3

1.1K 87 1
                                    

Jin pov

Aku termenung melihat keluar jendela cafe Hoseok.

Puk.

"Hei Hyung!" ujar Hoseok sembari duduk di depanku.

"Hei," jawabku sembari mengaduk minuman di depanku tanpa ada niat untuk meminumnya.

Entahlah, aku hanya memikirkan tentang apa yang terjadi di rumah.

"Ada yang ingin kau ceritakan?" tanya Hoseok. Ia merupakan orang yang benar-benar peka.

"Kata Namjoon, Taehyung kembali," ujarku dengan lesu.

"Apa maksudmu dengan kata Namjoon?"

Aku hanya mengendikkan bahu, dan kembali memperhatikan kendaraan yang berlalu-lalang.

"Dan hei, bukankah kau seharusnya senang," Hoseok menampilkan senyuman khasnya, untuk menghiburku.

"Ini tidak masuk akal," ujarku lirih.

"Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini Hyung."

"Tidak! Taehyung sudah pergi dan dia tak akan pernah kembali, selamanya!"

Hoseok menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan. Ia berdiri dari duduknya.

"Aku tau kau membutuhkannya Hyung," kata Hoseok sambil memelukku.

"Kenapa Namjoon seperti itu Seok, aku tidak mengerti lagi apa yang terjadi," ujarku.

"Ikut aku ke rumah ya," aku menawarkan ke Hoseok berharap ia berkenan. Hoseok melepaskan pelukannya seraya mengangguk perlahan.

---

Aku dan Hoseok memasuki mansion keluargaku yang sangat-sangat sepi. Terkadang, aku merindukan saat-saat dimana keluargaku berkumpul.

Namun, sekarang sudah tak mungkin kan? Terkadang aku tersenyum mengingat kenyataan itu. Ya, senyuman yang di dalamnya tersirat kesedihan.

Hoseok menatapku iba, aku yakin ia merasakan hal yang ku rasakan sekarang.

"Are you okay?" tanyanya. Aku hanya mengangguk meyakinkannya, aku hanya tak ingin membuatnya lebih khawatir.

Kami melewati ruang keluarga, ku lihat Namjoon sedang menonton televisi. Tidak, lebih tepat memainkan ponselnya dengan televisi yang menyala.

"Namjoonie," panggilku pada Namjoon. Ia menoleh ke arahku dan Hoseok, sesaat kemudian ku lihat senyumnya mengembang.

"Oh Jin Hyung! Dan Seokieee!" ujarnya antusias. Aku dan Hoseok segera duduk di sofa yang Namjoon duduki.

"Hei Namjoon, apa kabar?"

"Hm seperti yang kau lihat, baik-baik saja," jawab Namjoon.

"Btw, aku satu universitas denganmu," ujar Hoseok. Aku hanya bisa melihat mereka berdua reunian.

"Benarkah?! Woah cool," ujar Namjoon, dengan mata yang membelalak takjub.

"Ya, ya apa-apaan ekspresimu itu," ujar Hoseok dengan sedikit terkekeh, aku yang melihat Namjoon juga ikut terkekeh.

"Tapi kenapa aku tidak pernah melihatmu?" tanya Namjoon.

"Ya karena aku tidak aktif dalam organisasi-organisasi begitu, setelah kelas aku segera pulang. Aku lebih menyukai mengurus cafeku," ujar Hoseok dengan senyuman khasnya.

"Kapan-kapan aku akan mampir ke cafemu,"

"Ku tunggu kehadiranmu Namjoonie," setelah itu mereka tertawa.

"Apa kalian sadar ada seseorang di sini. Aku sudah seperti nyamuk di antara dua orang kekasih," akhirnya aku berbicara.

"Ya, ya Jin Hyung mengapa kau sangat sensi?" tanya Namjoon yang aku yakin hanya bercanda, karena dia mengucapkannya dengan tertawa.

"Huft, dasar kalian ini!" 

Kemudian, kami berbincang-bincang ringan tanpa menyadari ada seseorang lagi.

---

"Tae!" aku terperanjat tatkala mendengar Namjoon memanggil Taehyung?

Hoseok tak jauh berbeda denganku. Tapi ia mencoba sebisa mungkin menyembunyikan rasa kagetnya itu.

"Wah kebetulan, Hoseok apa kau sudah tau bahwa Taehyung kembali," ujar Namjoon. Aku meneguk air liurku.

"Woah, astaga itu benar kau Tae?" aku melihat Hoseok menatap takjub.

"Aku benar-benar merindukanmu," ujar Hoseok lagi.

Selama beberapa menit aku menatap Namjoon dan Hoseok penuh kebingungan.

"Ada apa Hyung?" tanya Namjoon padaku. Aku hanya menggeleng sesaat.

"Hyung kita harus berbicara," ujar Hoseok sambil berbisik setelahnya. Aku mengangguk.

"Joonie, aku dan Hoseok akan membicarakan sesuatu kau di sini dulu ya," ujarku.

"Tanpaku? Wah kalian kejam sekali~" aku dan Hoseok hanya terkekeh menanggapinya. Kemudian kami menuju taman belakang mansion ini.

---

"Jadi?" tanyaku memulai.

"Well, aku mengerti kenapa kau seperti ini Hyung," aku mengernyitkan dahiku.

"Maksudmu?"

"Ya, Taehyung benar-benar kembali," ujar Hoseok yang membuatku terbelalak.

"Apa-apaan yang kau maksud?!"

"Aku tau kau begini karena kau tak bisa melihatnya," ujar Hoseok tenang. Aku hanya terdiam berusaha mencerna penjelasannya.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Tbc...

Hallo! maaf aku selalu update lama sekaliii. Sejujurnya aku masih kurang pede dengan ceritaku ini, dan ya terkadang tergantung moodku saja 😭 dan aku bingung apakah cerita ini harus ku lanjut atau tidak huhu.

I Can 2 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang