Perasaan

1.7K 94 3
                                    

Jangan lupa vote

Happy reading

Rena POV's

Hari ini, tak seperti biasa Kira terus tersenyum tidak jelas. Bahkan saat pelajaran berlangsung dia tidak memperhatikan dan malah sibuk dengan lamunannya sendiri.
Hal langka yang dilakukan oleh seorang yang jenius

"Kira, kok daritadi kamu melamun sih? Mana pake senyum senyum sendiri lagi" ujarku membuyarkan lamunan Kira.
Kira hanya membalasku dengan senyuman yang lebih lebar.

'Benar benar gila nih cewek' ujarku dalam hati.

Saat bel istirahat berbunyi, Kira dengan riangnya berlari keluar ruangan. "Aneh" gumamku.

Kira POV's

Hari ini aku benar benar bahagia. Sejak kejadian kemarin. Reza memelukku karena khawatir.

'Kyaaaaaa' jeritku dalam hati.

Saat ini aku berjalan ke kelas Reza untuk mencarinya. Entah setan apa yang merasukiku hingga membuatku ingin sekali melihat cowok pendiam, cuek, dan cool itu.

Aku melihat Reza tengah berbincang dengan kak Ray di dalam kelas. Tidak ada orang lain selain mereka di sini.

'apa yang dilakukan kak Ray di sini?'

Aku tidak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan. Tapi aku melihat wajah Reza yang memerah dan kak Ray yang kini tertawa terpingkal pingkal.

"Apasih yang mereka bicarakan?" gumamku.

Apa kugunakan saja sihirku untuk mendengar apa yang mereka bicarakan ya?
"Baiklah" gumamku.

Aku mengucapkan sebuah mantra dan kini aku sudah bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Kak Ray kau bisa membantuku kan?"
tanya Reza.

"Baiklah baiklah, aku akan membantumu" ujar kak Ray yang kini menghentikan tawanya.

"Aku harus melakukannya apa supaya dia bisa senang?"

"Mungkin sebaliknya kau membelikan dia bunga"

Hah? Bunga? Untuk siapa?

"Apa Kira suka dengan bunga?"

Aku? Memangnya kenapa mereka ingin memberiku bunga? Jangan bilang...

"Aku ingin Kira menyukaiku dan menerima perasaanku ini" ujar Reza yang membuatku terkejut.

'Apa maksudnya iniii? Reza ingin aku menerimanya? Menerima apa? Bagaimana dengan Rena? Dia pasti akan membenciku' teriakku dalam hati.

Aku bingung, apa yang harus aku lakukan? Sebenarnya aku bahagia tapi di sisi lain aku juga takut. Takut jika Rena membenciku karena hal ini

Tanpa pikir panjang aku langsung berlari meninggalkan kelas itu dan pergi ke perpustakaan. Perpustakaan adalah tempatku satu satunya untuk menenangkanku diri.

"Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang?" gumamku.

Author POV's

Tuk tuk tuk tuk

Terdengar suara langkah kaki seseorang yang sedang menuju ke perpustakaan.

"Kira"

"Kak Ray? Apa yang kau lakukan di sini?"

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu" ujar Ray

"Sesuatu? Apa?" tanya Kira

"Kau ikut dulu denganku" ujar Ray sambil menggandeng tangan Kira.

"Eh? Kenapa tidak di sini saja?" tanya Kira.

"Ikut saja dulu"

"Baiklah"

Kini mereka berdua sedang berjalan menuju ke lapangan sekolah. Di sama terlihat banyak murid sedang mengelilingi sesuatu.

'Apa yang terjadi di sana?' tanya Kira dalam hati.

"pergilah ke sana" ujar Ray sambil menunjuk ke arah kerumunan itu.

"Tapi untuk apa?"

"Sudah, pergi saja"

"Baiklah"

Saat aku mulai berjalan ke arah para murid yang sedang mengelilingi sesuatu itu, tiba tiba mereka membukakan jalan untukku dan di sana terlihat sebuah benda besar berbentuk love dan ada tulisan di tengah tengahnya.

Sejak pertama aku melihat wajahmu, sejak pertama aku melihat matamu, sejak pertama bertemu denganmu. Sejak itulah aku mencintaimu, tak bisa hidup tanpamu, tak bisa melihatmu menangis. Karena itulah, terimalah perasaanku ini.

"Apa maksudnya ini? Apa yang sebenarnya terjadi di sini?" aku pun bertanya karena rasa gugupku semakin besar. Tak ada yang menjawab, mereka hanya memandangiku yang kini terlihat sangat bingung.

Tiba tiba di balik benda berbentuk love itu keluar seseorang yang sangat kukenal.

Apa jangan jangan dia yang melakukan semua ini

"Re.. Reza, apa yang kau la... Kukan?" aku benar benar gugup sekarang.

"Aku ingin mengungkapkan sesuatu padamu" ujar Reza yang mulai berjalan mendekat ke arahku.

"Me.. mengungkapkan.. Apa?"
Aku bisa lingsan sekarang

Tiba tiba Reza langsung berlutut di depanku dan mengenggam tanganku.

"Maukah kau... Menjadi pacarku?" tanya Reza lembut.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
APA???

"A.. Apa maksudmu? Aku? Kenapa harus aku? Bukankah banyak yang lebih sempurna dariku?"
Pernyataan Reza ini benar benar membuatku hampir pingsan.

"Kenapa kau? Jawabannya simpel. Karena aku mencintaimu.. Kira"

"Tapi... "

"Tapi apa? Kau tidak mencintaiku?" tanya Reza yang melepaskan gengaman tanganku dan mulai berdiri

"Bukan... Bukan seperti itu"

"Lalu?"

Apa yang harus kulakukan sekarang?

Saat sedang sibuk mencari jawaban dari pertanyaan Reza, tiba tiba aku melihat Rena ada di sana. Dia menatapku dengan ekspresi yang sangat datar, sangat jauh berbeda dengan Rena yang kukenal sangat ceria.

Maafkan aku Reza, aku tidak mau persahabatanku dengan Rena hancur.

"Maaf Reza, aku... Aku tak bisa menerimamu. Maafkan aku" ujarku sambil berlari menjauhi Reza dan Rena yang masih menatapku datar.

Aku tahu pasti Reza saat ini sangat membenciku. Dia bahkan masih terpaku di tempatnya saat aku lari.

Tanpa aku sadari air mataku jatuh di saat aku berlari. Hatiku benar benar sakit. Jujur saja, aku juga mencintai Reza. Benar benar mencintainya.

Oh Tuhan, kenapa hal ini harus terjadi padaku?



TBC


AUTHOR

Halo semuaaa. Bagaimana dengan cerita tentang Reza dan Kira kali ini? Seru nggak? Kalau nggak komen aja langsung. Dan jangan lupa vote ya

The Crystal Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang