4

19 2 0
                                    

Hujan mulai reda namun rasa ku padamu tak pernah jua padam, bagaimana aku bisa beraktivitas seperti biasanya jika saat ini di pikiran ku namamu sedang bersemayam. Aku tak pernah menginginkan rasa ini sebelumnya, namun apa dayaku aku hanya penikmat rasa aku ingin menyalahkan mu karena kamulah yang menciptakan rasa ini untuk ku nikmati.

Salah satu guru menginstruksi kan bahwa, setelah istirahat semua siswa harus kumpul di aula sekolah. Pikiran ku kembali kalut, jika semua siswa akan di kumpulkan itu artinya aku akan berada dalam satu ruangan bersamanya. Please tuhan jangankan berada dalam satu ruangan memikirkan nya pun benar benar aku tak sanggup.

Selama di kantin, sungguh pikiranku hanya di penuhi oleh dia arghhhh nama nya pun sampai sekarang aku belum tahu, tapi bayangnya sudah menguasai seisi otakku, payahh....

"Nettttttt....." Bel sudah berbunyi, aku bergegas menarik lengan Kania. Dan langsung menuju aula sekolah.

Terlihat anak-anak lain pun berbondong-bondong memasuki aula, saat ku hendak masuk terlihat pria itu dari jauh, keringat membasahi sekujur tubuhnya. Rasanya ingin ku usap peluh di keningnya   ingin rasanya melihatnya dari dekat.

"Lisa... Ayo...." Kania menarik lenganku dan langsung membawa ku masuk ke dalam aula.

"Ahhh... Kamu, " aku sedikit merajuk sambil melepas genggam tangan Kania

"Kenapa Lo??" tanya Kania, heran

"Tau ahhh...." Aku membelakangi Kania, Kania hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Aku terus melihat ke arah pintu dan berharap pria itu duduk di sebelahku. Ekspetasi ku terlalu tinggi, OMG... bukannya pria itu malah cowok berkacamata yang duduk di sebelahku.

Beberapa guru mulai menempati tempat yang telah di sediakan, mereka menjalankan opsi nya masing-masing. Sebenarnya aku malas berlama-lama di aula, bayangkan saja berjam-jam aku harus duduk diam sambil mendengarkan hal-hal yang menjenuhkan aku rasa lebih baik tidur.

"Yeeee..." aku terperanjat setelah mendengar sorak ramai. Entah apa yang membuat mereka bersorak.

"Ada apa??" ku tanya Kania

"Tidur Mulu si Lo," ejek Kania

"Apaan sih!" Aku sedikit merajuk

"Hha... Jadi besok kita mau ada acara nge camp," terang Kania

"Nge camp??" aku bertanya balik, Kania hanya menganggukan kepalanya.

"Aku kayaknya nggak bisa deh," sambil tersenyum

"Kenapa??" tanya Kania

"E....ya...., Pokoknya aku nggak bisa"

"Alasan lo, udah ikut aja nanti gue ke rumah lo gue bantuin Lo packing ok!" Kania memang tak pernah membiarkanku kesulitan, namun dia selalu menyulitkan ku.

Semakin hari, rasa ku selalu menggebu dan sampai sekarang aku masih berselimut tanda tanya. Sebenernya siapa nama kamu??

Telat update nihh,maaf yahh... Di tunggu kritik and sarannya

something is youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang