Part 1; Sesak

6.6K 494 61
                                    








" Jungkook, kau langsung ingin berangkat ? Tidak sarapan dulu ? "

Lelaki itu bertanya dengan santun, senyum madu yang tak luntur dari peringainya serta iris mata selegam malam.

Yoongi namanya, pria yang sedang bertanya pada pasangannya Jeon Jungkook si pemilik surai secoklat mahoni.

Jungkook tidak lantas langsung menjawab, matanya hanya melirik sekilas sebelum decakan malas yang begitu ketara keluar dari bibirnya.

" Sudah ku katakan, berhenti membuat hal yang tidak berguna Yoongi " Jungkook mengambil tas kerja di nakas dengan beberapa file di genggaman kiri. " Aku ada rapat pagi ini, dan jika kau tak sanggup menghabiskannya, buang saja "

Seolah tak merasa bersalah dengan ucapannya, lelaki itu melenggang keluar rumah dengan sedikit terburu-buru, tidak melihat bagaimana raut sakit yang Yoongi tampilkan.

Yoongi hanya mampu mengambil nafas panjang dan tersenyum sambil melirik hasil masakannya. Sebenarnya Yoongi tak masalah jika Jungkook memang tak ingin memakannya. Tapi, bisa tidak dia sedikit menghargai ? Yoongi sudah bangun pagi-pagi hanya untuk hal yang tak berguna ini.

" Lebih baik ku berikan saja pada Taehyung dan Namjoon " lirihnya pelan.

Lebih baik dari tempat sampah, bukan ?


Yoongi tersenyum di balik perangai ringkihnya. Didepan pemuda manis itu sudah ada Taehyung dan anjing berbulu coklat, Kim Yeontan.

Tepat di tengah-tengah mereka berdua sudah ada bekal yang Yoongi bawa dari rumah. Taehyung juga tidak bertanya apa-apa. Cukup paham apa yang terjadi di antara dua sahabatnya.

Berteman dengan mereka berdua lebih dari setengah umurnya. Bukan kah Taehyung cukup bijak untuk tidak bertanya yang mana pada akhirnya akan menyakiti hati pemuda manis ini ?

Padahal dulu keduanya cukup akrab, sangat akrab malah. Berbagi ranjang berdua, saling menjahili satu sama lain, berbagi cerita bersama. Tapi siapa sangka hanya cukup dengan waktu sehari semua berubah, seperti orang asing yang saling tak mengenal satu sama lain. Tidak bagi Yoongi, itu hanya berlaku untuk Jungkook saja.

Kerena pada hakikatnya, Jungkook belum bisa menerima keadaan yang ada.

" Yoongi, kau tidak ikut sarapan ? "

" Tidak, kau makan saja... anakmu ku culik hari ini ya, Tae"

Anjing kecil itu hanya mengeram sedikit dan loncat ke dalam pelukan hangat Yoongi. Dan sebagai pertanyaan Yoongi, Taehyung hanya mengangguk sambil mengelus kepala kepala anjing kecilnya.

" Jangan nakal. Okke "

Yoongi melangkah keluar sambil bersenandung pelan. Meninggalkan Taehyung yang hanya mampu mendesah pasrah sambil menatap bekal pemberian Yoongi barusan.

" Ahhh, aku harap kau cepat sadar Jungkook "

Kerena sejujurnya, Taehyung tak tega melihat gurat kekecewaan yang selalu Yoongi bawa di pundaknya kecilnya.

Daan jika sikecil ini boleh jujur sebenarnya ia juga sama lelahnya, tapi lelah saja tak cukup baginya untk meninggal Jungkook sendiri. Rasanya terlalu besar untk pemuda yang tak bisa menghargai dirinya. Tapi apa yang mau di kata, hatinya telak jatuh pada pria berstatus suaminya.

Ternyata pura pura baik bisa semelelahkan  ini.

" Hati ku benar benar sakit, Tan-ie. Tapi apa yang bisa ku lakukan ? Hati ku masih mengingikan dia. "

Tawa kecil yang sendu berselimut tangis, Yoongi kini sadar betapa menyedihkannya dirinya. Terombang ambing pada ketidakpastian rasanya begitu sangat menyesakkan.



To be Continued




Ini drama sumpah. Voment Juseyyo ~~~~

Jeongmal Mianhe [ KookGa ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang