"Selamat pagi mey"
Sapa ali saat melihat gadis itu mulai bergerak dari Tempat tidurnya.
"Hmm apa ini sudah pagi?"
"Ya tepat pukul 08.00"
"Hmmm seadainya aku bisa melihat"
"Tak usah mengeluh mey,aku akan menjadi matamu sekarang"
"Apa itu tidak berlebihan?"
"Tidak,kau ingin kemana?"
"Aku ingin ke toilet"
"Baikalah akan ku antar"
"Tapi aku ingin BAB hehe"
"Tak apa"
Ali memegangi tangan meysa dan juga kantung infusannya.
Sampai di kamar mandi ia menggantungkan kantung infusan pada tempat yg sudah di sediakan,
Ia menyuruh meysa duduk di toilet duduk itu,"Nah nanti kau duduk di sini,dan di sebelah sini ada tombol kau tekan di sini, oke mey aku akan menunggu mu di luar dan jika sudah selesai panggil saja aku akan membukakan pintu untukmu"
"Terimakasih maaf merepotkan"
"Tidak apa"
Beberapa menit kemudian
Meysa sudah kembali di tempat tidurnya."Hmmm kapan aku bisa membuka perban yang menghalangi mataku?"
"Ya sampai di bukakan oleh dokter"
"Rasanya tidak nyaman"
"Sabarlah"
"Ini membosankan"
"Agar tidak bosan kau ingin aku melakukan apa mey?"
"Tidak usah aku akan tidur saja"
"Oh tidak bisa kau harus makan meysa"
"Bagaimana aku bisa makan melihat saja aku tidak bisa"
"Apa gunanya aku disini bagimu mey"
Alipun menyuapi meysa,ia berharap gadis itu dapat makan dengan banyak tapi meysa hanya bisa menghabiskan setengan bubur itu, walau ali sudah membujuknya tapi meysa tetap tidak ingin memakannya lagi.setelah selesai menyuapai meysa ali beranjak dari duduknya dan pergi keluar karna mendapatkan panggilan telphone.
"Jadi siapa yang akan membayar biaya rumah sakitku? Aku bahkan tak punya uang sepeserpun"
Gumam meysa,ia berfikir keras siapa ali itu? Kenapa dia terus menemaninya? Dari aromanya dia yang menyelamatkan meysa dari truk yang hampir menabraknya itu.
Tak lama alipun kembali ke ruangan meysa ia mendapati gadis itu tengan tertidur.
Ia mendekat dan mencium kening meysa dengan sangat perlahan.
"Tidur yang nyenyak my princes"
Sebenarnya meysa tidak tidur ia hanya diam tak bergerak. Fikirannya mulai kacau ia berfikir siapa ali kenapa ia memanggilnya dengan sebutan my princes sedangkan mereka baru kenal kemarin,kenapa dengan orang itu?
Ali kembali duduk di soffa ia melamunkan wanita yang ada di ranjang itu,jikalau benar meysa adalah putri dari tuan fahruq yang hilang itu dia akan mendapatkan keberuntungan atau bahkan masalah?.
Ia kenal betul sikap tuan fahruq yang tak segan menyuruh anak buahnya untuk membunuh seseorang hanya karna mengganggunya saja,bukannya ali takut ia hanya saja tak ingin kembali menumpahkan darah orang lain.
Ali mulai bosan diam di ruangan ini ia hanya duduk,menonton siaran televisi yang isinya hanya film tentang azab,dan juga bermain hp,ia ingin sekali keluar tapi meysa tidak ada yang menjaganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Like This
Romance•Meysa Amaria •Ali Zendra Perjodohan antara rekan bisnis sang ayah dengan putri semata wayangnya akan kah kisah cinta mereka benar-benar hadir diantara dua insan yang tak keduanya saling menginginkan? yuk baca cerita saya :) @amengsayang Don't for...