Namjoon pov
Aku sedang fokus dengan ponselku ketika pintu kamarku terbuka.
Kriet...
"Ada apa Jin Hyung?" ujarku tanpa mengalihkan fokusku pada ponsel.
Tak ada jawaban. Beberapa detik aku menunggu sama sekali tak ada jawaban. Aku memutuskan untuk mendongakkan kepalaku.
"Ta-Taehyung?!"
Tidak. Dia sudah tiada. Ia berjalan mendekatiku, duduk di ujung ranjang.
"Hai Hyung, sudah lama tidak bertemu," ujarnya sembari tersenyum padaku. Aku hanya bisa terdiam. Segalanya terasa tidak mungkin.
"Si-siapa kau?" tanyaku. Ia tersenyum.
"Ini aku, Taehyung, adik kesayanganmu bukan?" ujarnya.
"Tidak. Kau bukan adikku," ujarku tak percaya.
"Hyung, ini aku adikmu, percayalah."
"Taehyung sudah tiada," aku berujar lirih.
"Aku kembali Hyung, bukankah kau senang?"
"Aku tak percaya padamu."
Ia lagi-lagi tersenyum.
---
Normal pov
"Joonie," panggil Jin pada Namjoon ketika Jin sampai di depan kamarnya.
"Masuk saja Hyung, tidak dikunci," ujar Namjoon dari dalam, kemudian Jin masuk.
"Hyung, ada Taehyung," ujar Namjoon.
"Hah?" raut wajah Jin kebingungan.
"Iya, Taehyung kita kembali Hyung!" Namjoon masih keras kepala untuk menjelaskan.
"Hei! Sadarlah, Taehyung sudah pergi Namjoon," ujar Jin
"Ya Hyung aku tahu itu! Tapi, dia kembali, dia kembali,"
"Tidak. Dia pergi, dan tak akan kembali," ujar Jin tegas.
Kriett
Pintu kamar mandi terbuka.
"Lihat Hyung, itu Taehyung, Taehyung kita," Ujar Namjoon sembari menunjuk-nunjuk ke arah kamar mandi.
Jin mengehela napas panjang, "baiklah, aku percaya padamu, aku akan ke kamarku," ujar Jin sembari tersenyum. Senyum yang dipaksakan, mungkin. Kemudian, ia segera beranjak dari kamar Namjoon.
---
"Ada apa dengan Jin Hyung, Hyung?" tanya sebuah suara yang membuyarkan lamunan Namjoon.
"A-ah kemarilah Tae, Jin Hyung mungkin sedang lelah," ujar Namjoon, disusul dengan Taehyung yang kemudian tiduran di atas paha Namjoon.
"Hyung, miss you," ujar Taehyung lirih, namun masih bisa didengar oleh Namjoon.
"Hm? Aku merindukanmu juga. Sangat. Semua merindukanmu Tae," ujar Namjoon. Taehyung tersenyum, banyak yang tersirat dari senyumannya.
"Bagaimana jika aku pergi lagi Hyung," tanya Taehyung. Bukan, lebih ke sebuah pernyataan dibandingkan pertanyaan.
"Tidak. Aku tak akan membiarkanmu pergi Tae."
"Hahaha, kau lucu Hyung, suatu saat nanti aku akan kembali pergi Hyung."
"Maka aku yang akan pergi duluan, atau jika perlu kita pergi bersama, bagaimana?" Namjoon mengelus surai Taehyung lembut."Sebegitu besarkah kau menyayangiku?"
"Hm, seperti yang kau lihat," ujar Namjoon, disusul dengan tawa Taehyung.
"Jangan membicarakan sesuatu yang seperti itu ketika kau bersamaku, sudah cukup untukku kau ada bersamaku sekarang jangan pikirkan tentang kedepannya, kita nikmati dulu waktu sekarang, kumohon," ujar Namjoon.
"Ya ya ya baiklah," ujar Taehyung. Kemudian mereka berbincang-bincang sembari tertawa ringan. Tanpa menyadari seseorang yang memerhatikan mereka dari jauh, "maafkan aku Namjoon."
---
*keesokan harinya
Namjoon pov
Kringg kring
Suara alarm membangunkanku dari mimpi indahku. Aku mengerjap-ngerjapkan mata. Aku menoleh ke samping dan tersenyum. Taehyung. Aku mengusak surainya perlahan, yang membuatnya sedikit terganggu.
"Eung Hyung? Sudah pagi kah?" ujarnya membuyarkan lamunanku.
"Hm? Iya sudah, aku akan ada kelas pagi, jadi kau harus kutinggal, tak apa?"
"Heumm, baiklah! Lagipula ada Jin Hyung kan?" tanyanya padaku.
"Aku tak yakin ia akan ada di rumah hari ini," ujarku diikuti anggukannya.
"Huh, aku akan bermain game saja seperti dulu yang kita lakukan," Taehyung tersenyum memperlihatkan senyuman khasnya. Ya, senyum itu yang sangat sangat aku rindukan.
Aku tak akan membiarkan Taehyung pergi dariku lagi.
---
Jin
Sepertinya aku tidak percaya dengan adanya reinkarnasi.
[send]Tbc...
Hallo! Maafkan aku yang selalu lamaaaa sekali apdetnya, maafkan ya 😁 semoga kalian menikmati karyaku 😆