00 : 02

1.2K 84 11
                                    

Annyeong yurubun👋
Jumpa lagi hehe...
Gimana part sebelumnnya? Bagus ga?
Karena gua author baru jadi parno sama respon kalian wkwk
Maklumin eaa😅😅
Kalo abis baca part ini jangan lupa ninggalin jejak ya, jangan kaya 'dia' datang dan pergi sesukanya😥 anjay galau:v


✡  ✡  ✡  ✡

"Rose, kau marah sayang?"Jaehyun mencoba mensejajarkan jalannya dengan Rose.

"Ayolah Rose, aku sudah pulang. Kamu mau mengabaikan aku gitu aja? Rose?" Kali ini Jaehyun menggenggam tangan Rose.

Rose menatap Jaehyun malas. Sebenarnya apa mau lelaki ini, Rose sudah muak bersandiwara. Harus berpura pura kalau dirinya mencintainya. Rose sudah sangat muak. Ini menyesakkan, setiap hari harus menghadapi pria dengan sifatnya yang memuakan. Sampai kapan dia harus berakting seperti ini? Rose lelah.

"Tidak jae, aku memang lagi kurang sehat aja. Pengen cepat cepat pulang aja." Kata Rose sambil menatap Jaehyun.

"Makanya kalo aku bilang istirahat jangan membantah Rose." Jaehyun menatap Rose tajam.

Rose hanya membalasnya dengan deheman kecil, lalu berlalu dari sana. Dia ingin sekali cepat sampai keapartemen dan menjatuhkan tubuhnya ke kasur empuknya. Pasti sangat sangat nyaman.

Rose berjalan cepat kearah mobil Jaehyun. Selain merindukan kasurnya dia juga gerah mendengar bisikan bisikan mahasiswa lain. Telinganya sudah gatal, begitu juga tangannya. Ingin rasanya Rose memotong bibir mereka yang sedang bergosip tentangnya.

✡  ✡  ✡  ✡

Mereka sudah sampai digedung apartemen Rose. Sebelum Rose sempat membuka pintu, Jaehyun terlebih dahulu menahan tangan Rose. Menarik Rose kearahnya lalu mengecup kilat bibir Rose. Rose mendelik kearah Jaehyun. Lelaki gila, pikirnya.

"Malam ini datanglah ke apartemen ku, akan aku masakan makanan kesukaan mu. Kita akan makan malam disana" Ucap Jaehyun sambil mengelus punggung tangan Rose.

Rose hanya mengangguk kecil. Dia hanya ingin cepat menemui kasur empuknya, untuk melepas rindu. Rasanya badannya sudah berat.

"Baiklah, jam 7. Jangan sampai telat oke."

Lagi lagi Rose hanya mengangguk. Jaehyun tersenyum lebar. Dirinya sudah tak sabar menunggu malam tiba, beda halnya dengan Rose. Rose bakan tak mengharapkan malam datang.

Rose keluar dari mobil Jaehyun, menunggu Jaehyun pergi dari depan apartemennya baru dia akan masuk ke dalam. Jika tidak seperti itu maka Jaehyun akan marah kepadanya. Mobil Jaehyun sudah tak terlihat oleh matanya. Rose memasuki gedung apartementnya. Memasuki lift lalu menekan angka 4 untuk sampai kekamarnya. Lift membawanya kelantai yang ia tuju, pintu lift terbuka. Memperlihatkan seorang Park Chanyeol berdiri didepan lift dengan memakai baju training. Sepertinya pria itu akan berolahraga.

Chanyeol dan Rose terdiam cukup lama, sampai akhirnya Rose keluar dari dalam lift.

"Kamu tinggal disini?" Tanya Rose.

"Hm, baru kemarin" jawab Chanyeol.

"Wah, kita tetanggaan dong" kata Rose dengan semangat. Akhirnya dirinya akan mempunyai teman disini, pikirnya.

Chanyeol membalasnya hanya dengan senyum kecil.

"Mau jogging sore?"Tanya Rose lagi. Dia sudah seperti anak kecil yang penasaran akan sesuatu. Membuat jantung seorang Park Chanyol berdetak dua kali lipat. Oh astaga, hanya seorang Roseanne yang membuat seorang Park Chanyeol seperti ini.

"Iya. Gua deluan ya Rose" pamit Chanyeol akhirya.

"Iya, hati hati" kata Rose sambil melambaikan tangannya kearah Chanyeol. Shit, very cute. Batin Chanyeol.

ROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang