Kata orang, cinta hadir karena terbiasa. Meskipun itu dengan orang yang tak terduga, Mungkin.Sera menghembuskan napas nya, resah. Dia sedang resah saat ini, entah mengapa perasaannya tak karuan. Dia mengutuk dirinya sendiri atas perasaannya yang tak menentu saat berada di dekat Revan. Bagaimana bisa Sera suka dengan seseorang yang sebelumnya dia benci.
"Lo kenapa Ser?" Tanya Anna.
"Ehm, nggak papa kok"
"Jangan bilang Lo lagi mikirin Revan, ngaku Lo." Anna berusaha menduga.
"Haha apaan sih Lo, nggak lahh"
Anna tertawa melihat ekspresi konyol Sera, Sera salah tingkah dibuatnya. Sera hanya mencoret - coret bagian belakang bukunya karena salah tingkah.
***
Hari Minggu ini, Sera hanya berdiam diri di rumah. Bangun siang, menonton tv, makan, mandi pun entah akan dilakukan jam berapa.
Jemarinya mengambil ponsel, tiba-tiba terdapat sebuah pesan dari seseorang yang tak asing, yaitu Revan. Degup jantungnya tak karuan, puluhan pesan dari Revan masuk ke ponselnya. Ia perlahan menjawab pesan dari Revan.
Revan
"Ser"
"P"
"P"
"P"
....."Gimana?"
"Tugas sejarah Lo
Udh dikerjain?""Udh, knp emg?"
"Gue kerumah Lo ya!"
"Ngapain????"
"Pinjem tugasnya lah,
Mau gue fc.""Hm y"
Anjir. Hanya satu kata untuk situasi yang dialami Sera saat ini. Sera segera mandi dan berganti pakaian secepat mungkin. Setelah mandi, Sera membuka kembali ponselnya. Ternyata, bukan hanya chat. Ada beberapa missed call dari Revan, sekitar tiga kali.
5 menit berlalu, Revan telah sampai di rumah Sera. Tak butuh waktu lama, karena jarak rumah Revan dan Sera sangatlah dekat. Sera segera keluar rumah dan membawa tugas yang ingin diberikan untuk Revan.
"Nih" Ucap Sera sambil menyodorkan tugasnya.
"Makasih ya" ucap Revan dengan mengeluarkan senyum termanisnya.
"Tumben bilang makasih"
"Kenapa? Nggak boleh ya?"
"Yaudah gue balik ya, besok gak ada Pr kan?""Nggak ada, yaudah sana balik."
Revan pergi dengan sepeda motornya, sementara Sera segera berlari masuk ke dalam rumahnya.
Hanya karena tugas Revan datang ke rumah Sera. Revan adalah laki-laki pertama yang datang ke rumah Sera selain Ayah dan saudaranya. Ya, Sera memang belum pernah berpacaran.
Keadaan Sera saat ini, wajahnya merah seperti tomat. Tangannya dingin, jantungnya berdegup tak karuan. Sera tidak mau menaruh perasaan apapun pada Revan. Tidak mungkin hanya karena tugas Sera bisa menaruh perasaan pada seorang Revan. Tidak mungkin. Semacam hal yang mustahil untuk dipikirkan dalam pikiran orang seperti Sera.
Sera kembali membuka ponselnya untuk mengecek notifikasi yang masuk ke ponselnya. Ternyata Revan, mengupdate status di whatsapp. Isinya hanya promote kontak teman-temannya di whatsapp.
Sera yang melihatnya, mulai mengetikkan pesan."Gw mau dong."
Beberapa saat kemudian, kontak Sera muncul di status milik Revan. Bukannya senang, Sera malah geram dibuatnya. Pasalnya, caption yang diberikan Revan tak sesuai harapan. Captionnya beda dengan temannya yang lain. Ya sudahlah, sudah terlanjur.
***
Vote + komen yaww. Makasii.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You
Teen Fiction----ON GOING---- Ini adalah sebuah cerita panjang tentang menunggu. Kepastian dan akhir yang sulit untuk dipahami bahkan dijelaskan. Jika mencintaimu sesakit ini, maka aku akan tetap mencintaimu. Karena kamu selalu dan akan menjadi alasan aku bahagi...