Sekolah mengadakan pesta perpisahan. Semua tampil begitu cantik dan ganteng dipesta itu .
bagi wanita mengunakan gaun yang cantik dan indah sedangkan yang pria menggunakan jas terbaik mereka.
Kami mengadakan pesta itu di gedung yang mewah dengan tatanan istimewa .
Kami semua saling bercanda gurawa dan membicarakan masa masa yang pernah kami lewati bersama.Mulai dari yang manis, pahit menyedihkan, kenakalan kenakalan kami semua bagaikan side side yang siap di simpan di memori hati.
Tapi dari yang baik dan buruk itu aku sangat senang karena setelah itu kami akan melangkah di jalan yang berbeda.
Mengejar mimpi masing masing.Tapi tragisnya setelah hari itu aku mungkin tak akan bisa melihat wajah otniel yang sudah menjadi canduku sejak menduduki bangku sekolah dasar.
Aku mungkin cuma bisa melihatnya jika ada acara reuni.
Tapi itu juga kalau aku dan dia tidak sibuk dengan jadwal kuliah. Aku bener bener harus belajar menerima hari hari kelabu tampa hadirnya otniel menghiasi. Tempanya sekarang hanyalah dihati ku.
Sesuatu yang semu dan tak nyata hanya rema rema sisa.dan mengkin saja habis pudar dimakan waktu.Acara perpisahan kami memakan waktu sekitar 3 jam lebih.
Mulai dari acara formal dari guru dan orang tua dan juga acara hiburan bebas yang diisi para tamatan.Setelah acara akhir seleaai kami semua saling berpelukan, saling mengucapka kata perpisahan dan saling mengucapkan doa untuk hidup kedepan.
Aku memeluk reya seerat yang ku bisa "eh, ngapain gue meluk lo? Kita kan satu kampus "kami berdua merasa bodoh dan geli sampai akhir tawa pun tak dapat ditahan.
Tawa kami pecah saat itu dan mendapat tatapan aneh dari teman temanya lain
Karna seharusnya kami menangis bukan sama seperti yang lain, ini malah ketawa gaje.Disamping reya ,rian berdiri gagah dengan setelan jas berwarna hitam.
Rian pun memeluku, rian adalah sahabat baik otniel.
Rian pun tau perasaan ku kepada otniel. Karna aku, reya dan rian juga bersahabat. Yang saling membagi cerita ."tenang ajh"rian kemudian tertawa kecil sebelum melanjutkan kata-kata nya "dia bakalan gue jaga, cowok tercinta lo itu"
Aku hanya menyengir karna sepertinya rian tau yang ada di hati ku .
Aky memukul lengan nya pelan "ah apaan sih lo"aku hanya menanggapinya dengan tawa ringan dan diikuti oleh reya dan rian. Karna rian satu kampus dengan otniel.
Tetapi tiba tiba reya mencubit pingang ku karna respo tubuh ku tidak baik aku pun segera melihat tajam kearah reya. Tapi ternya reya memberikan kode kepada ku agar aku melihat kearah kiri ku. Aku tercengan melihat otniel datang menghampiri ku denga jas berwarna abu abu dan celana yang berwarna senada sedankan kemejanya berwarna putih bersih juga dasinya berwarna hitam sama seperti warna sepatutnya dan yah dia sangat tampan.
Tetapi bagaimana mungkin warna baju ku dan bajunya sama?
Dia berjalan dengan mantap dan memasang senyumnya yang manis itu. Benar sangat tampan sesuatu yang sangat aku sukai dan aku sayangi.
Dia berhenti tepat di hadapan ku.
Seperti sudah di konfirmasi reya dan rian langsung meningalakan kami berdua.
Jantung ku mulai berdetak tidak normal. Daya tarinya bagaikan magnet saat ini, semakin dekat semakin menarik pula.Iya tersenyum kembali, dan garis garis di wajahnya begitu sempurna.
Ia pun mengulukan tannganya tanda ingin bejabat tangan dan langsung kusambut dengan senang hati.Aliran darah ku seperti mengalir 100 kali lebih cepat
Mengalir dari ujung ujungnya jari ku hingga kembali lagi.
Tangan yang sejak dulu ini ku gengam dan ku ajak berjalan bersama akhinya aku bisa merasakan tangan kekarnay itu"sukses ya kulianya, jadi arsitek yang hebat, buat gedung gedung yang keren yah"otniel berbicara dengan lembut. Sambil tersenyum hangat.
"o..oKe" kata ku dengan gugup. Tapi setidaknya aku bisa membalas senyumnya walau itu terlihat senyum gugup aku harap dia tidak menyadarinya.
Saat aku ingin melepaskan tanganya, lengan itu malah menarikku kepelukannya.
Demi tuhan aku sangat bersyukur untuk hari ini. Padahal bisa melihanya setiap hari bisa melihanya saja sudah membuat ku sangat bersyukur. Apalagi di peluk?!
Jantung yang tadinya bergerak kencang mendapatkan serangan yang sangat mengerikan,jantung ku bagaikan berkejar kejaran didalam sana.
Tapi aku segera menyadarkan diri ku supaya aku bisa merasakan pelukan,supaya memori ku tak lekang oleh waktu dengan cepat.
Kuletakan kepala ku di atas bahu kananya. Membalas pelukanya seerat mungkin. Aku melingkarkan tangan ku di tubuh nya dan mengusap perlahan punggung kokoh nya.
Kuhirup dalan dalam aroma tubuhnya supaya lekat di ingatan ku.Aku enggan melepaskan pelukan nya ini terlalu cepat pikir ku.
Apa dia mengetahui bahwa rasa yang dulu masih ada sampai sekarang?Keinginan ku saat ini sangat sederhana, yaitu bisa memeluknya sampai aku mati.
Tapi itu tidak mungkin bukan? Baginya ini hanya pelukan perpisahan tidak lebih.
Aku yakin dia tak mempunyai perasaan sama seperti ku.Thanks udah baca
Jangan lupa vote dan komen yahh
#Gtsunflower
Next>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
Irene
RomanceIrene, si gadis pencinta bunga matahari yang menemukan berbagai fakta dan pengakuan dari orang orang yang dia sayang yang menyenangkan sampai yang menyedihkan. kematian dari cinta pertamanya, otniel membuat irene memutuskan melarikan diri ke belanda...