8 Tahun Kemudian
Seulgi tumbuh menjadi remaja yang dewasa dan canyik, bahkan dia menjadi idola di sekolahnya meskipun dia tidak pernah aktif pada kegiatan sekolah. Itu semua akibat kecantikannya dan menjadi pacar idaman.
Sudah banyak berita menyebar saat pertama masuk sekolah jikalau Seulgi dan Joohyun adalah sepasang kekasih, itu semua karena Wendy tidak ingin ada yang mengganggu hubungan mereka berdua. Sungguh saudara yang baik.
Sudah menjadi kebiasaan selama 11 tahun aku harus kontrol, konsultasi kepada dokter untuk mengecek kesahatan jantungku dan pada hari ini adalah hari terakhirku rawat inap setelah 1 minggu lamanya.
Dokter mengarahkan stetoskop nya ke bagian dadaku, memeriksa dari bagian dada kiri ke dada kanan.
"Bagaimana kondisiku, Dok?"
"Stabil. Kau baik-baik saja." tentu dengan mendengar kata-kata itu aku bahagia, aku tak bisa tak menunjukkan raut wajahku yang gembira.
"Great! Akhirnya penderitaanku setelah seminggu bisa berakhir."
"Jangan senang dulu, kau harus kesini setiap dua hari sekali. Minum obatmu, jangan pernah melakukan latihan fisik, apapun itu. Jangan makan permen, makan-makanan yang asin dan minuman bersoda atau yang aneh-aneh. Ingat itu." celoteh dokter Bae sambil berkacak pinggang.
"Astaga, aku sudah tahu itu semua. Jangan merengek kepadaku." ucapku kesal karena mendengar ocehannya yang panjang lebar itu.
"Yah! Kang Seulgi, kau mau aku tidak merestui hubunganmu dengan anakku rupanya," ancamnya.
"Maaf, maaf. Habisnya Anda tidak berhenti mengoceh. Sampai jumpa lagi dan selamat tinggal." ucapku seraya membungkukkan badan sembilan puluh derajat terhadapnya lalu aku pergi meninggalkan ruangannya.
Aku pergi dari rumah sakit dan berniat menghampiri Joohyun di sekolah karena ini sudah waktunya pulang.
Tetapi saat di perjalanan, aku melihatnya duduk di bangku taman dekat sekolah, dia sendirian dan mendengarkan musik di ipod nya.
"Joohyun-ah!" aku berteriak dari jauh tapi dia tidak mendengarkan malah asik bermain dengan ipod nya
"Joohyun-ah!" panggilku lagi seraya mendekatinya dan mengagetinya.
"Dor!" kulihat dia terlonjak kaget dengan wajah kagetnya yang lucu dan itu membuatku tertawa terbahak-bahak.
"Yah! Kenapa kau mengagetiku?!" marahnya.
"Itu karena kau dari tadi ku panggil tapi kau sama sekali tidak menoleh, lepas earphone mu, kau akan tuli jika mendengarnya secara terus menerus."
"Aku tidak peduli denganmu." ucapnya lalu pergi mendahuluiku.
"Hey, kenapa jadi kau yang marah denganku?" tanyaku sambil menyamakan langkah kita berdua.
"Karena kau tidak sopan dengan unniemu ini"
"Tapi kita berada di kelas yang sama."
"Itu karena aku dulu menunggumu, bodoh." ucapnya sambil memukul kepalaku.
"Siapa suruh kau menungguku."
"Lihatlah, Kang Seulgi yang dulu manis sekarang berubah menjadi menyebalkan." ucapnya sinis.
"Oh jadi aku dulu anak yang manis, ya? Pantas kau menyukaiku."
"Tapi kau yang lebih dulu menyukaiku." ucapnya membenarkan perkataanku.
"Aniyoooo" ucapku dengan nada seperti anak-anak.
"Kenapa kau sendirian?"
"Ingin sendiri saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
limitless - SeulRene
Fanfictionseulrene. gxg terinspirasi dari film jepang 'I Give My First Love To You' jangan dijiplak ya gan, susah mikirnya.