SAVE ME, ANGEL

314 23 0
                                    


Matanya seketika berwarna merah menyala. Apa yang baru saja ia katakan? Mengapa V jadi sangat marah?

" Maaf " ucap Ga in dengan wajah pucat akibat ketakutan.

Dia diam. Mengontrol nafas yang memburu.

" Maaf, aku membentakmu. " sesal V.

Ga In membuntuti V duduk di sebuah sofa. Entah sejak kapan disana sudah tersedia dua cangkir minuman. V mempersilahkannya minum.

" Dimana nenekmu? " tanya Ga In.

" Sepertinya belum pulang. " jawabnya dengan wajah datar. Ia baru menyadari, bukankah tadi warna matanya merah? Kenapa sekarang warnanya jadi hijau bening? Sejak kapan berubah?

" Kenapa? " V merasa daritadi diperhatikan.
" Tidak " ia memilih untuk tidak membahasnya. V melemparkan senyum manisnya.

Mereka menghabiskan minum dalam diam. Sampai akhirnya ia teringat janjinya dengan kakaknya.

" Astaga! "

" Kenapa? "

" Aku harus pulang. Aku ada janji menemui kakakku. " jelasnya.

V diam. Meletakkan gelasnya di meja dan menimbulkan suara yang tidak begitu keras akibat benturan cangkir dan mejanya.

Anehnya, seketika ada suara petir. Sangat keras. Cukup membuat Ga In terperanjat. Disusul hujan lebat.

" Kamu bisa menginap disini dulu. " kata V membaca raut wajah Ga In. Ia bimbang. Lalu meraih ponselnya. Menekan beberapa tombol dan melakukan panggilan.

Sepertinya tidak di jawab. Ia berdesah pelan kemudian memasukkan kembali ponselnya. Ia terlihat gelisah.
Tiba-tiba ia beranjak, menyambar tasnya.

" Maaf, sepertinya aku harus pulang sekarang. Perasaanku tidak enak. " desaknya.

V masih duduk di bangkunya. Ekspresinya daritadi datar.

" Tapi masih hujan lebat. "

" Dan aku harus pulang sekarang. Maaf aku pergi dulu. Terima kasih atas jamuan nya. " Ga In berjalan menuju pintu dan V menarik tangannya tiba- tiba.

" JANGAN PULANG! " tegas V. Ga In terkejut. Ia melihat matanya. Mata itu kembali lagi. Merah. Suasananya tiba-tiba mencekam. Ga In seketika membeku. Entah kenapa, ia juga merasa lemas.

" Taehyung "

Suara yang datang dari arah belakang. Wanita yang sudah cukup berumur.

V menoleh.

" Nenek? " jawabnya.

Fokusnya kini beralih kepada wanita yang disebut V nenek.

" Bereskan semuanya. Sudah kuperingatkan, jangan membuang-buang waktumu atau itu akan jadi bumerang untukmu sendiri. " nenek itu mengingatkannya.

" Biarkan kulakukan dengan caraku. "

" Caramu?  " jawab nenek itu tidak percaya.

Sedetik kemudian, Ga In yang berada di tengah-tengah mereka, tanpa tahu apa dan siapa yang sedang mereka bicarakan, tidak sadarkan diri.
Nenek itu masih mengomel anak laki-laki itu dengan gumaman lirih namun masih bisa terdengar.

" Aku akan menemui mereka. Nenek sebaiknya tidak perlu ikut. " perintahnya. Dengan perasaan kesal dan terpaksa ia pun menuruti ucapan Taehyung.

****

Kini team Namjoon, Seokjin, dan Jimin akhirnya bertemu dengan team Yoongi, Hoseok dan Jungkook. Mereka sama-sama terkejut ketika saling berpapasan di aula besar itu.

" Tidak penting bagaimana kalian ada disini. Sekarang yang terpenting bagaimana kita keluar dari sini. " Namjoon memperingatinya.

" Aku lega kalian semua masih baik-baik saja. " ucap Hoseok.

Tapi Seokjin masih merasa ganjil. Entah apapun itu. Dia yakin Taehyung dibalik ini semua.

Jin menatap kearah patung besar yang dikelilingi kolam kecil. Ia menatanya dengan seksama. Sesuatu yang aneh dirasakannya setelah melihat patung itu.

Tak sengaja ia melirik Namjoon yang ada di sampingnya. Ia juga tengah memandangi patung tersebut.

" Hyung, kau tahu ini patung apa? "
tanya Namjoon padanya.

" Kau tahu? "

" Ya. Dalam ajaran hindu. Ini adalah patung garuda. " jelas Namjoon. Jin terbelalak.

" Tapi ini aneh -  "

" Aneh apanya? " mendadak Yoongi, Hoseok, Jimin dan Jungkook ikut nimbrung.

" Setahuku, seharusnya ada satu patung lagi. Patung garuda itu seperti alat kendaraan dewa wisnu. " jelas Namjoon.

" Maksudnya - "

" Seperti yang dikatakan Namjoon, patungnya biasnya ada satu lagi. Yaitu dewa Wisnu yang menunggangi patung garuda ini. " lanjut Seokjin.

" Tidak mungkin aku naik kesana - " gumam Seokjin sambil berpikir.

" Apa hyung? " tanya Jungkook.

" Bagaimana jika pintu keluarnya adalah seseorang harus naik ke atas sana? " kata Seokjin.

" Aku mengerti hyung. " jawab Namjoon.

" Tunggu, apa aku melewatkan sesuatu? Apa maksud kalian jika dengan kalian naik, pintunya akan terbuka.  Bagaimana bisa? " tanya Hoseok.

" Kupikir akan ada semacam tombol disana? " timpal Jimin.

" Benarkah? " Hoseok tak yakin.

" Yak. Masalahnya itu bagaimana kalian naik keatas. " tanya Jungkook bingung.

" Hyung kurasa aku tahu gimana caranya. " kata Namjoon.

Semua orang tertuju pandangannya pada Namjoon.

Namjoon berjalan mendekati bundaran kolam itu. Di dalam kolam terdapat beberapa bunya lotus yang masih kuncup. Ia mengambil salah satunya.

" Untuk apa kau mengambilnya? " tanya Yoongi.

" Kita tidak harus naik keatas. "

" Lalu? "

" Kalian bantu aku membuka setiap kuncup bunga ini. Aku rasa kita akan menemukan jalan keluarnya. "

" Inilah alasan teman-temanmu menjulukimu si jenius? " sindir Seokjin. Mereka semuapun mengambil satu per satu bunya lotus itu dan membuka kelopak bunganya.

" Tidak ada hyung. "

" Aku juga tidak menemukannya. "

" Tentu saja. Taehyung tidak mungkin seceroboh itu. " gumam Seokjin.

Tiba- tiba suara dentuman keras menggema diseluruh ruangan. Sontak semua orang disana dibuat terkejut.

" Apa itu? "

" AKHIRNYA KAU DATANG JUGA KIM SEOKJIN. "

"Kim Taehyung - "

" Bisa kita mulai sekarang? "

TBC ~

SAVE ME, ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang