Agatha#4

17 5 0
                                    

     Malam yang tenang,setenang hati gadis yang sedang duduk dengan buku berwarna ungu yang berada di pangkuannya.Malam ini sepi,sesepi Bulan tanpa bintang sang pelengkap di langit yang kelam.Malam ini Agatha menulis sesuatu di buku hariannya yang setia itu,hanya buku harian itu lah yang menjadi saksi betapa Agatha ingin memiliki sang pria yang selalu ada dibenaknya itu.Siapa lagi kalau bukan Genta Putra Mahesa pria yang banyak diidamkan kaum hawa,dan Agatha Brisia adalah salah satunya,sang gadis kaku akan rasa.

     Aku ingin memilikinya tapi aku tak ingin ia mengetahui apa yang kurasakan ini.Aku merasa tak pantas untuk bersanding dengannya,ia adalah pria yang nyaris sempurna,sedangkan aku,aku hanya wanita yang jauh dari kata sempurna.
                                                             By:AB
  
Puluhan kata yang dapat menggambarkan perasaan Agatha hari ini.Posisi Agatha sekarang sedang duduk di kursi depan jendela yang dapat memperlihatkan suasana di malam hari yang menenangkan.Setelah puas dengan kata-kata tersebut,Agatha pun beranjak dari posisi sebelumnya dan beralih ke kasur berwarna biru miliknya.Setelah berdoa,ia mulai memejamkan mata dan menyambut mimpi yang akan menjadi bunga tidurnya malam ini,entah itu akan indah atau malah sebaliknya.

                               ***
Agatha bangun jam 05.23 pagi ini.Ketika hampir semua pelajar membutuhkan alarm untuk membangunkan mereka,Agatha tidak membutuhkan itu,karena ia akan bangun sendirinya untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat muslim,lalu bersiap untuk bersekolah.anak yang mandiri.

Seperti biasa Agatha tak akan makan nasi di pagi hari,tapi ia hanya akan mengambil roti dan meminum susu putih hangat kesukaannya.Lalu ia bersiap ke sekolah dengan diantar oleh ayahnya menggunakan mobil hitam milik ayahnya,setelah mengantar Agatha,ayah Agatha akan pergi bekerja di salah satu perusahaan yang ada di pusat kota.

Pagi ini Agatha turun sekolah lebih cepat dari biasanya,karena tiba-tiba ayahnya ada meeting mendadak demgan klien dari luar kota.Daripada harus turun naik angkutan umum, kan lebih baik ia mengikut saja.

Beberapa menit kemudian Venya datang dengan senyum sumringahnya di pagi hari,memang remaja yang ceria.

"hai Tha,kaya lama engga ketemu yah"sapa Venya saat sudah berada di depan Agatha.Memutar bola mata dengan malasnya,itulah tanggapan Agatha.

"ish Tha,baru pagi ko udah jutek aja" Venya tidak terima dengan tanggapan yang diberikan Agatha kepadanya.

"au ah"

Venya duduk di kursinya dengan sedikit membanting kursi membuat Agatha risih,Agatha pun menoleh dan mendapati Venya dengan wajah cemberutnya.

"maaf dong Ven"

"Permintaan maaf anda kurang untuk meluluhkan hati seorang Venya,otomatis permintaanan maaf anda gagal,mohon coba kembali dengan penawaran yang lebih!"ucap Venya dengan nada suara dibuat-buat seperti sang pramugari yang menjelaskan ke penumpangnya mengenai bagian-bagian yang berada di pesawat.

Agatha terkekeh,ia sangat tahu apa yang diinginkan Venya bila berada dalam situasi seperti ini."saya mengerti apa yang anda mau nyonya,saya akan kabulkan tersebut saat jam istirahat pertama"balas Agatha dengan nada disama-samakan dengan Venya.

"Hahahahaha...haha"keduanya terbahak bersama-sama.

"ada apa nih,kok sampe terbahak-bahak gitu ketawanya"sebuah suara
mengintrupsi mereka untuk berhenti tertawa,mereka menoleh dan ternyata si pengintrupsi adalah Shanti,sahabat mereka.

keduanya menggeleng menandakan tidak apa apa.
                                  ***

"Panggilan untuk seluruh pengurus osis agar berkumpul di ruangan osis segera"Pemberitahuan dari ketua osis itu membuat perjalanan Agatha yang ingin ke kantin terhenti.

"kalian duluan aja,nanti kalo udah selesai aku nyusul kok."ucap Agatha membuat Venya terkejut.

"ngga boleh gitu dong Tha,janji adalah hutang."Venya langsung menagih janji dengan Agatha.

"oh iya"ucap Agatha sambil menepuk dahinya."nih, ya udah aku duluan yah"sambung Agatha sambil memberikan selembar uang berwarna hijau kepada Venya.

"gitu dong,bye bye Agatha"Venya menerima uang itu dengan senang hati.Bagi kalian yang tidak tau.Uang itu adalah pelunasan untuk Venya yang mengambek tadi pagi.Setelah Agatha pergi Venya dan Shanti kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Rapat osis telah berlalu,ruang osis pun telah sepi,tinggal Agatha dengan Genta dan kedua temannya,karena Agatha adalah sekretaris  di bidang osis,jadi ia harus menulis kesepakatan yang telah ditetapkan oleh seluruh anggota osis tadi tentang acara PENSI yang akan diadakan minggu depan.Setelah selesai ia keluar dan tiba-tiba....

"tunggu dong Tha"teriak Genta,sontak jantung Agatha berdetak dua kali lebih cepat karenanya.

"emm..iya"

Sampai di kelas ternyata sudah memasuki jam ke 5 pelajaran Seni Budaya.

"permisi bu!"

"iya,oh osis yah silahkan masuk"

"Makasih bu.."ucap Agatha dan Genta bersamaan.

"cie,sweet banget!"teriak Gani,membuat murid lain tertawa karenanya.

"udah-udah Gani!!"Ibu Lia teriak,kelas kembali hening dibuatnya.

"iya,ibu cantik"ucap Gani yang lain hanya bisa menahan tawa.

"kalian silahkan masuk"

"iya bu"ucap Agatha,Genta,dan kedua teman Genta yang lainnya.

kring...kring

Bel pulang berbunyi menandakan kegiatan di sekolah hari berakhir.

Sampai di gerbang,Agatha slcelimgak-celinguk mencari angkutan umum,yang bisa membawanya pulang ke rumahnya.

Brum...Brum

Suara motor menyadarkan Agatha dari lamunannya.

"pulang sama aku aja!".........

                        

Siapa yah kira kira yang ajakin Agatha.....



AgathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang