1-sejak lama

4 3 0
                                    

Orang yang mampu membuat ku sejak kelas tiga sd berpikir tidak ada yang lebih menarik dari pada dia ,ialah otniel.

warna hitam dimatanyaadalah hitam paling sempurna yg pernah kulihat .tajam dan tegas, sanggup menyapu sekeliling dengan satu tatapan saja. Bibirnya seindah senyumnya.senyum yang jarang ia umbar ke orang lain.
Tapi ketika ia tersenyum, aku merasa aliran darahku sepuluh kali lebih cepat dari dalam jantung hingga keujung kakiku. Mmembuat nafas nafas pendek penuh kebahagiaan.

          Kalau ditanya apa olahraga yang paling ia suka, aku tau jawabanya seratus persen adalah basket.
tangannya mengayun lincah diatas bola kuku jarinya putih bersih kemerahan. Tangan yang sejak dahulu  ingin aku gengam.

         Badan tegap setegap hatinya yang tampak sekikoh batu karang. Punggung nya begitu bidang. Punggung yang sekarang sedang aku lihat dari belakang. Aku tau, ada banyak kehangatan dan kenyamanan di pungung yang kokoh itu. Dia orang yang sangat menarik.

          Di mata ku dia sangat menarik.
          Tapi  bukan kesempurnaan fisik yang membuat ku menyukai nya sejak sd.

          Aku suka melihat tingkah lakunya. Senyum dan tawa selalu ada di wajahku ketika aku melihat keisengan2 yang ia lakukan bersama teman2nya.rasa kagum selalu timbul  didalam diriku ketika aku melihat dia bermain basket dengan tubuh atletisnya,dan rasa bangga selali muncul ketika melihatnya tekun brlajar dan mengerjakan semua tugas sekolah.

          Tapi lagi lagi, ternyata bukan kepribadianya yang membuatku begitu menyayanginya Kesempurnaan ,timbul entah dari mana dalam hati ini. Yang jelas aku menyukai dulu, baru aku melihat dia sebagai oranh yang sempurna.
Namun,aku suka, aku sayang, aku cinta ,tidak ada alasanya.

          "woiiii....  Mata lo kebuku apa kemana? "
            Aku terkejut. Seorang gadis cantik berambut tebal dan panjang, berkulit putih bersih, serta mempunyai lesung pipi sebelah kiri berteriak diatas volume normal ditelinga ku.
Aku tak mengetahui kedatananya karena terlalu sibuk memandangi otniel. Segera kubenarkan posisi duduk dan arah pandanganku kebuku catatan.

          Gadis itu bernama reya, sahabat baik ku. Hubungan persahabatan ini berjalan sudah sangat lama sejak aku menduduki bangku sekolah dasar , dan aku sangat menyayanginya seprti keluarga. Dia orang yang paling mengenalku  setelah kedua orang tuaku.dan mungkin, sekarang hanya dia dan tuha yang tahu apa yang sejakbtadi aku perhatikan.

           Reya gadis yang bependirian dan kuat walau pun dia hanya merasakan kasih sayang orang tua Tidak sampai sebelas tahun lamanya.orangtuanya bercerai dan memulai hidup masing masing ditempat yang berjahuan dengan reya.

          Akhinya reya tinggal bersama lita_tantenya.tetapi wanita itu punya arti lebih dari sekedar ibu bagi reya

          Aku pun memiliki nadip yang tak jauh berbeda.  Papa meninggal waktu aku kelas dua sd laki laki yang sangat menyayangi ku dan yang sangat kusayang.

Sekarang aku hanya punya tinggal berdua dengan mama yang sudah berumur empatpuluh tahun. Mamaku seorang pekrja keras dan tidak pernah menyerah memberiku yang terbaik .dia sumber inspirasi ku dan menjadikanku gadis kuat dan mampu berdiri di dunia yang selalu mempermainkan hidupku.

bagiku,mama adalah ,papa,kakak,sekaligus sahabat ku. Aku sangat sayang padanya.

       "ihh.. Reya jangan teriak teriak dong"mata ku melirik ke arah otniel dan melototi reya.

       Reya menyengir. "makanya irene, kalau baca itu yang serius. Bukan malah ngeliatin yang aneh aneh"kata reya, sengaja menekankan intonasi kata aneh aneh.aku tahu apa atau lebih tepatnya siapa yang dia maksut. Senyum puas terlihat di wajah nya. Sedankan wajah ku? Aku tidak tahu sudah semerah apa sekarang.

           Reya meringis karena tangannya langsung ku cubit. Hal itu tidak akan kulakukan juka otnil tidak meliha dengan heran kearah kami. Mungkin dia merasa tergangu karena keributan yang kami buat. Atau jangan jangan dia sadar kami sedang membicarakan dirinya?.

          Yahh, memang dia tahu tentang perasaan ku padanya. Tahu dari mana? ,aku tidak tahu pasti. Tetapi memang hampir satu angakatanku tahu tentang perasaan yang sudah lumutan di hatiku ini. Aku curriga mereka tahu dari reya.

           "lagian lo .... Ngapain sih liafin dia mulu. Gak bosen apa? Lo suka dia dari kelas tiga sd kan? Sekarang lo udah kelas tiga sma,apa gak lumutan tuh mata? "ujar reya sambil melirik otniel, mungkin mencoba mencari penyebab kenapa aku setia menyukainya.

          Aku melirik kembali ke arah otniel. Dia sedang sibuk dengan catatanya.

   "abisnya dia ganteng sihh, makanya gue gak bosen. Lagian dia ngikuti gue trus dari sd sampek sma. Salah siapa cobak? "tangap ku santai,seolah-olah sedang menyampaikan sebuah candaan.


      "alesan ajahh lo! Emang lo udah cinta mati sama dia.  Jadi susah"reya malah cengengesan gajelas.

      "suka gue dong. Ntar lagi  juga pisah, jadi gue mau puas puasin liatin dia. Ini ajah hari terakhir ujian nasional. Jadi biar gue seneng dikit ngapa"protes ku

      "terserah lo deh"
    Tak lama bel berbunyi aku langsung  memasukan buku catatan ku ke dalam tas .sementara reya malah panik dan langsung  membaca catatanya dengan cepat.

      "mati  lo......  Makanya jangan ngejekin mulu. "

***alanza ***

Ujian hari itu berjalan lancar. Aku hampir menjawab semua soal.
Dengan berahirnya ujian, habis pula masa ku duduk di bangku sekokah. Aku tingal menunggu hasil kuselama ini. Begitu pula kesempatan ku melihat orang yang paling menarik dalam hidupku.
       

Sesampainya di rumah
Kubaringkan badan ku dikasur kamar ku sambil memikirkan langka apa yang harus ku ambil selanjutnya. Memikirkan universitas mana yang akan aku pilih.kalau aku mefaftar di universitas pilihan mama,artinya aku tidak akan bertemu /melihat otniel lagi.

Aku tidak bisa bayangkan bagaimana jadinya kalau aku tidak melihat otniel dalam jangka waktu yang lama.aku benar benar tidak berani membayang kan bagaimna aku bisa bertahan tampa dia di mata ku.
          Sejujurnya mama tidak pernah memaksa ku masuk ke universitas pilihannya. Dia selalu memberikan aku kebebasan untuk mengambil keputusan asalakan aku bertangu jawab. Tapi aku yakin mama sangat berharap aku mengikuti keinginan nya. Karna kampus itu duli tempat papa ku kuliah.

        Walaupun sedikit ragu. Tapi aku yakin nasehat mama baik untuk ku.

***alanza ***

Beberapa minggu berlalu, akhirnya nilai ujian ku keluar dengan hasil memuaskan. Dan aku juga di trima di universitas pilihan mama. Aku sangat bahagia meliahat mama senang.

Aku rela tidak melihat otniel lagi asalkan mama bahagia. Sekarang aku menjalani hidup baru  yang harus kujalani dengan lebih sewasa dan bertanggung jawab. Aku harus bisa membuat mama bangga.

Thanks udah baca
Jangan lupa vote dan komen yahh
#Gtsunflower
Next>>>

IreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang