・・・
Dorrr dorr!
"SIAPASIH!?" geram Yiren dan bangkit dari tempat tidurnya.
"YIREN! YIRENN! MAIN YUUU!" teriak seorang yang masih sibuk menggedorkan sesuatu ke jendela kamar Yiren.
"SHUT UP!" teriak Yiren
Orang yg menggedor gedor jendela Yiren yang tak lain dan tak bukan ialah Adipati Chenle Agustine, tetangga yang tepat tinggal di samping rumah Yiren.
"BERISIK AH, MASIH PAGI! LU KENAPA UDAH RAPIH?"tanya Yiren dengan teriakannya sambil melihat penampilan Chenle yang sudah menggunakan seragam sekolah.
"Sekarang sekolah cantik, udah pagi ini nih liat." balas Chenle sambil memperlihatkan jam tangan kesayangannya kepada Yiren.
"Gak keliatan, jam lu kecil." kesal Yiren
"Di kamar lu gak ada jam dinding apa gimana? Mau gua beliin jam dinding?" tawar Chenle jengah
Yiren melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 6.30 yang tandanya sebentar lagi pintu gerbang sekolah akan di tutup. Yiren adalah tipe perempuan yang tidak suka bolos atau terlambat datang ke sekolah.
"KENAPA GAK BILANG UDAH JAM SEGINI!" kesal Yiren
"Kok gua yg salah harusnya ka-" perkataan Chenle terpotong
"Berisik gua mau mandi." balas Yiren sambil menutup jendela dengan dibanting.
"Cewek kagak jelas."
"Mami, Yiren berangkat sekolah dulu ya!" teriak Yiren."SARAPAN DULU!" pinta maminya
"UDAH JAM SEGINI MIII" balas Yiren yang sedang memakai sepatu di depan teras rumahnya.
"Ini bawa rotinya, makan di jalan." ucap maminya sambil jalan kearah Yiren dengan roti di tangannya.
"Makasih mami, Yiren berangkat dulu" pamit Yiren sambil mengecup tangan maminya
"Kamu berangkat sama siapa?" tanya maminya
"Biasalah!" balas Yiren sambil melambaikan tangannya kearah maminya
"Pagi Tiren, semangat pagi!"
"Berisik, ayok berangkat" ajak Yiren
"Gua mau rotinya" gumam Chenle sambil melihat kearah roti Yiren yg sedang ia makan
"Gua laper." elak yiren
"Pelit dasar" kesal Chenle yg baper mode on
Chenle mulai menyalakan motornya dengan bibir yang mengerucut kebawah: ngambek.
Saat di jalan Yiren melihat muka Chenle dari kaca spion, "Cih ngambekan." gumam Yiren sambil memotong roti miliknya
"Nihh aaa" pinta Yiren sambil menyuapi sepotong roti kearah mulut Chenle
"Ga mau, gua lagi ngambek." balas Chenle acuh
"Yaudah gua makan ya, seriusan gak mau nih?" tanya Yiren
"Beneran gk mau, Le?"tanya Yiren lagi dan di balas gelengan oleh Chenle
Tiba tiba Chenle memberhentikan motornya di pinggir jalan lalu menatap Yiren dengan tatapan yang tidak bisa ditebak.
"Kenapa, Le?" tanya Yiren
"Gua mau rotinya" rengek Chenle sambil menggoyangkan tubuhnya
"Dasar, gengsian banget sih lu jadi orang."
"Sini aaa" pinta Chenle yang sudah siap untuk di suapi oleh Yiren
Yiren melihat jam tangan Chenle yang sudah menunjukan pukul 07.00
"CHENLEEE UDAH JAM TUJUH WOI!"
"Ngoblos kuy" ajak Chenle
"Gak makasih."
"Yailah, ayo nyoba bolos sehari." hasut Chenle
"Maaf anda meminta bolos ke orang yang salah, selama ini gua gak pernah bolos." balas Yiren sambil mengibaskan rambutnya
"Want me to buy you something? gua jajanin BR? gua jajanin samyang? Or something you like."
"Call!"
"Hari ini mau jajan apa dulu?" tanya Chenle
"Beli bubur dulu aja!" ajak Yiren sambil memukul bahu Chenle tanda meminta untuk menjalankan motornya.
*/
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragu :: Yiren [1] ✓ (TAHAP REVISI)
Fanfictionkau bertanya tanpa rasa ragu, cukup kau disamping ku, berjalan bersama ku, pasti kan kau bahagia. ©Jaewonana