4.

13 4 3
                                    

Bingung mau nulis darimana guys, udah lama nggak nulis huhu:((

•••

Sera tidak tahu apa yang akan dilakukannya sekarang, hari ini perasaanya ada yang berbeda. Ia malu untuk bertemu Revan di kelas. Akhirnya, Sera memutuskan untuk menunggu Anna di kelas Felix.

Setelah beberapa menit Sera menunggu, Anna akhirnya datang.

"Kok nggak masuk kelas duluan kenapa Ser?" Tanya Anna.

"Nungguin Lo lah, Na."

"Yaudah, ayo."

Sera dan Anna bergegas menuju ke kelas mereka, karena lima menit lagi bel pelajaran pertama berbunyi.
Sera daritadi terus menundukkan kepalanya. Perlahan ia mulai membiasakan diri bertemu dengan Revan lagi.

Tiba-tiba ada yang menyenggol lengan Sera. Sera akhirnya mendongakkan kepalanya, rupanya itu adalah Revan. Revan tersenyum.

"Kenapa lo, senyum senyum gitu?"

"Makasih ya buat kemaren."

"Yaudah si."

Sera pun mulai menyibukkan diri dengan ponselnya. Berpura-pura untuk tidak peduli kepada Revan.

Pelajaran pertama pun dimulai, suasana kelas yang tadinya sangat gaduh kini berubah menjadi sepi, tak ada suara. Semuanya berusaha memperhatikan guru yang mengajar.

Setelah empat puluh lima menit mereka memperhatikan pelajaran, akhirnya bel istirahat berbunyi. Sera dan Anna memutuskan untuk tidak pergi ke kantin.

"Ser, kemaren Revan beneran ke rumah lo?" Tanya Anna dengan suara sepelan mungkin.

"Iya, Na."

"Jangan bilang lo udah baper sama dia? Lo tau kan dia kalo udah mainin cewek kaya apa?"

"IYAA, ANNA GUE TAUU."

"Nah itu tau, tapi dari tingkah lo hari ini ada yang beda tuh."

"Serah lah, gue nggak denger."

Sera pun memasang headset, supaya tidak mendengar ocehan Anna lagi.

•••

Revan menggerutu kesal karena ponselnya low-batt ketika ia sedang bermain game.

Adnan yang melihatnya cekikikan tak karuan, membuat Revan tambah kesal dibuatnya.

"Yes!! Gue menang." Ucap Adnan bangga.

"Bangsat lu Nan, Lo menang gara gara hape gua mati ya! Awas aja lo. "

"Awas kenapa?"

"Gini deh Nan, kayaknya gua punya ide deh. Gimana kalo kita taruhan. "

"Taruhan apa woii!!"

"Kita berdua coba deketin Sera, entar kita liat dia baper sama gua apa lo. "

"Lo udah gila Van? Gua ga ikutan ah!"

Revan memutar otak, memikirkan bagaimana caranya supaya Adnan mau ia ajak taruhan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang