Lost

133 20 0
                                    

Hari kedua di seoul. Aku terbangun dengan badan yang masih terasa pegal akibat terlalu banyak berjalan-jalan kemarin dan semalam aku kembali ke hotel sangat larut. Kulihat kak Namjoon masih tertidur di tempat tidurnya, aku memijat kakiku yang terasa pegal.

“udah bangun Jim?” aku menoleh ke arah kak Namjoon. Dia berkata sambil mengucek matanya yang masih sedikit terpejam.

“udah kak” jawabku seadanya.

“kenapa? Pegel ya?”

“iya, ga biasanya jalan jauh. Trus kemaren kan kita jalan seharian.” Aku mengeluh sambil terus memijat kakiku.

Kak Namjoo  mengambil handphonenya, mengecek beberapa hal penting dihandphonenya.

“hari ini jadwal kita ke namsan tower jam satu siang, dan sorenya kita ke sungai han. Sayang kalo dilewatin Jim.” Ucap kak Namjoon sambil menatap kearahku.

“kayaknya aku gak bilang kalo aku ga mau ikut deh!” kataku sambil melirik kak Namjoon.

“kan kali aja kamu kecapean terus ga mau ikut, hehe” katanya sambil memamerkan senyumnya yang menurutku begitu mengesalkan.

Aku tidak menanggapinya, kak Namjoon bangun dan bergegas ke kamar mandi. Tak lama dia keluar dengan pakaian yang rapi. Dia melirik kearahku.

“mandi sana Jim, lalu setelah itu kita sarapan.” Ucapnya sambil mengisyaratkanku dengan dagu yang ia arahkan ke kamar mandi.

“hhh...” aku menghela nafas dengan berat. Rasanya malas sekali untuk mandi di pagi hari. “iya kak”

Dengan langkah malas aku berjalan ke toilet yang ada di dalam kamar hotelku. Rasanya begitu lemas dan badanku pegal-pegal semua. Rasanya aku ingin tidur seharian.

“aaarggghhhh..” aku berteriak pelan. Rasanya aku merindukan ibuku. Ini tidak semenyenangkan seperti apa yang aku banyangkan.

“kenapa Jim? Jimin?" kak Namjoon menggetuk pintu toilet dan terdengar sedikit panik.

Bahkan aku sangat bodoh. Untuk apa aku berteriak seperti itu. pasti kak Namjoon mengkhawatirkanku. “gapapa kak,” aku buru-buru menyahut.

Terdengar suara langkah kak Namjoon yang menjauh. Huuhhh... aku bahkan merindukan Taemin dan Sungwoon. Mungkin akan lebih asyik jika disini ada mereka berdua, aku baru ingat jika aku belum membelikan mereka berdua oleh-oleh. Haha masih ada tiga hari, untuk apa terburu-buru, lebih baik aku sekarang mandi dan setelah itu pergi sarapan bersama kak Namjoon.

                                      ***

“Jimin!” Jungkook dengan lantang meneriaki nama itu sambil melihat kesekitar tempat dimana dia berada.

Dengan nafas terengah engah Namjoon  dan Taehyung menghampiri Jungkook, “ketemu Kook?” ucapnya sambil mengatur nafas.

Jungkook menggelengkan kepalanya sambil bertolak pinggang berusaha mengatur nafasnya yang juga terengah engah. “belum Joon,”

“gimana dong kak?” ucap Taehyung dengan suara yang mulai gemetar.

“dek, kamu gimana si hah?! Kenapa Jimin nggak ada aja, sampe gak tau?” Jungkook membentak Taehyung. Terlihat raut kekhawatiran diwajahnya.

Namjoon tersontak mendengar bentakan itu, dengan cepat menepuk lengan Jungkook. “Kook, itu bukan salah adek lo, salah gue yang gak ngejaga adek gua.” Ucapnya sambil melirik ke arah Taehyung yang menunduk takut. “biar gue yang cari. Lo jagain adek lo jangan sampe dia ilang juga.” Sambungnya sambil meninggalkan Jungkook dan Taehyung.

ocean [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang