Siang tadi aku sudah berjanji dengan kit untuk makan malam bersama. Sayangnya pha tidak ikut karena dia ingin makan malam dengan yo. Aku sengaja membuat janji dengan kit, karena aku tau kalau forth tinggal se apartemen dengan kit. Beruntungnya kit. Aku jadi iri. Aku mengetahui hal itu saat menstalker insta storynya. Dia memperlihatkan halaman apartemennya dengan caption, im tired. Aku yang hampir tiap hari menjemput kit pun mengetahui dengan jelas kalau itu apartemen kit. Hanya saja, saat membuat janji dengan kit, aku merasa ragu dengan rencanaku. Butuh 1:1 juta aku akan bertemu dengannya malam ini.
Jam 7.30 aku sudah berada di loby apartemen kit. Aku sengaja tidak memberitahu nya agar aku bisa berlama-lama disini. Rencana nanti jam 8 baru aku akan mengatakannya. Setelah jam 8, aku mulai memberi kabar pada kit kalau aku sudah di bawah, dia menjawab akan turun sebentar lagi tapi sepertinya dewa lagi berbaik hati padaku. Aku melihat forth turun dari tangga apartemen. Awalnya aku kira aku tidak bakalan bertemu dengannya tapi aku salah. Dia tampan sekali, batinku. Dia melihatku dan berjalan ke arahku.
"Hai, beam" sapanya saat aku melihatnya.
"Oh hai forth"
"Apa yang kau lakukan disini ?"
"Aku ada janji sama kit malam ini"
"Tunggu, kit tinggal di apartemen ini ?"
"Iya. Kamu tidak tau ?" Forth menggeleng
"Mungkin kamu pernah ketemu hanya saja kau belum mengenalnya" kataku dan dia hanya mengangguk.
Lalu seseorang menghampiri kami dan berkata
"Ai beam ayo, eh forth, apa yang kau lakukan disini ?""Aku tinggal disini" jawabnya
"Loh kok aku baru lihat" forth mengangkat bahu tidak tau
Tiba-tiba seseorang lagi datang menghampiri kami dan berkata
"Phi kit !!"Aku terkaget mendengar nong ming yang muncul tiba-tiba. Ming menuju kit dan berkata
"Phi kit, ayo makan malam bersama""Aku tidak mau" lalu ming berbisik pada kit yang mana membuat pipi kit memerah. Dia menggoda kit sepertinya
Ming menjauh dari kit dan berkata
"Bagaimana ? Maukan phi ?"Aku bisa mendengar dengusan jengkel kit. Dan ia berkata
"Oke fine. Beam sorry, aku harus makan malam dengan nong bajingan ini"Tanpa membiarkan aku berbicara kuliat ming sudah menarik kit menuju mobilnya meninggalkan kami disini. Sepertinya dewa membantuku lagi. Aku mulai berakting membuat wajah yang marah dan berkata
"Sial. Aku sudah menunggu daritadi, tapi malah di bawa kabur dengan orang lain" forth melihat ke arah ku.
'bagus, lihat aku tampan, tolong ajak aku makan bersama mu' batinku.Tiba-tiba aku menoleh padanya dan berkata
"Hei forth, tolong ajarkan pada junior mu itu untuk sopan sedikit dan rela mengantri""Hah ? Mengantri ?"
"Iya mengantri, kalau dia mau makan sama kit, harusnya setelah kit makan malam denganku"
"Eh beam, kenapa kau sangat marah sekali ? Apa kau cemburu ?" Tunggu, dia pikir aku menyukai kit ? Sepertinya ini akan bagus.
"Cemburu ? Cemburu pada siapa ?" Sengaja aku menaikkan nadaku seperti terdengar cemburu.
"Pada kit, iya kan ? Karena kalau ming tidak mungkin, soalnya kau memarahi ming, bukan kit"
"Aku... Aku.... Tidak" aku pura-pura mengelak. Tapi tiba-tiba dia mengajakku makan
"Kalau begitu, kau makan malam saja denganku"
"Hah ?" Oke saat ini aku sangat gugup. Aku tidak berakting.
"Iya makan denganku. Mumpung aku juga lapar sejak tadi. Ayo" sepertinya dia sangat lapar. aku juga lumayan lapar. Kemudian aku semakin gugup saat dia menarikku menuju motornya.
"Tunggu, kita naik motor ?" Tanyaku ingin protes. Tapi ini pertama kalinya aku naik motor dengannya, dibonceng olehnya. Aku tidak berhenti berteriak dalam hati. Dia tidak menjawab. Dia duduk di atas motor, lalu mengambil helmmya dan memasangkan di kepalaku. Jantungku sesaat seperti berhenti berdetak. Dia hanya punya satu helm. Dan entah kenapa dia memberikannya padaku.
"Tunggu, kenapa aku memakai helm kau tidak" aku bertanya seakan tidak ingin ikut dengannya. Namun bukannya jawaban yang aku dapat dia langsung menarikku, memaksaku duduk di belakangnya. Dia langsung menyalakan motor nya dan jalan.
"Forth, bisa kau pelan-pelan" samar-samar berkata di belakangnya sepertinya dia tidak bisa mendengar suaraku
"Bisa kau keraskan lagi suaramu ?" Teriaknya padaku. Menurutku, dia membawa kecepatan motornya dengan sangat kencang. Aku sangat jarang naik motor. Mungkin dia sangat lapar jadi dia membalap menurutku.
Aku pun mendekat ke arahnya. Aku sengaja mendekatkan tubuhku dengan punggungnya. Hangat.
"Bisakah kau pelankan motormu" ucapku sedikit teriak di telinganya. Lalu dia menurunkan kecepatan motornya. Lalu setelah itu, dengan sedikit kerelaan, aku mencoba menjauh darinya untuk menghindari pikiran aneh darinya.
"Forth, kita mau makan dimana ?" Aku kembali berkata dibelakangnya
"Er.... Anu..." dia tampak terbata-bata, ada apa dengannya pikirku.
"Aku tidak tau" apa maksudnya tidak tau, bukannya dia yang mengajakku.
"Aish, kau mengajakku makan malam tapi tidak tau mau kemana"
"Kau maunya dimana ?"
"Loh kenapa jadi aku ?"
"Anu.... Itu.... Pilih saja, mungkin rekomendasi mu bagus" aku ingin mencoba menggodanya, lalu aku kembali mendekati dirinya dan berbisik di telinganya
"Di restoran akibici depan seven eleven kampus kita" itu adalah salah satu restoran favorit ku untuk saat ini. Aku menyukai makanan korea. Setelah itu aku kembali menjauh darinya dan tersenyum puas, tapi hanya beberapa detik dan aku kembali menenangkan wajahku.
"O...ok...oke" jawabnya. Dia menjalankan motornya ke tujuan kami.
Tidak ada lagi percakapan kami Sampai di tujuan. Kami turun dari motor lalu berjalan. Katakan padaku kalau aku harus belajar untuk melepaskan helm besok. Tunggu, seperti aku bakalan naik motornya lagi. Entah kenapa helm ini sangat susah dibuka. Lebih mudah melepaskan sabuk pengaman di mobil dari pada helm ini. Tiba-tiba dia mengulurkan tangannya dan membantuku membuka helm. Sejenak aku mematung. Dan satu hal yang membuatku kembali mematung. Tangannya tidak sengaja menyentuh bibirku. Aku bagaikan dapat durian runtuh. Mimpi apa aku semalam. Kemudian aku bergerak mundur selangkah dan berkata
"Em forth ayo kita masuk"Aku lalu membalikkan badan agar dia tidak melihat wajahku yang memerah pastinya dan masuk meninggalkannya mematung diatas motor. Sial, kenapa aku bisa seberuntung ini.
..........
Edit : 25 Maret 2019
Pub : 23 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Sengaja
FanfictionEND/Complete Apakah sebuah kebetulan ? Atau kesengajaan ? Semoga suka 😘 FB short story