Chapter 2

47 5 1
                                    

Keesokan harinya.

untuk hari berikutnya raut wajahnya sama seperti kemarin.
Untuk kali ini dia yang mendatangi ku,aku berpikir mengapa dia bisa tau dimana rumahku,padahal kemarin aku dan dia baru bertemu dan belum sempat menanyakan alamat rumah.

"Kemarin yang berteriak padaku itu kamu?" Tanya dia padaku
"Iya" Jawabku singkat.

"Kamu berteriak apa padaku,aku tidak mendengar nya?" Tanya Kanza padaku.
" Aku berteriak padamu karena
1. Kamu belum jawab pertanyaan ku.
2. Kamu belum mengenal siapa aku." Jawabku jelas.

Kanza terdiam sejenak

"Ok sekarang siapa namamu?" Tanya Kanza.
"Namaku Eren!!" Jawabku dengan cool.

Dari situlah aku dan Kanza berteman dan berbagai cerita bersama.

" Ngomong-ngomong kamu tau dari mana rumah ku?" Tanyaku penasaran.
"Dari tetangga sebelah" Jawabnya dengan santai dan singkat.

" Sekarang coba ceritakan masalah mu padaku mungkin aku bisa membantu." Tanyaku sekaligus memberi saran.
"Ok,akan aku ceritakan" jawab nya

" Dulu hidupku sangat bahagia bahkan bisa dibilang arang terbahagia se dunia,tapi semuanya berubah sejak orang yang mencintai hilang tanpa sebab seperti debu yang diterpa angin.tapi,masalah yang sebenarnya bukan itu" cerita Kanza dengan sedih.

"Lalu apa masalahmu,aku ingin membantu mu!!" Tanyaku sedikit kesal.

Kanza terdiam dan terlihat sedih.

Aku berpikir apa masalahnya sampai dia murung seperti ini.

Kanza menjawab.

"Masalahnya ada pada keluarga ku" jawab Kanza dengan sedih.

"Aku berpikir,Setega itu keluarga nya, tega membuat berlian cantik ini sedih" pikirku

Semoga yang baca Chapter 2 ini suka dan beri komentar ya!!

Mereka Itu PeduliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang