part 08

267 3 0
                                    

Setibanya dirumah aku pun membaringkan tubuhku ke sofa untuk melepaskan keringat ku.

"Mas.. mas malam nanti tarawih dimana?" Tanya istriku.

"Kamu maunya dimana hmm?".

"Iiihh... Aku nanya kamu, kamu nanya balik" Ujarnya.

"Yasudah kita tarawihnya di masjid Baitussalam aja" jelas Ade.

"Hmm... Ywdh aku siap-siap dulu yah".

"Iya sana siap-siap dulu gih" kataku.

"Oke mas".

   Tidak beberapa lama istriku keluar dari kamar dengan memakai baju gamis hijau tosca dengan Khimar nya.

"Ga makai cadar?" Tanya ku.

"Ini mau kupakai cinta" ujarnya dengan lembut.

"Ayo.. berangkat" ujar suaminya sambil diikuti langkah istrinya menuju sepeda.

  Sesampainya di masjid Ade bertemu seorang wanita paruh baya yang memakai hijab panjang.

"Ehh... Ade kemana aja baru kelihatan" ucap wanita tersebut.

"Maaf kamu siapa yah?"

"Temanmu dulu"

  Aisyah begitu cemburu, dan menatap tajam kearah wanita tersebut.

"Ohh... Yasudah saya pergi dulu" sahut Ade.

"Ya"

"Mas itu siapa hm?" Tanya Aisyah.

"Bukan siapa-siapa" jawabku.

"Iihh... Kesel tau g sama kamu" ucapnya dengan nada kesal.

"Haha... Istri mas sedang cemburu niyehh.. dhh... Yuk ke masjid"

"Hmm" angguk ia

  Setelah selesai menunaikan ibadah sholat isya dan tarawih akhirnya mereka pulang. Sesampainya di rumah

"Tadi siapa jawab mas?" Tanya Aisyah sambil berkaca-kaca

"Aku jelasin namun kamu jangan marah yah dengerin dulu penjelasan saya"

"Baiklah"

"Yang tadi itu dulu mantanku, dia dulu pernah singgah di hati mas, namun pas mas teliti ia anak gabaik jadi mas putusin ia, tapi itu masa lalu kok"

"Hmm.... Mikirin aja terus dia" ketus istrinya.

"Hmm... Kamu cemburu niyehh... Istri mas cemburu" ujar Ade.

"Iihh... Be-te tau ga" ucap Aisyah sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Dahh... Jangan cemburu aku sama dia gaada apa2, cmn kamu kok yang dihati mas" ujar Ade sambil memeluk istrinya.

"Aisyah sayang mas" ucapnya seraya membalas pelukan suaminya.

"Yasudah tidur sana besok kan sahur"

"Iya mas, tapi lepaskan dulu pelukannya"

"Oiya lupa kalau aku meluk, habis nyaman sih memeluk mu"

"Gombal mu mass"

Tiba-tiba

Teett... Teett... Teett... (Suara hp)

"Mas hpmu berdering"

"Iya Syah" ujar Ade dengan segera meraih handphone

"Dari siapa mas"

"Te" belum selesai menjawab tiba-tiba dipotong Aisyah.

"Temanmu yang tadi" ucap nya sambil cemberut.

"Hooh, nih kamu aja yang angkat"

"Lah... Kok aku mas," ucap Aisyah.

"Biar tau bahwa aku udh nikah yang"

"Yaudah" ucapnya sambil mengambil handphone nya.

"Hallo"

"Ini siapa?" Ucap April.

"Ini istri nya, kamu siapa ganggu-ganggu mas Ade" ujar Aisyah.

"Ehh... Ngaca dong mba, kalau mba tu dijodohkan beda dengan gua, gua cinta sama Ade"

"Ehh... Lu yang ngaca, somplak banget sih jadi cewe, ga dapet cowok apa? Beraninya godain suami orang" ujar Aisyah dengan nada marah.

"Dasar cewek gila"

"Dasar pelakor"

Tuut... Tuutt... Tuut..

  Mendengar itu semua sang suami hanya terdiam melongo melihat sanh istri bertindak seperti itu.

"Syah ini kamu, Aisyah kan?" Tanya suaminya heran sambil memegang pipinya.

"Iya lah mas, aku Aisyah" jawab Aisyah.

"Mas ga nyangka, muslimah namun hatinya bagaikan prajurit singa"

"Hehe.. mas ini, habisnya aku ga mau kehilangan kamu lagi, cukup waktu dulu aja"

"Iyaiya, mas sayang banget sama Aisyah" ucap suaminya seraya memeluk istrinya.

"Aisyah juga sayang mas" ujar Aisya sambil membalas pelukan suaminya.
"Dahh.. kita tidur yuk, udh malam ga baik buat kesehatan"

"Baik mas"

  Dan akhirnya mereka pun tidur dan terbawa ke alam mimpi bersama sang istri tercinta.

Segini dulu gaes..
Nanti lagi
Next?
Komentar nya yah dan votenya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jodoh Yang Tidak Terduga (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang