Aku mulai sadar..
Ternyata Tuhan memang menyayangiku...Author POV.
Dokter yang menangani adik Lion akhirnya keluar dari ruangan UGD.
Mamah Gisel dan Orlando langsung sigap didepan dokter tersebut.
Sedangkan Gloria berdiam diri takut mendengar kabar dari dokter tersebut.
"Bagaimana dok ??", mamah Gisel.
" Huffft kecelakaan yang sangat fatal ,maaf sekali Adik Lion harus kehilangan fungsi kakinya,dia dinyatakan lumpuh,maafkan kami tidak bisa mengatasinya",Dokter tersebut sangat merasa bersalah.
Padahal Gloria lah yang bersalah disini.Mamah Gisel hanya tersenyum,dengan mata yang menyiratkan kesedihan mendalam.
Itu membuat Gloria semakin kacau.
"Ini semua gara-gara gue,gimana bisa?gue nyelakain anak kecil yg gk tau apa-apa ,Ya Lord", batin Gloria.
Sedangkan Orlando menangis tersedu-sedu didalam pelukan mamah Gisel.
Rasa bersalah dalam hati Gloria semakin besar.Sekitar 2 jam mereka masih dirumah sakit setelah mengetahui keadaan adik Lion.
Mamah Gisel sedang dalam ruangan UGD menjaga Adik Lion.
Gloria dan Orlando masih menunggu diluar ruangan UGD.
Orlando terlihat sangat kacau dan lesu,maka Gloria berinisiatif untuk membelikannya makanan.
Gloria beranjak pergi menuju kantin rumah sakit Adajaya.
Sesampainya dikantin Gloria bingung membelikan Orlando makanan apa.
Terlalu lama berpikir hanya membuang-buang waktu saja.
Akhirnya Gloria membeli roti coklat 2,serta air mineral 2.
Kemudian kembali ke ruangan UGD." Nih makan dulu,gue tadi beli di kantin!",Gloria.
Orlando mengangkat kepalanya dan menatap Gloria dan tersenyum mengejek.
"Gk usah sok care!", Orlando.
Dan itu membuat Gloria kesal,tapi dia berusaha untuk sabar.
" Gua beneren care,bukan sok,lo lesu banget makanya gua beliin",Gloria.
"Ok,thanks", akhirnya Orlando mengambilnya,dan langsung meneguk sebotol air mineral.
" Gua mau ke toilet dulu bentar",Orlando beranjak menuju toilet,setidaknya itu lebih baik daripada duduk trus sambil mengusap-usap wajah frustasi.
Gloria mengambil roti coklat dan memakannya perlahan,sebenarnya dia lapar sekali.
Seharian ini dia tidak memakan apapun,pagi tadi dia hanya mengurung diri di kamar.
Pintu ruangan UGD terbuka,mamah Gisel keluar menghampiri Gloria.
"Nak,siapa namamu?", Meski Mamah Gisel tidaklah muda lagi tapi raut ceria dan ramah selalu ada diwajahnya.
" A..aku Gloria tante",Gloria gugup.
"Tenang saja,Saya tidak akan menerkammu hahaha..", Mamah Gisel.
" Disaat seperti ini dia masih bisa tertawa?seajaib apakah dia?",batin Gloria.
"Ini buka kesalahanmu,jangan merasa bersalah seperti itu,Mamah Gisel selalu percaya ini semua berkat dari Tuhan nak," Mamah Gisel tersenyum hangat.
Gloria sedih sekali mendengarnya,mengapa Mamah Gisel begitu lembut.
"Oh yah sekarang sudah larut malam,kamu tidak pulang?", Mamah Gisel.
" A...aku tidak pulang",Gloria.
"Kenapa begitu ?".
" Aku sudah tidak punya keluarga lagi,keluargaku meninggalkanku sedari tadi pagi",Gloria tersenyum miris mengatakan fakta itu.
"Maksudmu?mereka ...oh aku tau,maaf yah Mamah Gisel tidak bermaksud.."
"Tidak apa-apa tante..", Gloria.
" Oh kalau begitu kamu ikut Orlando pulang yah",Mamah Gisel.
"Apa??ngapain dia ikut kita mamah Gisel?", Orlando yang baru keluar dari toilet tiba-tiba kaget mendengar perkataan mamah Gisel.
" Dia sudah tidak punya keluarga Orlando,kamu jangan seperti itu sayang,ayo cepat sana bawa Gloria ke panti kita!",
"Haah panti?panti asuhan maksudnya?", Gloria kebingungan sekarang.
" Yah iyalah masa panti jompo,kami ini dari Panti Asuhan Damai",Orlando sewot sendiri.
"Hahaaha,jangan dimasukkan hati yah Gloria,Orlando memang gitu", Mamah Gisel.
" oh tidak papa kok",Gloria.
"Yaudah kalian pukang sana!biar Mamah Gisel yang jagain adik Lion,Orlando ayo cepat sana!!", Mamah Gisel sedikit mendorong Orlando.
" iyah-iyah..".Orlando.***
Ting..ting..ting..
Orlando beberapa kali menekan bel pada sebuah Panti Asuhan.
"Hmm kayaknya dah pada tidur,gimana nih,mana lupa bawa kunci lagi", Orlando.
" Itu pos satpamnya lampunya masih nyala,coba samperin",Gloria.
"Lo nyuruh-nyuruh gua?", Orlando menaikkan sebelah alis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not Different
Teen FictionPerbedaan bukan pemicu kehancuran. Siapa kalian berani mengusikku? Apa kalian lebih baik daripada aku? Kalian tidak tau menahu tentangku,bukan? Namuku Gloria Acelin Brunella. Sesuai namaku Brunella aku memang gadis berambut cokelat. Aku memang berbe...