Kring...
Jam weker di kamar Navya berbunyi menunjukkan sudah pukul 06.00. Dia segera bersiap siap untuk berangkat ke sekolahnya.
Dia menuju ke lantai 1 apartnya dan akhirnya ke dapur. Dia mengambil sehelai roti juga segelas susu dingin. Sudah beberapa hari ini, dia tinggal sendiri di apartement nya karena kakaknya harus melakukan suatu pelatihan kedokterannya.
Dia mengambil kunci mobilnya dan keluar menuju parkiran apartement yang berada di basement dengan tangga (sementara apartement Navya berada di lantai 5).
^^^^^^
Sampai di sekolah dia langsung memarkirkan mobilnya di parkiran depan. Dia segera turun dari mobilnya dan mengambil tasnya yang berada di jok belakang.
Dia segera menuju ke kelasnya. Sampai di kelas dia segera menuju ke mejanya dan mencari benda persegi panjang kesayangannya.
"Hai Nav!" Sapa Tasha yang baru saja sampai dan duduk di sebelah Navya.
"Hm." Jawab Navya yang tetap saja fokus dengan ponselnya itu.
"Lo udah ngerjain pr? Nih klo belom." Kata Tasha sembari menawarkan bukunya pada Navya. Walau Tasha mengenal Navya dari 2 bulan yang lalu namun sedikit demi sedikit Tasha sudah tau kebiasaan dari seorang Navya.
"Makasih Tas... gue udah ngerjain kok." Kata Navya sambil tersenyum dan menatap bola mata indah milik Tasha.
Tasha terkejut bukan main. Baru kali ini selama 2 bulan , Navya mengucap Makasih. Dan baru kali ini Navya berbicara dengan tersenyum.
Tasha masih terkejut dengan kejadian yang barusan dia alami. Sedangkan Navya sudah kembali fokus pada handphone sejak tadi.
"Lo cantik juga Nav kalo senyum." Kata Tasha pelan seperti berbisik pada dirinya sendiri.
Tak lama kemudian, guru masuk ke kelas Navya. Pelajaran fisika pun dimulai.
^^^^^^
Kring.... Kring... Kring...Istirahat pertama sudah dimulai. Navya dan Tasha sudah berada di kantin sejak tadi. Karena tiba-tiba semua guru ada rapat dadakan jadi Navya dan Tasha memutuskan untuk ke kantin saja, toh gak ada tugas yang diberikan.
"Nav, coba deh lo senyum setiap saat. Gue baper njir gegara tadi lo senyumin." Kata Tasha setelah melahap suapan terakhir makanannya.
"Gue gak bisa." Jawab Navya yang masih makan ditemani dengan handphone-nya.
"Kenapa? Lo cantik kalo senyum. Gue aja sampe baper."
"Ntar lo tau sendiri"
"O...oke"
Setelah selesai makan, mereka berdua sibuk dengan handphone mereka masing-masing, sampai mereka tak sadar sudah saatnya pelajaran selanjutnya dimulai.
"Nav lo kedengeran bel gak? Ini udah jam masuk tapi kok bel gak bunyi?"
"Rusak kali"
"Ke kelas aja kuy. Ini pelajaran kesenian lho..."
"Lo aja gue mau cabut."
"Yaudah lah, gue tinggal dulu."
Saat Tasha berdiri hendak meninggalkan Navya sendiri, terdengar suara dari pengeras suara sekolah yang terletak di kantin.
"Harap semua siswa berkumpul di lapangan utama sekarang!"
"Sekali lagi! Semua siswa berkumpul di lapangan utama SEKARANG!!!"
Terdengar jelas suara dari pengeras suara itu. Semua murid langsung berlarian kecil menuju lapangan utama termasuk juga Navya.
Jadi,,,mereka dikumpulkan karena ada pengumuman dari sekolah bahwa beberapa minggu kedepan akan diadakan sebuah acara dalam rangka hari jadi SMA Sutasoma.
Dan pengumpulan para murid itu berlangsung hingga istirahat kedua. Sontak ketika semua murid dibubarkan, mereka langsung menuju ke kantin. Begitu juga dengan Navya dan Tasha.
^^^^^^
Ketika mereka sedang asik makan, Tasha melihat seseorang yang tak lain adalah Arka dan kawan-kawannya.
"Nav... liat noh, keknya Arka mau konser lagi tuh." Kata Tasha ditengah tengah keheningan yang tadi terjadi.
"Trus?"
"Aduh ni orang... hatinya terbuat dari apa sih? batu? Masa iya orang setampan Arka dia gak tertarik." Cerocos Tasha panjang lebar.
Navya tak menjawab namun dia pasti mendengar cerocos Tasha dengan jelas, bagaimana tidak suara Tasha sekeras dan secempreng itu masak tidak terdengar.
"Nav... lo gak pernah suka sama orang gitu?" Tanya Tasha tiba-tiba.
Uhukk... Uhukk...
Gak lagi makan atau minum tiba-tiba Navya tersedak begitu aja.
"Maksud lo?"
"Lo itu pernah gak suka sama seseorang atau bahkan sampe cinta sama orang itu."
"Pernah."
"Oh untung lah."
"Why?"
"Gue kira lo gak pernah sama sekali suka sama seseorang. Trus sekarang lo gak suka sama siapa siapa?"
"Iya."
"Kenapa?"
"Males aja."
"Males kenapa?"
"Males tersakiti lagi."
"Eh"
Skakmatt.
Kata-kata Navya langsung membuat Tasha diam mematung. Benar, terkadang seseorang merasa trauma untuk mencintai karena sakit hati yang teramat dalam yang pernah dia alami.
Keheningan kembali terjadi....
Hingga ada beberapa orang duduk di samping Tasha dan Navya. Mereka berdua terkejut hingga mendongakkan kepala mereka melihat ke sekitar. Namun setelah itu Navya bersikap biasa saja dan kembali sibuk dengan ponselnya. Sementara Tasha merasa gugup dan dia mengalihkannya dengan bermain ponselnya.
"Gue suka sama lo Nav. Gue cuman mau bilang itu. Oke bye!" Ucap salah seorang itu sebelum pergi meninggalkan Tasha dan Navya.
*****
Hai gengsky😘
Sungguh lama sekali saya tidak apdet :/Maapkeun author ga rajin wkwk,,, banya kesibukan apalagi kemaren habis PAT banya tugas menumpuk
sok sibuk ciuh ~someone
Bacot iih ~authorOke gengs see you soon
Selalu budayakan VOTE dan COMMENT ya
See you 😗😙😘😎
Follow juga wp author :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Annavya
Teen Fiction"Gue bisa berbuat senakal mungkin, namun karena cinta gue bisa menjadi seseorang yang lemah"