Selamatmembaca:)
***
Pukul 05.30 pagi Laura bangun lalu dengan setengah mengantuk ia beranjak menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.Setelah selesai dengan ritual paginya, ia pun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah berseri dan tidak merasa mengantuk lagi. Dan dengan handuk yang melilit di seluruh tubuhnya.
Lalu, ia mengambil seragam sekolahnya didalam lemari kemudian ia kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk memakai seragam sekolahnya.
Tak sampai dua menit ia selesai memakai seragam sekolahnya, lalu ia merapikan rambut sebahunya dan memoles wajahnya dengan bedak tabur dan juga memoles bibirnya dengan lipbalm.
Tepat pukul 06.15 ia keluar kamar dengan tas ranselnya dan juga sweater berwarna merah muda yang sudah melekat ditubuhnya.
Di anak tangga pertama ia melihat kakak kandungnya berdiri disitu dengan senyum merekahnya. Laura mendesah pendek, dan tetap berdiri didekat pintu kamarnya dengan muka datarnya.
Luna langsung menghampiri adiknya itu dan menyodorkan sebuah kotak makan ke Laura.
"Kamu kan selalu gak mau sarapan, jadi kakak buatin bekal. Dimakan yaa," ujar Luna dengan senyum dibibir nya.
Laura melirik kotak makan tersebut, ia menghela napas sejenak kemudian menerima kotak makan tersebut. Dan kemudian tanpa berucap sepatah kata pun ia melangkah melewati kakaknya begitu saja.
Walaupun begitu, Luna masih merasa senang karena Laura mau menerima bekal yang ia buat. Dan bertambah senang lagi saat melihat Laura memasukan bekal tersebut kedalam tasnya sambil melangkah keluar rumah.
Luna pun berdoa semoga Laura menyukai masakan yang ia buat.
***
Lagi, lagi Galang bangun kesiangan. Ia bahkan hanya menggosok gigi dan mencuci muka saja.
Ia pun menyuruh Bapak ojek online yang ia tumpangi agar melaju cepat. Dan ia beruntung karena gerbang sekolahnya belum ditutup sepenuhnya.
Ia turun dari ojek tersebut dengan terburu-buru bahkan saat membayar ojek itu, uang disaku celananya jatuh berceceran.
Sambil memunguti uang tersebut, Galang meneriaki satpam sekolah agar gerbang tersebut jangan ditutup dulu.
"Bentar pak, bentar!"
Satpam sekolah itu pun hanya geleng-geleng melihatnya tetapi dengan baik hatinya satpam sekolah itu tetap menunggu Galang selesai memunguti uang itu.
Setelah selesai Galang langsung berlari dan tersenyum kepada satpam tersebut.
"Makasih pak," ucapnya dengan sedikit membungkuk.
Lalu ia kembali berlari karena biasanya guru yang ngajar di pagi ini sangat tepat waktu dan sudah berdiri didepan pintu kelasnya.
Dikoridor Galang terus berlari sampai-sampai ia tidak sengaja menabrak siswi di depannya. Dan membuat siswi tersebut jatuh tersungkur.
Siswi itu mengadu kesakitan kemudian menoleh ke Galang dengan muka datarnya.
Galang meringis karena mengenal siswi tersebut.
"Maaf, gue gak sengaja," kata Galang dengan wajah tak enak hati.
Laura mendesis. "Lo punya mata kan? Di fungsihin dong."
Setelah mengatakan itu Laura berdiri dengan tertatih karena lututnya tergores lantai koridor kemudian melangkah begitu saja meninggalkan Galang.
Galang seketika tertohok mendengar itu dan ia merasa menyesal. Kenapa harus kesiangan membuat dia berlari dan menabrak cewek yang mungkin bertambah tidak suka melihatnya.
***
Hallo semuanya, makasih udah mau baca^_^
Kalau kalian suka dengan cerita ini jangan lupa vote dan komentarnya yaa:*
Bila perlu share ke teman2 yang lain siapa tau mereka juga suka :D
Salam,
^_^(senyum)
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?
Teen FictionHanya cerita sederhana tentang cinta yang sering kalian temui atau pun pernah kalian alami di masa SMA. Tetapi jangan pernah berharap dengan ending yang sama dengan apa yang pernah kalian temui atau pun kalian alami. Copyright tanpanama @2019