{chapter 3 }

47 6 0
                                    


Hyota pov

Aku sangat malu tadi mengapa bocah itik seperti mereka bisa menjadi polisi dan doktersi? Aku tau jiri itu adalah dokter bedah yang hebat bahkan dy bisa melalukan oprasi dengan waktu yg sangat singkat tapi kelakuannya terkadang seperti anak-anak dan terkadang terlalu dewasa.

"jiri-ssi! "aku memanggilnya karna sedari tadi ia sibuk meminum susu pisangnya sambil memegang sebuah buku kesehatan karena itu adalah rutinitasnya sebelum jam kerja dimulai.

"hm?" dy masih belum menatatap fokus kepadaku menjengkelkan!

"kya! Kw ini menjengkelkan sekali! " aku langsung mengambil buku kedokteran nya itu dan dy menatap malas aku langsung memberikan smirk hasku berharap dy akan kesal.

"kw mau pinjam? Geurae pinjam  lah aku punya buku lain " kulihat dy mengeluarkan buku lain ditasnya dan langsung membacanya santai aku melempar bukunya diatas meja dengan kesal.

"wae? Buku itu cocok untuk orang yang sedang mengalami sters berat jadi bacalah ok! Ini sudah jam kerjaku annyeong! "dy langsung pergi meninggalkan ku saat sehabis membereskan barang-barangnya tadi.

"apa dy menyindirku?! Sial!"umpatanku untuk menyumpah serapahinya jiri pun keluar.

                      - - - - - - - - - -

Tadi itu tidak terlalu banyak pasien yang harus melakukan oprasi jadi aku sedikit lebih bersantai kini sudah jam makan siang dan eomma ku sudah menefonku untuk pergi kesebuah kafe terdekat rumah sakit untuk makan siang bersama namja yang di jodohkan denganku.

Jujur aku ingin memberontak karena aku tidak tau siapa namja itu bagaimana wataknya, siapa namanya, bahkan wajahnya! Namun apa boleh buat ini demi orangtua ku aku tidak tau mengapa mereka ingin sekali menjodohkan ku padahal kalao misalnya ada masalah aku bisa membantu!

Aku sudah sampai di kafe ****
Tentunya aku mengajak jiri kesini karena aku sangat gugup bertemu dengan calon ku itu aku pikir eomma katanya ini hanya sekedar acara makan siang agar lebih saling mengenal 'bulshit!'

Aku memasuki kafe tersebut dan sudah terpampang pula berbagai lukisan-lukisan dab dinding juga kursi dan meja terbuat dari kayu sngat klasik.

"kw ingin bertemu siapa sih? " kini jiri bertanya kepadaku memang aku belum memberitahukan tentang perjodohan ini dan aku tadi hanya bilang ingin makan siang dengan seseorang.

"euhmm aku tidak tau " ucapku asal sambil memperhatikan satu-satu dari meja pelanggan untuk menemukannya apa dy sudah datang?

Pletakkk

"aw! Sakit pabo! "aku mendapatkan jontokan yang lumayan keras di area kepalaku oleh buku sialan jiri itu dy memukulku dengan ekspresi datarnya.

"kw yang pabo! Aku serius! " ucapnya kesal "aku juga! "aku pun tak kalah kesal dengan nya mungkin dy tidak akan percaya dan menganggapku bercanda tapi sungguh aku tidak tau bagaimana tampang orang yang kucari itu.

Kringggg

Bel pintu masuk kafe berbunyi karna aku dan jiri berdiri dekat dengan pintu kafe aku dan jiri sontak melihatnya karena tadi sunyi hanya ada beberapa pelanggan saja.

Tunggu bukankah itu polisi yang tadi? Aishh mengapa ia harus mengajak temannya itu! Pasti klo bertemuu jiri akan terjadi kerusuhan!

Mereka masuk dengan saling tertawa juga merangkul satu sama lain dan sontak terhenti karna melihatku dan jiri oh ayolah kuharap jiri mengalah.

"kw! Kenapa kw mengikutiku?! " namja yg tadi bertengjar hebat dengan jiri itu menunjuk kearah jiri dengan tatapan sinis.

"diamlah aku tidak mengenalmu" ucap jiri santai sambil bermain game nya itu oh anak satu itu bisa mengubah dirinya dalam sekejap benar-benar.

LOVE WAR (Kim Seokjin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang