chapter 6

17 2 0
                                    

Setelah lama menonton acara TV, membaca cerita dan lain-lain aku dan Kanza melaksanakan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing.

Lima menit kemudian.

Seusai beribadah aku duduk diruang tengah sembari menunggu Kanza yang  masih beribadah.

Dua menit kemudian.

"Aduh!!kok Kanza lama ya??" Gerutu ku.

"Apa aku susul aja dikamar nya"pikirku.

"Aku susul aja deh sambil mastiin dia baik-baik saja!"ucapku.

Aku melangkahkan kakiku ke kamar kanza, tempat Kanza beribadah.
Setelah sampai disana aku tidak sengaja mendengar doa kanza.

"Ya Tuhan mengapa semua ini terjadi padaku,aku memang kaya tapi aku tak sekaya orang orang sebaya ku yang mendapat kan perhatian lebih dan kasih sayang lebih dari kedua orang tua mereka,aku ingin kasih sayang bukan kekayaan.
Aku ingin orang tuaku kembali peduli padaku,dan aku ingin  keluarga ku kembali seperti dulu,canda dan tawa selau bersama,hanya itu yang aku inginkan, Ya Tuhan tolong kabulkanlah permintaan ku ini Tuhan."itulah isi doa kanza,dia berdoa dengan sungguh-sungguh.

Aku langsung menitihkan air mata ku karena doa itu menyentuh hatiku.

Aku berpikir aku yang mendengar saja sudah sedih,apalagi Kanza yang merasakan nya pasti dia sangat terpukul.

Lalu aku segera bergegas pergi dari situ sebelum Kanza mengetahuinya.

Tak lama Kanza menuju ruang tengah aku tau tujuannya,untuk menemui ku.

"Lama ya?" Tanya kanza.

"Enggak kok"jawabku bohong.

"Eh mata kamu kenapa kok merah, kamu habis menangis ?" Tanya Kanza panik.

"Enggak kok,ini tadi kena debu jadinya gini"jawabku gugup.

"Beneran?" Tanya kanza padaku.

"Iya!,ah udah jangan dibahas mending kita lanjut aja bacanya kan tadi belum selesai"jawabku dengan mengganti topik pembicaraan.

"Ok,ayo?" Jawab Kanza setuju.

Aku dan Kanza sedang membaca buku,karena sedang hujan kami membaca buku yang agak seram supaya lebih seru tiba-tiba



Aku dan Kanza mendengar ketukan pintu yang sangat pelah hampir tidak terdengar.

Aku dan Kanza langsung terkejut mendengar nya.

"Kanza si si si apa i i tu?" Tanya ku dengan gugup.

"Aku juga tidak tau"jawab Kanza dengan raut wajah yang terlihat takut.

"Ayo kita hampiri saja?"jawabku.

"Memang kamu berani?" Jawab Kanza.

"Ya enggak sih hehe.....tapi di coba aja mungkin orang bertamu"jawabku.

"Mana ada orang bertamu malam malam!" Sahut Kanza.

"Udah lah kita pasti in aja dulu" jawabku.

"Ok deh" jawab Kanza dengan lesu.

"Tapi, kalau dia hantu gimana?" Tanya kanza.

" Kita lempari dia pake garam!" Jawabku.

"Kalau orang jahat,gimana?" Tanya kanza.

"Kita pukul dia pake sapu"jawabku.

Ketukan tersebut tidak berhenti dengan memanggil nama KANZA.

Kami pun pergi ke dapur untuk mengambil garam sebanyak banyaknya,dan mengambil sapu.

"Eren kamu yakin?"tanya Kanza.

"Yakin lah!" Jawabku.

Kami pun menuju sumber suara dengan perlahan.

Aku dan Kanza sampai di pintu dan membukanya dan ternyata.................



"Kanza,papa dan mama kangen sama Kanza"

"Papa!mana!"ucap Kanza.

Mereka pun berpelukan.

Seketika aku menangis melihat mereka,aku menangis karena terharu.

Aku melihat kebahagiaan di mata Kanza.
Aku langsung pamit untuk pulang.

"Tante,om,Kanza aku pulang dulu ya" ucap ku pada mereka.

"Eren kamu yakin pulang sendiri,yakin?"tanya Kanza.

"Iya,yakin"jawabku.

"Yaudah hati hati di jalan ya"pesan Kanza padaku.

Saat di perjalanan.

Kanza,kanza orang tua mu itu peduli terhadap mu,tapi kau malah berprasangka buruk hmmm.
Yasudah lah yang penting mereka sudah bersatu lagi,pikir ku.

Saat dirumah.

Aku langsung bergegas ke kasur dan tidur.





Hai,semua yang baca udah nebak kalau ceritanya udah selesai kan!
Tapi semuanya salah karena masih ada chapter berikutnya.
Di tunggu ya !!
Terimakasih
Jangan lupa tinggalkan komentar
Vote ya.
Terimakasih.......

Mereka Itu PeduliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang