Sudah dua minggu berlalu meysa menjalani kehidupan barunya, dengan seorang ayah yang selama ini ia kira sudah tidak ada di dunia ini.
Hari ini Meysa Amaria kembali bersekolah setelah satu minggu lebih berada di rumah sakit.
Ia senang karna akan kembali bertemu dengan teman temannya, ia berangkat ke sekolah diantar ayahnya dengan sebuah motor,sengaja ia meminta di antar di motor saja karna alasannya tidak ingin terlambat,padahal dalam hati kecilnya ia tak mau pamer kehidupan barunya itu,meysa memang anak yang tak suka jadi pusat perhatian orang lain, sesampainya di kelas ia langsung di sambut oleh teman temannya yang heboh,di kelas ia memiliki geng yang di namakan geng es batu karna mereka semua termasuk meysa jika membeli es yang di buru bukan airnya tapi es batunya. Ya memang aneh tapi ada kepuasan tersendiri bagi mereka jika sudah mengkonsumsi es batu.
"Heeei mey akhirnya sekolah juga!"
Teriakan tiwy dari bangkunya dengan suara ala ala toa mesjid,
"Ei pengeng nih kuping gw berisik amat si"
Sikat jesy yang paling tidak suka kalau tiwy sudah berteriak histeris seperti tadi.
"Eh udah udah,gw baru dateng bukannya di senengin malah di liatin kalian ribut"
"Biasa mey ga ada kamu semuanya rusuh mereka tambah kaya tom and jarry"
Balas kartika saat meysa berkomentar atas perlakuan teman temannya.
"Si surkimin kemana?"
"Oh belum dateng dia, you know lah anak pemalesan kek dia mana mungkin datang jam segini"
"Eh ngape lu surkimin surkimin nama gw bagus bagus lu ubah ubah sat"
Jawab shyren protes saat mendengar namanya di sebut sebut.
Mereka memang bukan geng yang baik bahasa mereka bahkan tak terkendali bukan karna kurang didikan tapi memang enak saja bicara kasar kata mereka.
Jam pelajaran telah berakhir dengan cepat, saat hendak merapihkan bukunya kegiatan anak anak terhenti karna ada beberapa orang di luar kelas yang sangat mencuri perhatian.
Sadar akan hal itu meysa ikut melihat orang orang tersebut, ia sadar kalau mereka adalah anak buah ayahnya,meysa mulai tidak enak akan hal itu.
"Eh nyet bantu gw keluar lewat jendela ya"
Kata meysa pada shyren.
"Huh? Ngapa lu lewat jendela?"
"Udah ikut aja buru"
"Kalian mau ikut?"
Tanya shyren pada yang lainnya
"Huh kemana?"
Balas tiwy dengan wajah idiotnya
"Udah ih cepet keluar semua"
Geng es batu pun cepat cepat merapihkan buku mereka dan keluar lewat jendela.
"Stop stop stop, dari tadi gw pengen nanya ngapa kalian ngajak gw lewat jendela?"
Tanya jesy dengan mulut nyerocosnya,
"Ga tau tuh si surkimin"
Jawab tiwy sekenanya.
'Bletak!' (suara buku yang di pukul kan ke kepala tiwy)
"Nama gw bagus bagus lu panggil surkimin!"
Marah sang mpunya.
"Udah ih kalian tu ya!"
Meysa mencoba menenangkan teman temannya yang rusuh itu.
"Ayo cepet ke rumah gw"
Kata kartika yang mulai geram pada teman temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Like This
Romance•Meysa Amaria •Ali Zendra Perjodohan antara rekan bisnis sang ayah dengan putri semata wayangnya akan kah kisah cinta mereka benar-benar hadir diantara dua insan yang tak keduanya saling menginginkan? yuk baca cerita saya :) @amengsayang Don't for...