#4

533 47 9
                                    

Happy Reading^^

"Selamat datang, Ruby. Aku sudah menunggumu sejak kemarin," sambut Swan Princess Odette.

Ruby tersenyum manis pada kakaknya itu. "Maaf, kak. Ada sedikit masalah di perjalanan," ucapnya.

"Begitukah? Syukurlah kau baik-baik saja," ucap Odette.

Ruby menyerahkan gulungan surat yang dititipkan King Moonton padanya. Odette pun menerimanya dan segera membaca surat itu. Ia lalu memanggil Parfumed Knight Lancelot untuk membicarakan isi surat tersebut. Sementara Ruby sudah dibawa masuk istana oleh para maid.

Ruby diantarkan menuju kamar yang pernah dipakainya dulu saat berkunjung kesini. Gadis itu segera masuk ke dalam kamar dan beristirahat.

~ o0o ~

"Aku akan membasmi iblis di sekitar sini. Jangan kemana-mana dulu, oke?" pamit Alucard.

Miya hanya bisa menurut. Gadis itu masih belum pulih sepenuhnya. Energi yang ada pada tubuhnya menipis ketika melawan Alice, karena ia menggunakan terlalu banyak kupu-kupu untuk melindungi dan menyerang Ratu Vampire itu.

"Aku akan kembali besok malam. Sampai jumpa." Alucard mencium kening Miya, lalu pergi meninggalkan gadis itu sendirian di kuil.

Miya melambaikan tangannya. Gadis itu menunggu sampai Alucard benar-benar menghilang dari jarak pandang mata violetnya. Sebenarnya gadis itu tidak sendirian di kuil bulan ini, pasti ada Moon Palace Immortal Chang'e sang dewi bulan.

"Sudah lama kau tak berkunjung kemari, Miya."

Miya tersenyum samar. "Maaf, aku..."

"Aku tau, Miya," ucap Chang'e, menepuk pundak Miya dengan tangan mungilnya. "Ayo masuk! Didalam ada Kak Freya dan Kak Zilong!"

~ o0o ~

"I smell the stink of monsters."

Alucard menatap datar jalanan kosong yang membelah hutan di hadapannya. Untuk saat ini belum ada tanda-tanda dari makhluk-makhluk Abbysal di sekitarnya. Tapi pemuda itu dapat mencium aroma monster di dekatnya.

"I'm only have time for handsome guy."

Alucard memutar pedangnya dan membuat beberapa makhluk Abbysal yang tiba-tiba mengelilinginya berubah menjadi abu. Pemuda itu cukup terkejut mengetahui ia diserang secara diam-diam oleh para makhluk Abbysal yang pastinya dikendalikan oleh seseorang.

Karena pada dasarnya, para makhluk Abbysal tak pernah menyerang siapapun yang tak mengusik ketenangan mereka di Dark Abbys.

"Keluarlah, Selena!" seru Alucard.

Crassh!

Alucard tak sempat menghindar ketika Abbysal Witch Selena menyerangnya dari jarak dekat. Lengan jubahnya terkoyak, namun serangan gadis itu tak sampai menggores kulitnya. Pemuda itu pun mengambil jarak dari sang gadis elf.

"Jubahmu tebal juga, Demon Hunter," ucap Selena. "Kurasa para Abbysal ini harus mengoyak jubah itu terlebih dahulu agar aku bisa membunuhmu dengan mudah."

Selena memanggil beberapa makhluk Abbysal yang dikendalikannya. Alucard hanya menatap gadis itu datar.

"Apa aku harus menghabisimu agar makhluk-makhluk ini tak mengganggu penduduk Moonlight Kingdom lagi?" tanya Alucard dingin.

Selena tertawa keras, sambil mengelus para makhluk Abbysal yang berputar-putar mengelilingi tubuhnya. "Aku satu penawaran yang menggiurkan untukmu, Demon Hunter," ucapnya.

Selena mendekati Alucard dan merapikan jubah pemuda itu. "Jadilah pasanganku. Dan aku akan mengawasi semua Abbysal agar tidak mengganggu orang-orang lagi," ucapnya, berusaha menggoda Alucard.

Alucard menyeringai. Gadis elf itu tak menyadari kalau sejak tadi ia telah ditandai oleh Alucard. Pemuda itu mengayunkan pedangnya, menghasilkan sebuah gelombang kuat yang membuat Selena terhempas jauh dengan perut yang terluka.

"Beraninya kau melukai adikku!"

Alucard berbalik. Seorang gadis elf yang memainkan sepasang pedang kembarnya berjalan keluar dari balik kabut. Dia adalah Shadow Blade Karina, kakak dari Abbysal Witch Selena.

"Dia yang menyerangku lebih dulu," ucap Alucard tenang.

Karina berhenti memainkan pedang kembarnya. "Kami para elf takkan menyerang terlebih dahulu tanpa perintah. Apa tujuanmu kemari?" tanyanya.

"Misi," jawab Alucard singkat. "Devisi Demon Hunter mendapat laporan dari Moonlight Kingdom. Banyak penduduk setempat yang diserang makhluk Abbysal secara tiba-tiba."

Karina melirik ke arah Selena yang meringkuk memegangi perutnya. Ia kembali menatap Alucard dengan pandangan menyesal. "Maafkan kami. Memang benar Selena bisa mengendalikan para Abbysal itu. Tapi bukan dia yang menyerang para penduduk," ucapnya.

"Lalu?"

"Dark Lord. Ketenangan di Dark Abbys telah diganggu oleh kedatangannya, sehingga para monster menjadi tak terkendali."

~ o0o ~

Ruby diajak berkeliling oleh Odette. Keduanya saling melemparkan candaan satu sama lain. Sesekali Odette bersenandung, membuat Ruby merasa tenang karena suara Odette yang begitu lembut untuk di dengar.

"Oh ya, Ruby. Bukankah kau kemari bersama Alucard? Kemana dia?" tanya Odette.

Ruby tersenyum tipis, lalu menatap langit yang telah berwarna jingga. "Kami bertemu Kak Miya di perbatasan Moonlight Kingdom. Alice menyerangnya dan kebetulan kami berada disana. Alucard menyelamatkan Kak Miya, dan akhirnya kami memutuskan untuk berpisah di Moonlight Kingdom," jelasnya.

"Apa mereka sudah berbaikan?"

Ruby dan Odette menoleh ke atas, menatap seorang gadis ninja yang sedang berdiri di atas cabang pohon. Gadis itu turun dan menyapa keduanya.

"Aku pergi kesini karena Butterfly Palace sedang kosong. Dimana Miya?" tanya gadis itu.

Ruby menatap gadis itu menyelidik. "Kurasa kau sudah mendengar percakapan kami sejak tadi, Hanabi," sindirnya.

Gadis itu, Scarlet Flower Hanabi terkekeh pelan. "Maaf," ucapnya.

"Soal pertanyaanmu tadi, aku juga penasaran. Apa Miya dan Alucard akan baik-baik saja?" ucap Odette. "Miya tampak sangat membenci Alucard, aku khawatir jika hubungan mereka akan semakin memburuk."

"Ada apa memangnya? Yang kutahu adalah mereka disahkan menjadi Valentine couple tahun ini, lalu Miya tiba-tiba menghilang dari desa," tanya Hanabi.

Ruby menunduk. "Penduduk desa mencaci Kak Miya. Mereka tak setuju jika Alucard menjadi couple Kak Miya. Mereka lebih memilihku untuk menjadi couple Alucard," jawabnya sendu.

"Sudahlah jangan pikirkan itu, Ruby. Itu semua bukan salahmu," ucap Hanabi.

Ruby berkata dengan lirih, "Tapi aku masih mencintai Alucard. Aku takut Kak Miya akan marah nantinya."

~ o0o ~

"Miya, kau darimana?" tanya Son of the Dragon Yun Zhao Zilong.

Miya mendarat dengan hati-hati di teras kuil. Sayap transparan di belakang punggungnya perlahan berubah menjadi puluhan kupu-kupu miliknya yang tak lama kemudian terbang pergi.

"Jalan-jalan," jawab Miya dingin.

Freya dan Chang'e mengerutkan kening mereka, heran dengan tingkah Miya yang tiba-tiba berubah sejak gadis itu pamit pergi sebentar untuk jalan-jalan.

"Miya..."

Sama seperti Alucard dulu, Freya hendak menepuk pundak Miya. Namun gadis itu telah berubah menjadi ratusan kupu-kupu dan terbang pergi, bahkan sebelum jari tangan Freya berhasil menyentuh pundaknya.

"Miya... Ada apa denganmu?"

To be continued...

Forever AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang