i don't wanna miss a thing

1.7K 222 54
                                    

Ada yang masih nunggu cerita ini? Maafkan saya sudah hampir 2 bulan ya gak update hahaha, semoga menikmati~














"I don't wanna close my eyes
I don't wanna fall asleep
'cause I'd miss you, babe.
and I don't wanna miss a thing"

-I don't wanna miss a thing



Setelah sekitar setengah jam aku berdiam diri di luar kelas, terdengar bel berbunyi nyaring memekik telingaku. Aku terburu-buru bersembunyi supaya Park Seonsaengnim tidak menghukumku karena terlalu lama ijin dari kelasnya. 

Setelah kulihat Park Seonsaengnim keluar dari kelas, kulihat teman-teman kelasku berhamburan keluar kelas untuk menlanjutkan kelas berikutnya.

"Joohyun!" teriakku kepada Joohyun untuk mengajaknya berbicara, tapi dia menghiraukanku begitu saja dan malah semakin mempercepat langkah kakinya.

"Yah! Bae Joohyun, kau ingin membunuhku, huh?!" teriakku sambil menyusulnya dengan langkahku yang sangat lebar, karena aku masih sayang terhadap kesehatanku.

"Yah!!" teriakku kaget karena dia tiba-tiba berhenti sehingga hidungku menabrak kepalanya.

"Kau tidak bisa diam, ya? Kenapa kau berteriak-teriak di koridor seperti anak kecil, lihatlah! Dasar tidak tahu malu" ucapnya dengan kesal sambil menunjuk sekeliling kalau kita sedang menjadi tontonan gratis.

"Habisnya kau kupanggil tapi tidak menoleh malah langkahmu semakin cepat, apa maksudmu? Kau ingin membunuhku? Iya?" ucapku tak kalah kesal.

"Uh, kenapa kau merepotkan sekali," gerutunya pelan tetapi masih terdengar jelas oleh telingaku.

"Aku masih bisa mendengarmu, Bae Joohyun."

"Bisakah kau diam saja?" ucapnya datar dan menatapku tajam. Tajam sekali seperti singa meraung yang bisa membuatku diam seketika dan mempercepat langkah kakinya.

"Joohyun unnie, kau mau kemana?" tanyaku agak sedikit keras sambil menyusul langkah kakinya yang kecil.

"Tolong berhentilah memanggilku unnie saat di sekolah," ucapnya datar tapi ada nada memohon disana.

"Kau sendiri yang memintaku untuk memanggilku unnie," jawabku tak mau kalah tetapi dihiraukan saja dengannya "Baiklah, baiklah. Akan kupanggil Irene saja." ucapku malas karena sudah lelah berdebat dengannya. 

"Berhenti lah mengikutiku," pintanya.

"Sebegitu marahnya kau terhadapku hanya gara-gara aku tadi keluar kelas? Kenapa kau begitu sensitif sekali? Kau sedang datang bulan?" 

Terdengar dia menghembuskan napasnya dengan kasar, mungkin sudah lelah mendengar ocehanku yang tidak ada habisnya.

"Lihat! Aku ini mau berganti baju olahraga!" bentaknya sambil menunjuk ruang ganti yang tepat didepannya.

"Kan aku ingin membantu mengganti bajumu," seringaiku nakal sambil berjalan mendekat kearahnya tapi dia berlari menuju kedalam ruang ganti dan aku hanya tertawa melihatnya ketakutan seperti itu.

Lalu aku duduk di atas wastafel untuk menunggunya.

---


"Selamat pagi!" teriak Choi Seonsaengnim semangat untuk mengawali setiap pertemuan di pelajaran olahraga.

"Selamat pagi, Ssaem!" balas murid-murid yang tak kalah semangat darinya.

"Ada yang ingin memimpin stretching kali ini?" tanya Choi Seonsangnim sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh murid yang berada di depannya.

limitless - SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang