30 menit berlalu, tak ada satu kata yang terucap antara aku dan dia. Hanya suara deras hujan yang semakin lama membasahi tubuhku mungkin juga dia.
Aku memiringkan kepalaku untuk memastikan jika aku tidak tertinggal jauh oleh Kania. Beberapa saat kemudian dia memberhentikan motornya entah apa alasannya, kesempatan ini ku gunakan untuk berbincang sedikit padanya.
" Ehemmm" ku keraskan suara batukku.
Pria itu hanya memandangku, kemudian mengambil sesuatu di saku jaket nya setelah itu memberikan ku minyak oles.
"Nggak usah, nggak papa" aku tersenyum
"Perjalanan kita masih jauh! Gue nggak suka sama orang kaya Lo" meraih tanganku dan menyimpan minyak oles di telapak tanganku.
"Lagipula nggak ada yang nyuruh atau maksa kamu untuk suka sama aku kok," jawab ku sambil memainkan minyak oles
Pria itu hanya memandangku sambil menggelengkan kepala
"Oh iya, maaf yah aku udah banyak merepotkan mu, terus makasih juga udah sering nolong aku" terang ku
"Gue nggak nyangka orang kaya Lo bisa minta maaf sama bilang makasih!" Sambil tersenyum meledek
Aku hanya menundukkan kepala,
"Kita istirahat dulu sebentar disini, nanti kalau hujan nya udah agak reda kita lanjut" ungkap pria itu
" Hah... Terus gimana sama Kania? Aku..aku.." sungguh aku benar-benar panik
"Suttt... Jangan berisik Kania aman kok!" Memandangku dengan tatapan bengis nya
"Tapi... " Ungkap ku kembali sembari meninggikan leher ku
"Udah.. gua nggak bakal ngapa ngapain Lo kok, tenang aja!" Ujarnya
"Nggak bukan gitu, tapi " terang ku memelas
"Lo liat motor gue kedinginan kalau di paksain berangkat gue takut mati tiba-tiba" jelas pria itu
"Motor? Kedinginan?"aku sungguh bingung, emang motor bisa kedinginan
"Udah, pokoknya Lo tenang aja" sambil memindahkan motor naik ke atas trotoar. Lalu pria itu menarik lenganku dan berlari menuju halte.
Pria itu menggosokkan lengannya berulang kali seraya meniup lengannya.
"Kamu dingin ya?" Tanyaku
Pria itu hanya memandangku sejenak lalu menggosokkan lengannya kembali.
"Aku laper,"
"Lo laper? Malam hujan gini mana ada tukang dagang!!"ujarnya
"Aku bawa nasi kok," terang ku
"Ya udah makan aja!"
"Aku mau kamu ikut makan," membuka tas ku dan mengambil kotak nasi
"Udah Lo aja, gue nggak laper kok!" Ucapnya sambil tersenyum
Ini kali pertamanya dia tersenyum padaku.
Aku mulai makan, aku tak pernah bisa menyembunyikan rasa laparku. Aku melahap makanan ku dengan cepat.
"Euuuuu" sontak ku tutup mulutku yang bersendawa
Pria itu memandangku lalu tertawa terbahak-bahak.
"Maaf" ku sembunyikan rasa malu ini dengan sedikit senyuman.
Pria itu tertawa semakin kencang, hingga tak lama kemudian dia pun tersedak.
"kamu nggak papa?" Sambil ku sentuh lengannya
Pria itu menyentuh kembali tangan yang ku pakai untuk menyentuh lengannya dan kami saling bertatap wajah, bola matanya indah berbinar sisa senyumnya masih membekas di wajahnya yang menurutku dia tampan, sempurna...
" Hhhahahahhha" dia tertawa kembali sambil menyingkirkan tanganku
"Kamu kenapa sih ?" Tanya ku kesal
Pria itu menghentikan cekikikan nya, lalu pria itu mengangkat tangannya dan menyentuh pipiku. Degg dada ku berdegup lebih kencang dari biasanya. Seperti nya penyakit ku kambuh.. yahh penyakit grogi ku.
Pria itu melanjutkan tawa nya, seraya menunjukan sisa nasi yang ia ambil di pipiku.
"Hmmm kamu nyebelin" aku merajuk
"Sorry...sorry.. gue udah lama nggak ketawa kaya gini," kembali tersenyum
Aku memiringkan sedikit wajahku, sambil tersenyum senang karena bagaimana pun aku senang melihatnya senang karena aku senang sama dia.
Aku akan selalu membuatmu bahagia, bagaimana pun caranya, walaupun aku harus berulang kali melakukan hal bodoh dan menjadikannya lucu supaya kamu bisa tertawa sepuasnya.
Aku tak bisa berjanji untuk selalu membahagiakan mu tapi aku yakin aku pasti mampu membahagiakanmu.
Tunggu next nya ya, jangan lupa tinggalkan kritik dan saran di kolom komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
something is you
RandomSampai saat ini, kamu masih bertanya tentang hal yang sama. "Sebenernya gimana sih kriteria cowok loe?? Mau gue bantu?? Sekarang loe tinggal cerita nanti gue bantu cari... Ayolah Lis emang nggak bete apa?? Gue juga nggak mungkin selalu ada buat loe...