Beam pov
Setelah aku masuk ke dalam restoran, aku langsung memilih meja persegi yang cukup untuk empat orang. Beberapa saat kemudian, kulihat forth masuk menyusulku. Dia lalu duduk di depanku. Setelah itu, belum ada percakapan di antara kami, pelayan datang ke meja kami dan berkata
"Selamat malam, anda ingin pesan apa ?" Tanya pelayan perempuan yang melihat ke arah ku. Tunggu, kenapa dia melihat ke arah ku dan tidak melihat ke arah forth ? Mungkin karena aku lebih tampan darinya.
Aku pun langsung mengatakan pesananku, lalu aku mengambil ponselku ingin mengabari kit dan pha kalau aku sedang makan dengan forth. Saat aku sedang fokus dengan ponselku, kudengar pelayan wanita itu berbicara pada forth meminta pesanan forth. Sesaat aku kadang melirik forth di balik ponselku. Tapi saat wajahnya berbalik padaku, mataku langsung kembali pada ponselku. Ku dengar tiba-tiba pelayan berkata, dan aku melihatnya
"Oh anda tidak ingin memesan ?"
"Hah ?" Tanya forth
"Anda tadi menggeleng tuan" kata pelayan itu.
Beberapa menit kemudian, saat sudah memilih, forth pun memesan. Aku pun kembali melihat ponselku. Aku kembali melihat pelayan karena ia mengatakan kalau ia lupa akan pesan forth. Aku melihat ke arah mereka berdua.
Pelayan itu berkata
"Maaf tuan, boleh di ulang pesanan anda ?"Aku melihat wajah forth seperti kesal karena ulah pelayan. Tapi aku tetap membiarkan itu. Ia mengatakan kembali pesanannya dengan nada yang jengkel. Setelah mendengar dan menulis kembali, pelayan kembali ke tempatnya, namun aku masih menatap ponselku. Tiba-tiba forth berkata
"Tidak baik kalau bertemu orang, tapi memainkan ponselnya" tunggu, dia menyindirku
Aku kemudian menatapnya. Lalu aku menaruh ponselku di atas meja dan berkata
"Maaf, aku terbiasa makan sendiri""Aku kira kau sering makan bersama kit ?"
"Kadang-kadang sih, itu juga kalau kami janjian atau belajar bersama. Tapi kalau tidak ada hal seperti itu, kami makan sendiri-sendiri"
"Lalu temanmu pha kemana ?"
"Dia sedang mengajar pacarnya"
Kulihat dia tampak berfikir sejenak. Aku masih menatapnya, sedangkan dia masih berfikir. Lalu kemudian dia melihatku kembali. Kami beradu pandang sesaat. Namun kemudian, kami tidak sadar kalau pelayan sudah menaruh piring di atas meja kami. Lalu pelayan itu pergi dari sini. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengambil makanan dan mulai makan. Kami makan dalam diam. Aku tidak tau ingin berbicara apa padanya. Aku yakin forth juga sama seperti ku. Aku melirik kembali forth. Astaga kenapa dia tampan sekali dari dekat. Aku merasa kalau pipiku memanas. Tiba-tiba aku kaget karena forth berkata
"Beam, mukamu memerah. Makananmu pedas ? Atau kau Alegri ?"
Aku terbatuk. Lalu aku mengambil air es di depanku dan segera meminumnya. Lalu tanganku menjulur kedepan wajahnya seraya mengatakan tidak. Setelah minum, aku melihatnya dia kembali makan. Setelah selesai makan, kami menuju kasir. Kulihat forth ingin memberikan uangnya pada kasir, tapi aku juga mengeluarkan uang ku lebih. Aku ingin mentraktirnya.
"Beam tidak usah, kan aku yang mengajakmu makan jadi aku saja yang bayar" kata forth
"Tapi aku yang membawamu ke sini" kataku. Ya kan aku yang milih restoran ini.
"Tapi aku yang bawa motor"
"Tapi aku yang duduk duluan di meja"
Kami berdebat beberapa lama sampai sang kasir berkata
"Maaf tuan-tuan, jika kalian tidak keberatan, tolong bertengkar setelah membayar pesanan kalian, soalnya nanti ada pelanggan yang lain ingin membayar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sengaja
FanfictionEND/Complete Apakah sebuah kebetulan ? Atau kesengajaan ? Semoga suka 😘 FB short story