PERTAMA

39 15 0
                                    

Gue harus lakuin itu
Demi hidup gue
Meskipun itu salah

~°~














Pukul 06.30 am


Krrriiinggg


Bel berbunyi, lapangan sekolah Yadikuy Bintaro sudah di penuhin banyak siswa dan juga siswi dari mulai SMP, SMA dan SMK.

Hari senin ialah hari di mana seluruh siswa berdiri di lapangan saat pagi hari selama 1 jam lebih untuk mengenang jasa pahlawan.

Tetapi di balik itu semua, ada 2 murid yang sudah merencanakan sesuatu kejahatan yang membuat upacara di hari senin itu sudah tidak suci lagi.


Anaru Yuna.

Biasa si panggil Aru, ia kelas 11 SMA jurusan MIPA. Detik ini Menit ini Jam ini Aru sudah membuat rencana busuk, ia dan sahabatnya Fanny Calistina sudah siap untuk melaksanakam misi bejat yang harus mereka lakukan.

Mereka harus mencuri tapi bukan tanpa alasan, Aru tidak memiliki uang sepeserpun untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, aru harus  melunasi uang kost an nya yang tidak di bayar sekitar 3 bulan, spp sekolah 2 bulan dan kebutuhan pokok pangannya yang tidak ada 1 pun orang yang mau membayarkannya.

Berbeda dengan fanny, kebutuhan hidupnya tercukupi tapi melihat teman nya sengsara ia rela jatuh kejurang yang sama dengan sahabatnya itu. Bukannya fanny tidak ingin menolong tetapi mamah dan papah fanny sangat tidak menyukai aru bagi ke dua orang tua fanny aru hanyalah parasit yang selalu hinggap di kehidupan fanny maka dari itu fanny tidak bisa melakukan apa apa jika ia berani menolong aru maka kartu atm nya akan di blokir oleh mamah papahnya.

"Fan udah bel, kuy kita mulai rencana
Gue masuk ke ruang kepsek lo jagain cctv"
Kata aru dengan menjaga suaranya sehingga hanya mereka saja yang mendengar.


Uang yang akan mereka curi itu terletak di kantor kepala sekolah, yang isinya terdapat uang spp murid, uang usbn dan unbk yang aru sudah ketahui pesis jumlah dan letaknya.

"Okeh, ruu hati hati yaa jangan ninggalin jejak apa pun dan waktu lo cumang 5 menit dan itu gak kurang dan gak lebih" -ucap fanny dengan pelan juga.



Aru dapat mengetahuinya jumlah dan letak nya karna sekitar seminggu yang lalu aru masuk ke kantor kepsek untuk pemberian sertivikat pemenang lomba matimatika yang aru menangkan dan pada saat itu aru melihat ibu henny (wali kelas 12 ips) menaruh amplop coklat dengan tulisan pemilik di atasnya dan jumlah uang itu di dalam laci lemari nomor 2 dekat mesin foto kopian.

Aru memang anak yang cerdas bahkan hampir setiap lomba akademik sekolah selalu menunjuk aru, sayangnya keuangan aru yang tidak mendukung hidupnya untuk sejahtera.

"Okayy" - kata aru

Akhirnya mereka pisah di tangga, fanny belok kekanan ke arah Tata Usaha untuk menjaga dan mengurus cctv dan aru belok ke kiri ke arah ruang kepala sekolah.

Tepat di saat fanny mau belok aru memanggilnya.

"Fan.... makasih dah ngebantu gue dan maaf karna gue lo jadi seorang pencuri" kata aru dengan senyum parau dan mata yang menunjukan sebuah rasa bersalah.

"Hmm setelah ini lo harus kerjain tugas kimia gue dan beliin cimiry yang rasa stobery 2" jawab fanny dengan nada menyakinkan.

Aru dan fanny pun sama sama tertawa dan mereka pun berpisah untuk menjalankan misi kriminal mereka masing masing.

Aru memang sudah izin sama bu etiket (guru BP) untuk tidak upacara dengan alasan kepalanya pusing dan perutnya mual, dan fanny sebagai osis meminta izin untuk menjaga aru.

DI RUANG KEPSEK

Aru membuka pintu dengan hati hati sehingga tidak menimbulkan bunyi keras.






Ceklekkkk




Aru memasukkan kepalanya, sembari menengok kanan-kiri, untuk memastikan situasi keadaan di dalam.

"Permisi" ucap aru supaya terlihat dia sudah izin.

Keadaan di dalam sangat sepi, hanya ada suara AC yang menyala dan protokol upacara di lapangan yang suaranya terdengar sampai ruang kepsek.

Aru menarik nafas kuat kuat untuk menenangkan hatinya yang berdetak berkali kali lipat lebih cepat dari biasanya dan aru mencoba menghilangkan rasa gugup yang membuat tangannya gemetaran.

Aru menyesuaikan pandangannya ke kanan dan ke kiri dan tidak menemukan seorang pun di dalam ruangan ini.

Sudah yakin tidak ada seorang pun di dalam ruangan ini aru akhirnya berani melangkahkan kakinya ke arah lemari kaca berwarna coklat itu.

Disinilah saat ini aru berada, di depan lemari ini coklat ini yang sudah banyak amplop coklat yang bertuliskan nama siswa jumlah uang dan tujuan pembayaran.

Aru memasang sarung tangan putih karet yang ia pake untuk berjaga jaga jika nanti sekolah akan melakukan scen tangan seperti di film detektif.

Tuhan ampuni aru, aru sebenernya gak bermaksud mencuri tapi cumang ini yang bisa aru lakukan Tuhan ampunilah aru, aru janji nanti kalau udah sukses aru gak bakalan nyuri lagi jangan bawa aru ke neraka yaa Tuhan

Aru berdoa dalam hati nya untuk meminta ampun kepada sang maha kuasa.

Aru membuka lemari itu dengan pelan untuk mecegah suara yang akan ditimbulkan lemari itu, dengan cepat aru mengambil 5 amplop yang diikat karet  dan memasukkannya ke dalam plastik yang ia bawa bersama dengan sarung tangan karet berwarna putih yang ia gunakan, lalu aru membuang plastik itu ke jendela yang di luarnya sudah terdapat tong sampah yang  letaknya sudah aru rencanakan dari sebelumnya.


"Tuhan ampuni hamba mu, hamba mu tidak tahu harus berbuat apa lagi"
Doa aru lagi tetapi dengan suara pelan 

sembari menarik nafas dalam dalam dan mengelap keringat yang sudah membanjiri mukanya padahal ac di dalam ruangan ini sangat sejuk.

Aru berbalik
Dan betapa terkejutnya ia
Tepat di depan matanya persis berdiri seorang lelaki dan jarak mereka hanya sekitar 5cm dan tatapan tajam cowok itu membuat aru rasanya ingin bumi menelanya hidup hidup detik itu juga.












"Lo............... Nyuri??"

















----------------------------------------------------------------

Krik krik krik

Jangkrik bertebaran

Yodah lah salam imut ae lah dari daku

Faniimut❤

Piece of HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang