Prolog

1.2K 30 2
                                    

Gue Stephanna Annavya Mikhaila, gue tokoh utama di cerita ini. Mungkin gue bisa disebut sebagai Badgirl, karena gue selalu membuat onar sekolah, sering masuk BK, sering kena skors, terlebih lagi gue kadang sampai di Drop Out, dan inilah sekolah gue yang baru SMA Sutasoma. Gue murid baru disini tapi gue sudah dapat 25 point BK. Disini gue punya sahabat, gue gak tau kenapa dia mau jadi sahabat gue.

--------

"Nav! Lo dipanggil Bu Anik lagi tu!" Teriak Rio ~ketua kelas Navya. "Bisa gak sih gausah ngegas!, lo ngapain lagi Nav?" Kata Tasha kepada Navya yang sedang sibuk memainkan ponselnya.
"Yang kemaren" Jawab Navya.

Navya keluar dari kelasnya dengan wajah datar tanpa ekspresi. Bu Anik adalah salah seorang guru di SMA Sutasoma yang dikenal sebagai guru paling killer. Tapi Navya tidak takut dengannya, karena prinsip hidupnya itu "tidak ada yang perlu ditakuti di dunia ini, selain Tuhan."

Navya terus melangkah menuju ke ruang BK dengan raut wajah yang datar dan santai.

Sesampainya di ruang BK, terlihat seorang siswi lugu dengan orang tuanya tak lupa juga dengan Bu Anik yang selalu memasang wajah garangnya.

"Kenapa kamu selalu membuat ulah? Kamu baru 2 bulan disini tapi kenapa kamu sering buat ulah?" Kata Bu Anik saat Navya mulai memasuki ruang tersebut.

Navya hanya diam, tak bergeming sedikit pun bahkan pandangannya tetap pada ponselnya.

"Bu... kemaren saya hanya tak sengaja menabrak dia di kantin karena saya terburu buru." Kata siswi itu.

"Hanya karena itu kamu menampar anak saya? Ha? Jawab! Kenapa kamu diam saja! Kamu takut?!" Bentak seorang wanita paruh baya itu kepada Navya.

"Kenapa kamu diam saja Nav?! Apa benar semua itu?!" Bentak Bu Anik juga.

"Tanya saja pada dia. Apa mungkin kalau hanya menabrak saya akan menampar dia? Tidak kan? Saya juga masih bisa berpikir sebelum bertindak." Elak Navya dengan wajah datarnya dan pandangan yang tetap ke handphone-nya.

"Tapi kemaren kakak melakukan itu,,,Kakak nampar aku padahal kan aku gak sengaja nabrak kakak" lanjut siswi itu dengan menangis tersedu-sedu.

"Gue harus ngapain lo? Gue nampar lo karena lo kurang ajar sama gue sebagai kakak kelas. Dan gue punya hak untuk itu karena memang lo yang salah" lanjut Navya.

"KAMU GAK PUNYA HAK UNTUK MENAMPAR ANAK SAYA, ANAK SAYA SUDAH BILANG KALAU DIA GAK SENGAJA?! APA ORANG TUAMU TAK MENGAJARI HAL SOPAN SANTUN?!" Ibu dari siswi tersebut terus menerus marah dan membentak Navya karena dia merasa anaknya yang benar.

"Bisa gak usah bawa-bawa orang tua saya? Orang tua saya tidak ada sangkut pautnya sama masalah ini" Kata Navya dengan ekspresi wajah yang mulai memerah menahan amarah.

"KEMANA ORANG TUA MU?! SURUH MEREKA TEMUI SAYA BESOK?!" Bentak ibu itu lagi.

"GUE GAK PUNYA ORANG TUA?! PUAS?!" Kata Navya dengan membentak membalas perlakuan ibu tersebut.

Bu Anik, siswi dan ibu tersebut terkejut mendengar pengakuan dari Navya tersebut. Ibu tersebut kembali duduk dan menundukkan kepalanya manampakkan raut wajah sedihnya. Sementara Navya langsung keluar meninggalkan ruangan tersebut dengan penuh amarah.

*****

AnnavyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang