Kau rengkuh aku ke dalam kata tanpa jeda
Kau tarik aku ke dalam palung kata tanpa raga
Kau sentuh aku dengan rasa cinta berbalut ukiran kata
Lihatlah aku ...!
Aku kagumimu bagai mentari yang mengajarkan kehangatan
Aku kagumimu bagai lembayung senja yang mengajarkan kasih sayang
Aku kagumimu bagai rintik hujan yang mengajarkan kebahagiaan
Aku kagumimu bagai pelangi yang mengajarkan keindahan
Lihatlah aku ...!
Aku kini pilu dalam derap langkahku
Aku kini ngilu dalam sanubari hatiku
Aku kini bisu dalam setiap hariku
Tak bisakah kau hadir abadi dalam hatiku?
Tak sekedar fatamorgana yang mengusik rasa
Tak bisakah kau hadir abadi dalam diriku?
Tak sekedar fatamorgana yang mengusik jiwa
Tak bisakah kau hadir abadi dalam hari-hariku?
Tak sekedar fatamorgana yang mengusik asa
Aku ... tetap mencintaimu dalam anganku
Walau di hatiku bersemayam pilu
Walau di hariku berselimut pilu
Kamu ... tetap kekaguman terindahku ...
~Rin Muna~
Kalimantan Timur, 22 September 2018
YOU ARE READING
Muna Poetry
PoetryKumpulan puisi dari masa ke masa. Puisi-puisi ini juga dapat ditemukan di Plukme dan Kompasiana. Karena berserak di mana-mana, akhirnya harus dikumpulkan menjadi satu. Menjadikan kumpulan cerita cinta yang dirangkai dengan kata-kata indah. Writing a...