Chanyeol berlari di koridor rumah sakit dengan perasaan panik dan khawatir yang menyelimutinya
Ia melihat jongdae sedang berdiri di depan sebuah ruangan
"Jongdae Jongdae... Bagaimana Luhan ?" Tanyanya
"Tenanglah.. dia didalam.. kau lihat saja.."
Tanpa berpikir panjang Chanyeol langsung masuk
Dilihatnya sang istri sedang duduk dan menangis
"Luhan..." Serunya yang kembali berlari dan memeluk istrinya "hey.. aku disini sayang.." lembutnya seraya mengelus kepala Luhan
"Hiks.. kau jahat Chanyeol... "
Ia melepas pelukannya dan menatap sang istri
"Aku mencarimu.. aku tau kau di Jepang dengan kyungsoo bukan ? Kau keterlaluan hiks..." Isaknya
'kyungsoo ? Astaga.. kenapa bisa aku meninggalkannya.. ya tuhan..' batinnya,
Kedua matanya mulai menatap tiap inci tubuh Luhan, ia melihat wanita dihadapannya ini baik baik saja
Bahkan cairan infus tidak ada di ruangannya atau jarum menancap di punggung tangannya
Dan Luhan hanya mendapatkan sedikit goresan luka dilengannya
"Tidak.. aku... Aku hanya menjalankan pekerjaanku, aku menemui beberapa klienku disana, kyungsoo hanya menemaniku tidak lebih, percayalah Luhan.."
"Tapi kau pergi dengan keadaan marah denganku Chanyeol.."
"Hey.. percayalah.. sekalipun terjadi sesuatu, aku tidak akan meninggalkan mu.. aku mohon Luhan.." lembutnya kembali seraya menangkup kedua pipi Luhan
"Hiks.. keterlaluan..." Luhan pun menarik tubuh Chanyeol untuk dipeluknya erat.
'astaga... Kyungsoo... Mianhae...' batinya kembali.
.
.
.
Sedangkan di negeri sakura, dimana kyungsoo berada seorang diri
Ia meringkuk di sofa dan memeluk sebuah bantal
"Hiks..."
Ya.. dia menangis...
Apalagi hujan turun, suara petir diluar sana sangat kencang, membuat dirinya ketakutan
"Eommahhh... Ige mwoya... Hiks.." gumamnya
'ya tuhan.. aku harus bagaimana... ' batinya
Sebenarnya dari tadi ia menghubungi Chanyeol, sampai ponselnya terjatuh dan rusak karena ketakutan dan bergetar.
Jadi sekarang ia tidak tau harus bagaimana...
*Krekkk
Pintu kamarnya terbuka, dirinya pun langsung turun dari sofa dan berlari
"Chanyeol opp..." Serunya terhenti kala ia melihat seorang laki laki yang baru saja masuk "jongdae-ssi..." Lirihnya
"Chanyeol memintaku untuk menjemputmu, karena dia tidak mungkin meninggalkan istrinya..." Ucapnya
"Ah...hiks.." isakanya masih sedikit terdengar, walaupun ia sudah tidak menangis lagi,
tidak... Ia menahannya
"Kau kecewa ?"
"Tidak..."
"Wajahmu tidak bisa berbohong kyungsoo-ssi..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love
Fanfictionbagaimana harga diri dan perasaannya jika ia dalam masa sulit dan harus meminjamkan rahimnya pada sepasang suami istri yang belum mempunyai seorang anak selama sepuluh tahun ?