.
.
.
.
.
.10 tahun yang lalu
"Aku harap mereka bisa saling mencintai dan mengerti."
"Aku yakin ketika mereka dewasa, mereka akan saling mencintai."
"Aku ingin persahabatan kita seperti ini selalu dengan menjodohkan anak kita berdua dari sekarang."
"Yaa, kita harus membuat mereka lebih dekat dari sekarang."
Gadis kecil yang mendengarkan apa yang orang dewasa itu bicarakan hanya diam tidak mengerti, kadang ia melihat kesebelah kanannya ada seorang laki - laki yang seumuran dengannya, laki-laki yang bisa membuat gadis kecil itu tersenyum bahkan membuat hatinya berdebar tanpa tahu arti dari debaran itu kadang dia sedih karna ucapan dan perbuatan laki-laki itu yang menyakiti hatinya, laki - laki itu tidak menyukainya , dan mungkin ia pikir laki-laki itu juga tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh orang tua mereka berdua.
Karena ia penasaran dengan apa yang mereka bicarakan, akhirnya gadis kecil itu bertanya.
"Ibu, apa yang kalian bicarakan? Siapa yang akan dijodohkan dengan siapa?"
"Kamu akan dijodohkan dengan anak dari paman Ruslan nak."
"Apakah dia atau orang lain?" Tanya gadis itu dengan menunjuk orang yang disebelahnya yang kelihatan bingung.
"Iya dia, yang selalu bermain bersamamu setiap hari minggu."
Mereka berdua selalu bermain bersama di hari minggu ketika orang tua mereka berkumpul setiap minggunya.
"Apa itu berarti aku akan menjadi pacarnya ibu?" tanya gadis itu polos tanpa mengetahui makna dijodohkan dengan pacaran. Hingga mengunggah tawa orang tua yang ada disana.
"Iya sayang, kamu akan menjadi kekasihnya jika kalian sudah dewasa nanti."
"Apa dewasa itu lama?"
"Tunggu sebentar lagi ya Nak, kau akan menjadi dewasa." ucap ayahnya sambil mengusap kepala anak perempuan nya.
"Nak, apa kamu menyukai gadis kecil yang cantik itu?" tanya Ruslan orang tua dari anak laki-laki itu
"Aku tidak menyukainya, aku tidak suka perempuan yang cengeng, aku tidak ingin menjadi pacarnya papah." tegasnya lalu pergi keluar rumah miliknya itu
"Ibu Ayah, dia tidak menyukaiku." lirih gadis kecil itu sedih
"Dia sedang bercanda nak." ucap ibunya menenangkan anaknya
"Jangan sedih kamu kan akan menjadi kekasihnya."
Setelah mendengarkan kalimat itu, ia kembali tersenyum senang karena akan menjadi kekasih dari laki-laki yang bisa membuatnya tersenyum, hingga ia tidak mengetahui bahwa kesenangannya sekarang akan menyakitinya ketika ia dewasa nanti.
***
Gadis kecil itu menghampiri laki-laki yang sedang duduk sendirian di bangku taman dengan memainkan mainan robotnya
"Kau sedang apa?" tanya gadis kecil itu sambil duduk disebelahnya.
Tidak ada jawaban.
Anak laki-laki itu hanya sibuk memainkan tangan robot robotannya seperti sedang menembak sesuatu tanpa mempedulikan gadis kecil disampingnya.
'Tak'
Tangan dari robot itu copot karena terlalu kencang di mainkan oleh anak laki-laki itu.
"Sini aku perbaiki." Di ambil robot itu dari si empunya, dengan percaya diri ia memperbaiki tangan robot itu agar bisa tersambung lagi dengan badan robotnya.
Tapi sebelum di perbaiki, anak laki-laki itu langsung merebutnya lagi dari tangan gadis itu.
"Jangan sentuh barang-barangku, aku tidak menyukaimu." ucapnya lantang
"Kenapa kau tidak menyukaiku? Apa salahku?" mata gadis itu berkaca-kaca
"Jangan menangis, aku akan semakin tidak menyukaimu!"
Gadis kecil itu ditinggal sendiri oleh anak laki-laki tersebut, ia menahan tangisnya, karna laki-laki itu tidak akan menyukainya.
Namun tidak bisa, tidak semudah itu.
Tangisnya pecah.
Hingga orang tuanya datang menghampiri anaknya yang tiba-tiba menangis di taman seorang diri, lalu mereka pamit pulang kepada Ruslan sahabat orang tua nya itu.
Dalam hatinya ia berkata 'jika aku sudah besar nanti, aku akan membuatnya menyukaiku dan membuat nya menjadi kekasihku.'
Tetapi, gadis itu tidak tahu apa yang akan terjadi ketika ia sudah dewasa nanti, akan kah lebih menyakitkan atau sebaliknya?
.
.
.
.
.
.
.Prolognya selesai.....
Nyambung gak sih?
Kurang apa gitu?
Kalau jelek komen aja ya aku butuh pendapat kalian hwhw😚
Voment jgn lupa😚💜
Yg gak ngevote gue doain gabakal bisa ketemu oppa🌚👌
-adorablefy-
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of Lover
RomanceMenahan rasa sakit. Menahan rasa sedih. Menahan rasa egois. Menahan rasa ingin memiliki seutuhnya. Itu yang dirasakan oleh Clarissa Fadya, Seorang gadis yang harus merasakan perjodohan sejak umur 7 tahun dengan temannya yang mungkin sangat membencin...