3

40 4 0
                                    

"Pak, saya ingin bertanya. Bukan saya bermaksud lancang, tapi saya ingin tau apa yang dimaksud dengan tulisan ini" tanyaku langsung setelah mengumpulkan keberanian unptuk menanyakannya.
"Apa kamu bisa membaca tulisan itu?" tanya pria tampan itu yang sedang duduk di kursinya sambil menopang dagu menggunakan punggung tangannya
"Ya."
"Apa yang dikatakan tulisan itu?"
"Hanya renkarnasi langsung Sang Ratu yang dapat membuka buku itu. Aku berharap Sang Renkarnasi atau Sang Ratu selanjutnya mendapatkan buku ini."
"Maka itulah yang dimaksud. Seharusnya kau mengerti"
"Hah?"
"Kau adalah Renkarnasi tersebut, Ratu selanjutnya" pria itu berdiri dari tempat duduknya dan membungkuk kepadaku. Bukan hanya pak Zidane saja tapi pak Zhao, Nazo, Malvin, dan Alvino juga membungkuk kedaku. Apa maksudnya ini?
"Ratu, hanya kau yang dapat menyelamatkan seluruh keluarga elemen." kata Malvin yang terus membungkuk
"Memangnya, apa yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa menolong kalian" kataku setengah kaget dan tidak percaya
"Kau memang belum tahu. Tapi, kau harus bisa menggunakan kekuatanmu" sahut pak Zidane yang sudah mengangkat kepalanya
"Tapi..... Bagaimana caranya?"
"Sepulang sekolah nanti kamu pulang bersama bapak. Bapak akan mengirim pesan kepada orang tuamu bahwa ada kegiatan sekolah yang mewajibkan kamu untuk mengikutinya."
"Baiklah"
Pertemuan itu banyak meninggalkan tanda tanya dikepalaku. Ratu? Kekuatan? Maksudnya?
"Carlyn!! Kamu darimana aja sih? Katanya ke toilet. Kok lama banget, sih." kata Nikki saat aku masuk kedalam kelas
"Sakit perut, Nik"
"Heleh.... Temen ke kamar mandi aja alay, bet." kata Kasandra yang tiba tiba ikut pembicaraanku dan Nikki. Kami berdua memang tidak suka Kasandra karena dia itu sok banget.
"Idih, nyaut aja ni setan iblis. Perhi ke dokter gih periksa mulut. Takutnya mulutnya demam atau tipes biar dirawat terus disuntik anti nyerocos. Kalo kata pak Tejo, anti ngote." Nikki mulai menyambar Kasandra dengan mulut pedasnya. Wajah Kasandra merah karena marah dan malu langsung keluar kelas aku hanya tertawa saat melihat mereka berdua bertengkar.
♐♐♐
Rumah mewah tingkat tiga berada didepan mataku. Tak salah kalau pak Zidane dapat membangun sekolah elite yang biayanya tidak terlalu mahal seperti sekolah elite sebelumnya.
Apa benar ini rumah pak Zidane?
"Silahkan duduk Ratu." ujar pak Zhao sambil menunjuk kearah sofa
"Eh..... Gak usah panggil gitu, pak. Rasanya mash agak canggung" kataku sambil tersenyum simpul
"Kalau begitu jangan panggil aku "pak", panggil saja Zhao kalau diluar luar seperti ini"
"Ba.....baiklah" aku duduk di sofa yang Zhao tunjuk tadi.
"Tak usah lama-lama, aku akan memberi tahumu suatu cerita. Kau ingin mendengarnya?" tanya pak Zidane
"Ya, saya mau mendengarnya" aku memosisikan tempat dudukku dan bersiap untuk mendengar cerita pak Zidane. Pria itu memperbaiki posisi duduknya.
"Ratusan tahun yang lalu, sebelum manusia ada kami para pengguna elemen sudah ada. Yang membuat kami berbeda dari manusia adalah, kami memiliki suatu kekuatan luar biasa apalagi Lord King Adgard atau ayah dari Sang Ratu adalah pengguna semua elemen dan ialah yang memberikan kepala keluarga pertama kekuatan elemen dan membaginya menjadi 4, yaitu air, tanah, udara, dan api. Sebenarnya bukan hanya itu kekuatan atau elemen yang dimiliki oleh Lord, ia juga memiliki keuatan lain seperti kinetik, petir, dan masih banyak lagi tapi ia hanya membagi 4 eleman miliknya saja.
Suatu hari saat Lord menikah dengan wanita cantik bernama Gladis de Achtonia. Wanita itu adalah seorang yang mempunyai kekuatan penyembuhan dan dapat menyembuhkan siapa saja dengan sentuhan tangannya bukan hanya itu ia juga memiliki titik permata didahinya yang dapat memanipulasi lawannya. Lord dikaruniai 2 orang anak yang satu laki laki dan yang satunya lagi perempuan. Yang laki laki bernama Adgard Zayn Achdrania dan yang permepuan bernama Adgard Zava Cheintya. Kedua anak itu sangatlah akrab sehingga pada suatu hari saat keduanya berumur 17 dan 15 tahun Lord memberitahu pada mereka bahwa pewaris tahta ditentukan dari siapa yang memiliki kekutan paling besar sehingga mampu mempertahankan kerajaan." pria itu menghela napas
"Kekuatan mereka hampir setara, tapi yang membuat mereka berbeda adalah Putri Zava menuruni kekuatan ibunya yaiku kekuatan penyembuhan dan mamanipulasi pikiran sedangkan Pangeran Zayn tidak. Melihat hal tersebut Lord memutuskan bahwa Zava lah yang menjadi pewaris tahta. Pangeran Zayn meras iri dengan pernyataan ayahnya tersebut dan memutuskan untuk pergi meninggalkan kerajaan dan melatih dirinya diluar sana. Putri tidak ingin kakaknya itu pergi meninggalkan kerajaan dan memintanya untuk tetap dikerajaan. Pangeran tidak peduli dengan perkataan adiknya karena rasa benci dan marah pada adiknya sudah berada dipuncak lalu terus pergi meninggalkan kerajaan
Sepuluh tahun berselang, pangeran kembali dengan penampilan yang berubah 180 derajat dan menyerang kerajaan. Para kepala keluarga saat itu berusaha menahan serangan sang pangeran tapi mereka tak bisa dan mati ditempat. Melihat semua kepala keluarga tumbang, Ratu Zava menggunakan seluruh kekuatannya untuk bertarung dengan kakaknya. Mereka masing masing menggunakan pedang pusaka yang memang diberikan ayahnya saat pengumuman bahwa Ratu lah pewaris tahta. Walaupun terlihat sama, tapi pedang itu beda. Bedanya pedang milik pangeran bisa dibilang hanya 80 persen dari pedang milik Putri. Pedang yang dimiliki pangeran bernama King Finisher dan yang ada ditangan putri adalah Lord Finisher. Pangeran kalah dalam perte!puran dan bersumpah akan merebut pedang Lord Finisher dari tangan Ratu. Ratu berpikir akan mengubur dirinya bersama dengan pedang itu ke tempat yang susah untuk dijangkau dijangkau oleh siapapun bahkan kakaknya sekalipun. Tapi, Ratu mengatakan hanya renkarnasi dari dirinya yang dapat menemukan pedang tersebut dan memusnahkan kakaknya. Kekuatan dari Sang renkarnasi tersebut melebihi kekuatannya." pak Zidane berhenti bercerita dan menatap kaarahku
"Tapi, darimana bapak tahu bahwa saya adalah renkarnasi tersebut?" tanyaku
"Aku adalah penasihat setia keluarga kerajaan, umurku bahkan ribuan tahun. Aku adalah sahabat dari Raja dan ia memberiku keabadian kecuali jika aku ingin mati. Sang Ratu sudah kuanggap seperti anakku sendiri. Ia juga mengatakan renkarnasinya mirip dengannya dapat membuka buku Mantra sihir kegelapan miliknya" jawab pria itu
Aku masih tetap terdiam, tidak tau harus mengatakan apa. Tunggu dulu, aku renkarnasi Sang Ratu?
"Aku ingin mulai besok dan seterusnya kau harus ke rumahku untuk berlatih setiap hari. Kamu harus bisa membuka semua kekuatan yang ada didalam diri kamu dan membuka buku milik Ratu. Aku sangat yakin bahwa kamulah renkarnasinya karena sudah lama aku memperhatikanmu."
Aku masih tetap terdiam tidak tahu apa yang harus kulakukan. Apa aku harus melawan Pangeran? Mengapa harus aku? Mengapa tidak orang lain saja?
"Kalau kau melawan Pangeran, itu sama dangan kau menyelamatkan orang tuamu, bukan hanya keselamatan pare keluarga elemen saja, keselamatan dunia juga berada ditanganmu" kata Malvin. Aku menghadap kearahnya, masih ragu apakah jalan yang harus kupilih
"Aku akan memberimu waktu sampai besok, dan kau harus memberiku jawaban. Iya atau tidak." kata pak Zidane
Sungguh pilihan yang sangat rumit.
♐♐♐





Jangan lupa vote, like, comment, and share yaa...


Tunggu kelanjutan ceritanya


Terbit maksimal 3 kali seminggu


Element KnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang