♥♡♥
Naeun terduduk disebuah kursi di taman sekolah. Hari hampir malam.
Melamun. Itulah yang ia lakukan sejak tadi.
Ingatannya berkelana pada beberapa waktu yang lalu.
"Kamu kira aku bakal diam saja!"
"Argghh..." Chorong menjambak rambut Naeun dan Naeun tidak bisa berbuat apa-apa karena tangannya masih setia dipegang oleh dayang yang lainnya.
"Kamu beraninya berpacaran dengan Kai, dan kamu harus tahu kalo aku gak bakal diam saja"
"Hah... a-aku ti-tidak ber-berpa-pacaran dengan Kaiiii!" Jerit Naeun dan itu membuat Chorong semakin menjadi-jadi.
"Diam bodoh!"
Plak
Chorong menampar pipi Naeun dengan tangan lainnya yang tidak bertugas menjambak rambut Naeun.
Ujung bibir Naeun sedikit mengeluarkan darah segar akibat tamparan itu. Matanya sudah berkaca-kaca merasakan sakitnya dijambak dan pipinya ditampar.
Kepalanya pusing. Ia sudah tak tahan lagi.
"Kai bilang padaku jika kamu sudah berpacaran dengannya! Jadi kamu tidak usah berbohong lagi Naeun! Karena aku tidak akan percaya dengan apa yang kamu katakan!"
Byuuurrrr!
"Itu hukuman karna kamu sudah berbohong" lalu mereka meninggalkan Naeun sendiri disana.
Naeun menggigil. Giginya bergemeletuk, menahan udara yang dingin menusuk.
Kemana Eunji? Mengapa belum sampai juga.
Beberapa waktu yang lalu Naeun sudah meminta Eunji untuk membawa baju ganti ke sekolah. Namun Eunji belum sampai juga.
"Kai bilang padaku jika kamu sudah berpacaran dengannya!...."
Kata-kata Chorong terus terngiang ditelinganya.
Kai mengaku jika ia menerima Kai sebagai pacarnya. Demi apapun ia tak pernah menerima Kai sebagai pacarnya. Selain yang ia ketahui jika Eunji sepertinya menyukai Kai, ia juga tak ingin merusak persahabatan mereka.
Apa yang direncanakan Kai?
Mengapa Kai mengaku sebagai pacarnya?
Kepalanya semakin pusing memikirkan semua kemungkinan yang terjadi.
♥♡♥
"Ada apa dengan keadaan kamu? Kenapa kamu bisa basah seperti itu?"
"Hmm... ti-tidak apa-apa" jawab Naeun dengan sedikit ragu.
"Semua orang juga tahu jika kamu sekarang sedang dalam keadaan yang tidak bisa dibilang tidak apa-apa" jawab Eunji sambil mengobati luka dibibir Naeun dengan salep.
"Ssshhh... pelan-pelan"
"Mian...mian..." hening sebentar.
"Jadi ada apa?"
"Menurutmu Kai orang yang seperti apa?"
"Hmm... baik"
"Oh ya?"
"Memangnya kenapa? Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu?"
Selanjutnya Naeun menceritakan kejadian yang menimpanya. Dari awal hingga akhir.
"Aku tidak ingin pulang" rengek Naeun.
Air mata Naeun meluncur begitu saja.
"Aku tidak mau bertemu orang tuaku dengan keadaan seperti ini"
Naeun menatap handphone digenggamannya yang sengaja ia matikan setelah ia menghubungi Eunji.
"Kalau begitu kita ke rumahku saja"
"Boleh?"
Eunji mengganggukkan kepalanya.
♥♡♥
Uyuyuyuyyyyyy.... aku upp!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe it or leave it (End)
Fanfiction#oh sehun #son na-eun "Aku nggak mau titik!" orang tua Naeun begitu kelimpungan menjelaskan tentang pernikahan yang dijalani oleh putri mereka. Ayah Naeun menjodohkan atau bahkan menikahkannya tanpa sepengetahuannya dan saat ia pulang dari tempatny...