Watch Out! This is My Territory

Part 1: Destiny?

"Ne, Apakah aku harus melalui masa-masa yang kelam hanya untuk bertemu denganmu?"

Watch Out! This is My Territory

Chapter 1: Destiny?

Desclaimer: Touken Ranbu bukan milik gue.

WARNING! Disini Mikazuki gue buat OOC PARAH, yang gak mau liat, silahkan jangan dibaca.

HAPPY READING...~~~

.

.

.

Yamanbagiri Kunihiro itulah namaku. Aku... tidak pernah diinginkan didunia ini. Ibuku dan Ayahku sangat ingin menimang seorang anak perempuan dan selalu berdoa kepada Tuhan untuk dianugerahi anak perempuan. Betapa bahagianya mereka berdua ketika Ibuku mengandung dan ketika 6 bulan kehamilannya, dokter mengatakan bahwa Ibuku mengandung anak perempuan. Betapa bahagia nya kedua orang tuaku ketika mengetahui bahwa mereka akan dikaruniai anak perempuan.

Tapi, takdir bisa selalu berubah bukan? Dan inilah Aku, seorang anak laki-laki yang lahir dari kandungannya yang seharusnya mereka kira seorang anak perempuan yang akan lahir. Betapa kecewanya kedua orang tuaku ketika mengetahui yang lahir adalah seorang anak laki-laki. Semenjak itu, Ibuku tidak pernah menganggapku seorang anak laki-laki, dia selalu mengenakanku pakaian perempuan dan melarangku untuk memotong pendek rambutku sehingga rambutku memanjang layaknya seoarang perempuan. Sialnya lagi, karena wajahku yang berparas cantik semakin menutupi fakta bahwa Aku adalah seorang laki-laki. Kalau Aku tidak mematuhi segala peraturan dan keinginannya, Aku akan dihukum secara keji olehnya. Ayahku? Dia bahkan tidak pernah menganggapku anaknya, mau Aku berpenampilan seperti perempuan pun, Ayahku tidak pernah menganggapku anaknya. Aku selalu dipukuli olehnya bila Aku selalu muncul dihadapannya tanpa ada keperluan yang penting.

Aku... hidup di neraka.

.

.

.

.

.

Saat ini, umurku sudah menginjak umur 18 tahun. Aku bersekolah didekat flat yang kutinggali bersama kedua orang tuaku, selama 18 tahun Aku bersekolah dengan mengenakan seragam perempuan, rambutku pun kubiarkan memanjang agar Aku bisa menyembunyikan fakta bahwa Aku adalah seorang laki-laki. Akupun tak pernah mengikuti tes kesehatan dan pelajaran berenang, kalau pelajaran olahraga biasa, Aku bisa mengganti bajuku di tempat yang tersembunyi. Ini semua adalah keinginan Ibuku, kalau Aku tidak mematuhinya, Ibuku akan memukul dan menjambak rambutku sebagai hukumannya. Dan akhirnya, di umurku yang ke-18 ini, Aku lulus dari bangku SMA. Aku akan mengikuti tes masuk universitas yang jauh dari kota ini, Kota Tokyo, dan akan hidup sendirian. Dimanapun tak masalah, asalkan Aku tidak bersama dengan kedua orang tuaku lagi. Akhirnya, Aku bisa terlepas dari segala siksaan ini.

Tapi, takdir selalu berkata lain, bukan?

.

.

.

Aku melangkahkan kakiku menuju flat yang kutinggali bersama orang tuaku, hari ini adalah hari kelulusan ku, dan Aku baru pulang dari acara kelulusan. Hari sudah sore, dan Aku yakin Ibu dan Ayah sudah berada di flat. Aku akan memberitahu kepada mereka kalau Aku akan merantau. Resiko? Nanti saja dipikirkan, yang penting Aku sudah memberitahu mereka. Diizinkan bersyukur, tidak diizinkan? Aku kabur saja, daripada harus hidup selamanya sebagai boneka mereka.