanita itu adalah hasil persilangan antara manusia dan elf, sehingga ia sengaja dibunuh.

Terlepas dari itu semua, semua elf jadi mengasingkan diri dari manusia. Meskipun dari awal mereka memang tidak pernah hidup bersama maupun berinteraksi, tetapi elf jadi menganggap seolah-olah manusia adalah musuhnya sejak banyaknya manusia yang memburu elf dan mengambil darahnya.

Sekai no NamidaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang