IV

239 39 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil mereka berhenti di depan sebuah rumah minimalis yang tidak terlalu besar namun tetap terlihat unik menurutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil mereka berhenti di depan sebuah rumah minimalis yang tidak terlalu besar namun tetap terlihat unik menurutnya.

"Ayo turun!" Suruh lelaki itu dengan seenaknya.

"Siireo... na yeogi-man do dwaejyo" (gamau... aku disini aja juga gak apa-apa)

"dasar keras kepala!"

"Kamu bilang apa?!"

Lelaki itu hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh. Lalu keluar dari mobil. Dan menguncinya.

"Ya! Oh sehun!!!"

Naeun sangat benci pada orang yang membuatnya kesal, marah dan jengkel. Dan Oh sehun lah orangnya.

Dengan kesal ia merobek surat yang harus ia tandatangani.

Lalu ia membuka kunci pintu mobil itu. Dan berlari mengikuti Sehun.

Saat di dalam rumah.

"Ya!Oh Sehun-ssi, aku gak akan pernah sudi menikah dengan mu!" Ucap Naeun sambil melempar map yang berisi surat yang ia robek. Alhasil surat itu berhamburan.

Tentunya Oh Sehun sudah tidak kaget lagi dengan apa yang dilakukan Naeun sengan surat itu.

Dengan cekatan Sehun membuka laci di bawah tv dan mengeluarkan sebuah surat yang persis dengan surat yang telah Naeun robek.

"Silahkan tanda tangan"

Dengan muka sok devil Naeun merobek surat itu di depan muka Sehun. Dan Sehun kembali mengambil surat yang sama lalu memberikannya kepada Naeun.

Terus saja seperti itu.

"Saya lelah, terserah kamu saja mau kamu apakan dengan surat itu. Tapi yang jelas kamu sudah menjadi istriku"

Sehun meninggalkan Naeun yang sedang mengomel.

"Ya! Oh Sehun! Aku gak bakal setuju dengan mudahnya nikah sama kamu! OH SEHUN!!! sini kamu urusan kita belum selesai!"

Sehun masuk ke dalam kamarnya.

Naeun diam dan duduk disofa sambil memijit keningnya yang terasa pening.

Setelah rasa peningnya sediikit mereda. Ia mencari kamar yang lain yang jelas ia tidak akan pernah sekamar dengan lelaki sialan itu.

Ia menemukan pintu yang ia perkirakan adalah sebuah kamar. Namun kamar itu terkunci. Sial.

Sepertinya dirumah ini hanya ada 3 kamar. Dan dari tiga kamar itu hanya ada satu yang tak terkunci. Yaitu kamar Sehun. Dan Naeun adalah anak manja jadi ia tak bisa tidur di sofa. Nanti bisa-bisa badannya remuk.

Dan untuk hari ini ia memilih untuk
.
.
.
.
.
.

Berhubung aku lagi gak ada kerjaan jadi aku up pagi...

Cause you're the right time at the right moment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cause you're the right time at the right moment




Believe it or leave it (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang