Congratulations! ➖Taekook

163 21 4
                                    

angst, lokal!Taekook
Taehyung dan Jungkook seusia.

~ ✰ ~
Don't want to close my eyes
I don't want to fall asleep
'Cause I'd miss you baby
And I don't want to miss a thing

~ ✰ ~

Hari ini akhirnya tiba.

Ini dia. Pengumuman yang sudah lama Jungkook nanti nantikan.

Jungkook dan Taehyung sudah lama ingin melanjutkan ke universitas yang sama di Jakarta.

Dan setelah penantian yang lama, tiba akhirnya hari yang dinantikan. Hari pengumuman.

Jungkook dengan lihai mengetik alamat website pengumuman universitas di laptopnya. Sejenak mengambil nafas, lalu menghembuskannya kembali sebelum mengisi data dirinya.

Dengan gemetar, ia menekan kusor untuk melihat hasilnya sambil memejamkan mata.

Klik!

Ya Tuhan, semoga hijau, semoga hijau, semoga hijau--

Perlahan, Jungkook membuka matanya sedikit, mengintip layar laptopnya dengan takut-takut.

Matanya membola.

Secara hati-hati ia membaca tulisan putih dengan background hijau yang tertera;

Selamat, anda dinyatakan lulus seleksi 2019 pada

Universitas OO
Program studi Seni Murni

Itu artinya Jungkook lulus, kan?

Astaga, ia harus menelepon Taehyung!

Dengan cepat, ia meraih ponselnya, menekan kontak 'Maung♡' untuk dihubungi.

"Halo, kook?"

"Tae! Bisa kita bertemu di taman dekat rumahku sekarang?"

"Bisa, kebetulan aku sedang dalam perjalanan ke rumahmu. Aku tunggu di taman, ya?"

Jungkook menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya penuh semangat, lupa kalau Taehyung tidak bisa melihatnya saat ini.

"Oke, aku ganti baju dulu Tae!"

"Take your time, bun."

Pip!

Telepon dimatikan.

Jungkook cepat-cepat mengganti kaosnya dengan sweater karena malam itu cuacanya lumayan dingin. Tidak seperti biasanya.

Setelah memastikan bahwa kakaknya tau kalau ia keluar sebentar, Jungkook berlari menuju taman. Di situ terlihat punggung tegap Taehyung yang tengah duduk di atas ayunan. Kepala Taehyung terlihat menunduk sembari tangannya memainkan handphonenya.

"Tae!" Sapaan Jungkook membuat Taehyung mengadah, melihat ke arah Jungkook lalu tersenyum.

"Jadi ada apa, Kinci?"

"Maung," Jungkook tersenyum lebar, mengambil nafas dalam dalam.

"Kinci diterima di universitas OO! Bisa barengan sama Maung!" Lanjutnya.

Taehyung tersenyum bahagia. Ia tau Jungkook pasti bisa. Jungkooknya pasti bisa.

"Congratulations, bun!" Jungkook berlari ke dekapan Taehyung.

"Taehyung, gimana nih, aku seneng banget. Mau mati rasanya."

"Nggak boleh mati dulu, lah. Kan belum ngerasain jadi maba."

Jungkook tergelak,

"Iya, iya. Tae, nanti kita pacarannya harus lebih dewasa ya! Kan sama-sama jadi mahasiswa, pokoknya nanti harus tebar kemesraan biar dikenal satu kampus!"

Mendengar kalimat tersebut, Taehyung hanya menatap Jungkook.
.
"Tae? Kenapa, Tae? Omonganku kelewat cheesy ya?" Jungkook mengerutkan dahinya.

Taehyung menggelengkan kepalanya.

"Kinci, Maung mau ngomong. Dengerin ya?"

Taehyung menarik nafas dalam-dalam, "Kinci, Maung nggak bisa bersama sama kamu."

Pelukan keduanya terlepas.

"Kamu ngomong apa sih, Tae?"

"Aku gagal, Kook."

Bingung. Jungkook bingung. Taehyung nggak mungkin nggak diterima.

"Nggak mungkin, ah. Bercandamu kelewatan, Taehyung."

Taehyung mengotak atik handphonenya sebentar.

"Lihat ini, Jungkook."

Handphonenya diarahkan di depan mata Jungkook. Hal yang pertama Jungkook lihat adalah background merah.

Taehyungnya benar-benar tidak diterima.

"T-terus kamu gimana?"

Taehyung tersenyum kecil.

"Ya aku nggak gimana-gimana, Kook. Orang tuaku udah daftarin aku ke universitas lain."

Jungkook tidak tau harus bereaksi bagaimana.

"Masih di Jakarta kan? Ah kalau gitu aku nggak masalah kok kalau kita nggak sekampus. Kita masih bisa pacara-"

"Melbourne," Potong Taehyung cepat.

"Aku bakal kuliah di Melbourne, Jungkook. Di Aussie. 5.204 kilometer dari kamu di Jakarta."

Mata Jungkook mulai berkaca-kaca.

"Nanti dini hari aku berangkat ke sana."

"So.. Is it a goodbye now?" Tanyanya dengan suara parau.

"Yes, it is a goodbye."

Sekali lagi, untuk yang terakhir kali, Taehyung memeluk Jungkook cukup lama.

"Dan, bun?

Congratulations, you are one step closer to your dream. I'm deeply happy for you."







Maaf ngaco, tapi ini pelampiasan author karena gagal snmptn, terus crushnya author -yang kitanya saling suka tapi ga pacaran- keterima dong di luar kota. Syedi berlipat-lipat.

OH, sekalian buat farewell gift soalnya aku bakalan bener bener fokus buat sbmptn. Minta doa restunya ya gaes.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Drabble.  ➖BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang